Pengertian Perceraian TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN

A. Pengertian Perceraian

Perceraian merupakan bagian dari pernikahan, sebab tidak ada perceraian tanpa diawali pernikahan terlebih dahulu. Pernikahan merupakan awal dari hidup bersama antara seorang pria dengan seorang wanita yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam semua tradisi hokum, baik civil law, common law, maupun Islamic law, perkawinan adalah sebuah kontrak berdasarkan persetujuan sukarela yang bersifat pribadi antara seorang pria dengan seorang wanita untuk menjadi suami isteri. Dalam hal ini, perkawinan selalu dipandang sebagai dasar bagi unit keluarga yang mempunyai arti penting bagi penjagaan moral atau akhlak masyarakat dan pembentukan peradaban 1 Akad perkawinan dalam hukum islam bukanlah perkara perdata semata, melainkan ikatan suci mitsaqon galidza yang terkait dengan keyakinan dan keimanan kepada Allah SAW. Dengan demikian ada dimensi ibadah dalam sebuah perkawinan. Untuk itu perkawinan harus dipelihara dengan baik sehingga bisa abadi dan apa yang menjadi tujuan perkawinan dalam islam yakni terwujudnya keluarga sejahtera mawaddah wa rahmah dapat terwujud. 2 1 Rifyal Ka’bah, permasalahan perkawinan, dalam Majalah Varia Peradilan, no 271 juni 2008, IKAHI, Jakarta, hal 7 2 Amiur Nuruddin, Azahri Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam Di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam Dari Fiqih, UU No. 11974 Sampai KHI Jakarta, Kencana, 2006 cet, ke-3. h. 206. 13 14 Namun sering kali apa yang menjadi tujuan perkawinan kandas di perjalanan. Perkawinan harus putus di tengah jalan. Sebenarnya putusnya perkawinan merupakan hal yang wajar saja, karena makna dasar sebuah akad nikah adalah ikatan atau dapat juga dikatakan perkawinan pada dasarnya adalah kontrak. 3 Konsekuensinya ia dapat lepas yang kemudian dapat disebut dengan talak. Makna dasar dari talak itu adalah melepaskan ikatan atau melepaskan perjanjian. Talak terambil dari kata “ithlaq” yang menurut bahasa artinya “ melepaskan atau meninggalkan”. Menurut istilah syara, “talak yaitu: ﺣ ر ﺑ ﺔ ﺰﻟا و جا و اْ ﻬ ءﺎ ْﻟا ﺔ ﻟا ﺰ ْو ﻴﺔ 4 Artinya “melepas tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri”. S edangkan perceraian dalam istilah fiqih disebut “talak” atau furqoh” talak berarti membuka ikatan” membatalkan perjanjian, “furqoh berarti bercerai ” lawan dari berkumpul kemudian kedua perkataan ini dijadikan istilah oleh ahli-ahli fikih yang berarti perceraian antara suami dan istri 5 . Ta’rif talak menurut bahasa arab mempunyai arti bercerainya perempuan dari suaminya atau melepaskan ikatan. 6 Yang dimaksud di sini adalah melepaskan ikatan 3 Ahamad Kuzairi, Perkawinan Sebagai Sebuah Perikatan Jakarta: Rajawali Pres, 1995. 4 Sayyid Sabiq “Fiqih Sunnah”Beirut Dar Al Fikr, 1983,cet. Ke-4, jilid 2. 5 Kamal Muktar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan Jakarta. Bulan bintang. 1974cet. Ke 2 hal 156. 6 M. Yunus. Kamus Arab-Indonesia Jakarta, PT Hidayahcet. ke-2. h. 120. 15 perkawinan, sedangkan menurut istilah talak adalah melepaskan tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri Sayyid Sabiq mendefinisikan talak adalah sebuah upaya untuk melepaskan ikatan perkawinan dan selajutnya mengakhiri hubungan perkawinan itu sendiri. 7 Sedangkan dalam kitab Kifayat Al Akhyar yang menjelaskan talak sebagai sebuah nama untuk melepaskan ikatan nikah dan talak adalah lafad jahiliah yang setelah islam datang menetapkan lafaz itu sebagai kata untuk melepaskan nikah. Dan dalil-dalil tentang talak itu berdasarkan al kitab, hadis, ijma’ ahli agama dan ahli sunnah. 8

B. Perceraian Menurut Hukum Islam