2. Manfaat Praktis
Selain manfaat teoritis, penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis yakni mengenai penerapan asas-asas
yang terdapat di dalam hukum perdata, seperti asas kebebasan kontrak. Dengan adanya tulisan ini juga memberikan pandangan kepada
masyarakat bahwa pembuatan suatu perjanjian haruslah berdasarkan ketentuan hukum perjanjian yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan, yang bertujuan agar pihak yang akan mengikatkan dirinya dalam suatu perjanjian terutama perjanjian pengadaan barangjasa dapat
memahami dengan baik isi, ketentuan dan akibat daripada perjanjian tersebut. Dengan memahami proses perjanjian pengadaan barangjasa
semoga menjadi inspirasi bagi yang ingin menjadi penyedia barangjasa.
D. Keaslian Penulisan Keaslian penulisan skripsi dengan judul “Analisis Yuridis Perjanjian
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rehabilitasi Depo Pemasaran Hasil Perikanan Antara Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Daerah Kota
Padangsidimpuan Dengan CV. Via Anugrah” dapat dipertanggungjawabkan
penulis sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh bidang administrasi pada program studi ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dengan hasil adanya tulisan lain yang telah
membahas topik mengenai perjanjian pengadaan barangjasa. Namun tulisan
Universitas Sumatera Utara
tersebut memiliki pokok permasalahan serta objek penilitian yang berbeda dengan penulisan skripsi ini. Dengan demikian, penulisan skripsi ini merupakan penulisan
yang pertama dan asli, sehingga skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.
E. Tinjauan Pustaka
Di dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu atau orang lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Subekti
5
berpendapat bahwa suatu perjanjian adalah peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang
lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan sesuatu. Dari pengertian tersebut, timbullah suatu hubungan antara dua orang atau lebih tersebut
yang disebut dengan perikatan. Perjanjian tersebut menerbitkan suatu perikatan diantara para pihak yang membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian tersebut
berupa rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji serta kesanggupan yang diucapkan atau ditulis
6
Sementara menurut Mariam Darus Badrulzaman perjanjian ialah suatu hubungan yang terjadi antara dua orang atau lebih yang terletak dalam bidang
harta kekayaan, dengan mana pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi itu
.
7
5
Soebekti, Hukum Perjanjian. Cetakan XII, Intermasa. Jakarta. 1990. Hlm. 29
6
Ibid, Hlm. 64
7
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis. Alumni. Bandung. 1994. Hlm. 3
. Jadi jelas bahwa di dalam sebuah perjanjian akan selalu ada hak dan kewajiban para pihak yang membuatnya seta akan ada
akibat hukum dari perjanjian yang mereka buat secara sah.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, perjanjian yang diadakan antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam pengadaan barang dan jasa meliputi jumlah uang yang sangat besar
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN maupun Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Dikarenakan
melibatkan keuangan negara untuk itu perjanjian antara pemerintah dengan pelaku usaha dibidang terkait diatur secara rinci dalam sebuah peraturan perundang-
undangan. Kesepakatan antara pemerintah dan pelaku usaha yang berbentuk pembelanjaan di bidang barang dan jasa biasa disebut dengan perjanjian
pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pada pasal 1 angka 1 Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah merumuskan “Pengadaan BarangJasa
Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan BarangJasa adalah kegiatan untuk memperoleh BarangJasa oleh KementerianLembagaSatuan
Kerja Perangkat DaerahInstitusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh
BarangJasa”. Dalam Peraturan Presiden tersebut, jasa diklasifikasikan menjadi tiga yakni
pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi dan jasa lainnya. Lebih lanjut mengenai pekerjaan konstruksi termasuk kedalam bentuk perjanjian pengadaan barang dan
jasa dapat dilihat pada ketentuan pasal 1 angka 15 yang menyebutkan bahwa “Pekerjaan konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau wujud pembuatan fisik lainnya”.
Universitas Sumatera Utara
Secara ringkas, uraian tinjauan kepustakaan di atas merupakan bentuk penerapan hukum sebagai norma, sebagaimana “norma hukum adalah peraturan-
peraturan yang dibentuk oleh penguasapemerintah negara”
8
F. Metode Penulisan