Wajib Makruh Mubah Macam- Macam Perceraian

25

1. Wajib

Apabila ada perselisihan antara suami istri lalu tidak ada jalan yang dapat ditempuh kecuali dengan mendatangkan dua hakim yang mengurus perkara keduanya. Jika kedua hakim memandang bahwa perceraian lebih baik bagi mereka, maka saat itulah talak menjadi wajib. Jadi, jika sebuah rumah tangga tidak mendatangkan apa-apa selain keburukan, perselisihan, pertengkaran dan bahkan menjerumuskan keduanya dalam kemaksiatan. Maka pada saat itu talak adalah wajib baginya. 21

2. Makruh

Yaitu talak yang dilakukan tanpa adanya tuntutan dan kebutuhan sebagian ulama ada yang mengatakan mengenai talak yang makruh ini terdapat dua pendapat: a. Bahwa talak tersebut haram untuk dilakukan, karena dapat menimbulkan madharat bagi dirinya juga istrinya, serta mendatangkan manfaat apa pun. Talak ini haram sama seperti tindakan merusak atau menghamburkan harta kekayaan tampa guna, hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: ﺮ ر و ﺮ را 22 ﺔ ﺎ ﻦﺑا اور “tidak boleh memberikan mudharat kepada orang lain dan tidak boleh membalas kemudharatan dengan kemudharatan lagi” 21 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, op. cit., h.208. 22 Ilmu Fiqih Jilid II. Cet.ke-2. 26 b. menyatakan bahwa talak seperti itu dibolehkan, hal itu didasarkan pada sabda rasulullah SAW yang berbunyi: اْﺑ ْﻟا ل ا ﻟ ﷲا ﻰ ﻟا ق 23 دواد ﻮﺑأ اور “sesuatu hal yang halal yang paling dibeci Allah adalah talak” Dan dalam lafazh yang lain di sebutkan: ا ﺎ ﺣ ا ﷲ ﺷ ْﻴًﺄ ا ْﺑ ا ﻟْﻴ ﻦ ﻟا ق دواد ﻮﺑا اور “Allah tidak membolehkan sesuatu yang lebih dia benci selain talak”HR. abu daud dengan sanad ma’lul. Talak itu dibenci karena dilakukan tanpa adanya tuntutan dan sebab yang menbolehkan. Dan karena talak semacam itu dapat membatalkan pernikahan yang menghasilkan kebaikan yang memang disunnahkan, sehingga talak itu menjadi makruh hukumnya. 24

3. Mubah

Mubah yaitu talak yang dilakukan karena ada kebutuhan, misalnya karena buruknya akhlak istri dan kurang baiknya pergaulannya yang hanya mendatangkan mudharat dan menjauhkan mereka dari tujuan pernikahan.

4. Sunnah.