Talak Ba’in Mahzhuz terlarang

37 seperti istri, mereka masih memiliki hak-hak suami-istri, seperti hak waris mewarisi antara suami-istri manakala diantara keduanya ada yang meninggal sebelum masa ‘iddah. Sementara itu, mahar yang dijanjikan untuk dibayar, kecuali sesudah masa ‘iddah dan si suami tidak mengambil kembali si istri kedalam pengakuannya. Singkatnya, talak raj’i tidak menimbulkan ketentuan-ketentuan apapun kecuali sekadar ‘iddah dalam tiga talak. Talak raj’i hanya terjadi pada talak pertama dan kedua saja, berdasarkan kedalam firman Allah dalam surat Al Baqoroh ayat: 229 ⌧ ﺮﻘ ﻟا ة : 229 Artinya: “Talak yang dapat dirujuki dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik .”Q.S. Al Baqoroh:229 Ayat ini memberi makna bahwa talak yang disyariatkan Allah ialah talak yang dijatuhkan oleh suami satu demi satu, tidak sekaligus, dan bahwa suami boleh memelihara kembali istrinya setelah talak pertama dengan cara yang baik, demikian pula setelah talak kedua. Arti memelihara kembali ialah dengan merujuknya dan mengembalikannya kedalam ikatan perkawinan dan berhak mengumpuli dan mempergaulinya dengan baik. Dan hak merujuk hanya terdapat pada talak raj’i saja.

e. Talak Ba’in

38 Sedangkan talak ba’in adalah talak yang suami tidak memiliki hak untuk ruju’ kepada wanita yang ditalak nya, untuk mengembalikan bekas istri kedalam ikatan perkawinan dengan bekas suami harus melalui akad nikah baru, lengkap dengan rukun dan syarat-syaratnya. Adapun yang termasuk kedalam talak ba’in diantaranya adalah: 39 1 Wanita yang ditalak sebelum dicampuri jenis ini disepakati oleh semua pihak. 2 Wanita yang dicerai tiga juga ada kesepakatan pendapat. 3 Talak khulu; sebagian ulama mazhab mengatakan bahwa khulu’ adalah fasakh nikah, bukan talak. 4 Wanita yang telah memasuki masa menopause khususnya pendapat imamiyah, karena mereka mengatakan bahwa wanita menopause yang ditalak tidak mempunyai ‘iddah. Hukumnya sama dengan hukum wanita yang belum dicampuri. 40 Didalam Al Quran surat Al Thalaq ayat 4 disebutkan: ☺ ⌧ 39 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, Jakarta: Lentera, 2007, cet, ke. 20, h. 452. 40 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, op. cit., h.452. 39 ق ﻟا : 4 Artinya: “Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi menopause di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu tentang masa iddahnya, Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu pula perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang - siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya .” Q.S. At Thalaq:4 Tidaklah dimaksudkannya sebagai wanita-wanita yang betul-betul diketahui keterputusan haidnya, tetapi dimaksudkan untuk menunjukan wanita-wanita yang telah berhenti haidnya tanpa diketahui apakah berhentinya itu disebabkan oleh penyakit atau usia tua. Wanita-wanita seperti ini ‘iddahnya adalah tiga bulan, keragu-raguan yang dimaksud pada ayat diatas bukan mengenai hukum tentang orang yang telah diketahui keterputusan haidh mereka, melainkan mengenai wanita-wanita yang diragukan putus haidnya. Didalam talak ba’in terbagi menjadi dua macam yaitu, talak ba’in shugro dan talak ba’in kubro. 1 Talak ba’in shugro ialah talak ba’in yang menghilangkan pemilikan bekas suami terhadap istri tetapi tidak menghilangkan kehalalan bekas suami untuk kawin kembali dengan bekas istri. Artinya bekas suami boleh mengadakan akad nikah baru dengan bekas istri, baik dalam 40 masa iddahnya maupun sesudah berakhir masa iddahnya yang termasuk kedalam talak ba’in shugro ialah: 41 a Talak sebelum berkumpul. b Talak dengan penggantian harta atau yang disebut khulu’ c Talak karena aib cacat badan, karena salah seorang dipenjara, talak karena penganiayaan dan lain sebagainya. 2 Talak ba’in kubro ialah talak yang menghilangkan pemilikan bekas suami terhadap bekas istri serta menghilangkan kehalalan bekas istrinya, kecuali bekas istrinya itu kawin dengan laki-laki lain, dan telah berkumpul dengan suami yang kedua dan telah bercerai secara wajar dan telah selesai menjalankan iddahnya, dan talak ba’in kubro terjadi pada talak yang ketiga. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqoroh ayat 230 yang berbunyi: 42 ⌧ ⌧ ⌧ ةﺮﻘ ﻟا : 230 Artinya: Kemudian jika si suami mentalaknya sesudah Talak yang kedua, Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin dengan suami yang lain. Q.S Al Baqoroh; 230 41 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat,op. cit. h. 198. 42 Ibid. 41 Kalau kita tinjau dari segi suami menyampaikan talak terhadap istrinya, talak ada beberapa macam diantaranya sebagai berikut: 43 a. Talak dengan ucapan, yaitu talak yang disampaikan oleh suami dengan ucapan dihadapan istri dan istri mendengar secara langsung ucapan suaminya itu. b. Talak dengan tulisan, yaitu talak yang disampaikan oleh suami secara tertulis lalu disampaikan kepada istrinya, kemudian istri membaca dan memahami dan isi maksudnya, talak yang dinyatakan secara tertulis dapat dipandang jatuh sah, meski yang bersangkutan dapat mengucapkannya. c. Talak dengan isyarat, yaitu talak yang dilakukan dalam bentuk isyarat oleh suami yang tuna wicara bisu dapat dipandang sebagai alat komunikasi untuk memberikan pengertian dan menyampaikan maksud dan isi hati. Oleh karena itu isyarat baginya sama dengan ucapan bagi yang dapat berbicara dalam menjatuhkan talak. Sepanjang isyarat itu jelas dan menyakinkan bermaksud talak atau mengakhiri perkawinan, dan isyarat itu satu-satunya jalan untuk menyampaikan maksud yang terkandung dalam hati. 44 d. Talak dengan utusan, yaitu talak yang disampaikan oleh suami kepada istrinya melalui perantara orang lain sebagai utusan untuk menyampaikan maksud suami itu kepada istrinya yang tidak ada dihadapan suami bahwa 43 Ibid. 44 Ibid. 42 mentalak istrinya. Dalam hal ini utusan berkedudukan sebagai wakil suami untuk menjatuhkan talak suami dan melaksanakan talak itu. 45 45 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat,op. cit. h. 201.

BAB III KAJIAN TEORITIS TENTANG KEKERASAN