74
nafkah anak tersebut minimal sebesar Rp 1.500.000,- perbulan diluar biaya pendidikan dan kesehatan.
C. Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara
Adapun tentang pertimbangan hukumnya, bahwa maksud dan tujuan perkawian tidak terwujud. Pada pokonya gugatan penggugat memuat hal-hal
sebagai berikut: 1 antara penggugat dan tergugat terdapat ikatan perkawinan yang sah sejak tanggal 25 februari 2004 dengan bukti kutipan akta nikah dengan
nomor 350 238 II 2004 di KUA kecamatan Pancoran Mas, 2 rumah tangga penggugat dan tergugat sudah sudah tidak harmonis lagi dan tidak dapat
dipertahankan lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berakibat kekerasan fisik dan fsikis yang dialami oleh penggugat, 3 majelis telah
mendengarkan keterangan para saksi dari kedua belah pihak yang menyatakan bahwa tergugat sering melakukan penganiayaan kepada penggugat.
Berdasarkan keterangan yang sudah di sampaikan baik itu oleh penggugat dan para saksi-saksi dari kedua belah pihak maka hakim berkesimpulan bahwa
yang menjadi tujuan dari rumah tangga yakni untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah dan waruhmah, sebagai mana yang di jelaskan dalam suara Ar
Rum ayat 21
☯
75
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Q. S. Ar rum: 21 Dan undang-uandang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan pasal 1 jo
kompilasi hukum Islam KHI pasal 3 itu tidak dapat terwujud dikarenakan berbagai faktor yang mengakibatkan perceraian atau putusnya tali suami istri.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka gugatan penggugat dapat dikabulkan berdasarkan pasal 19 huruf f PP No. 9 tahun 1975 tentang
pelaksanaan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan jo. Pasal 116 huruf d dan huruf f kompilasi hukum Islam KHI. Dalam hal ini istri selaku penggugat atau
korban dari kekerasan rumah tangga, sedangkan dalam gugatan tersebut ada beberapa faktor yang menyebabkan penggugat harus melaporkan perkara ini
kepada pengadilan agama depok selaku wilayah hukum. Salah satu gugatan yang diperkarakan oleh istri dalam hal ini penggugat adalah: bahwa dari bulan juli
2005 penggugat dengan tergugat sering berselisih dan bertengkar, bahwa tergugat sering melakukan tindak kekerasan terhadap penggugat, bahwa dari maret 2009
penggugat dengan tergugat berpisah tempat tinggal. Adapun pertimbangan hakim mengabulkan gugatan penggugat untuk
bercerai kepada suaminya, karena penggugat bersih keras terhadap pendiriannya
76
untuk tetap bercerai dengan tergugat suaminya, selain itu banyak hal yang menyebabkan penggugat istri ingin bercerai, salah satunya adalah suami
melakukan perselingkuhan dengan wanita lain, dan sering melakukan tindak kekerasan terhadap penggugat istri, hal ini lah yang menyebabkan ketidak
harmonisan dalam membangun rumah tangga, selain sering terjadi percekcokan yang terus terjadi dan sering meninggalkan kewajibannya selaku kepala keluarga
dalam membina dan meberi nafkah terhadap anak istrinya. Pertimbangan lainnya adalah adanya kesaksian dari dua orang saksi yang
kedua-duanya kenal kepada penggugat dan tergugat ini menjadi dalil untuk memjadi pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatannya. Dan hal ini telah
dilakukan mediasi secara kekeluargaan antara kedua belah pihak namun tidak mendapatkan hasil untuk menjalankan rumah tangga antara penggugat dengan
tergugat, dengan demikian majelis hakim menilai gugatan penggugat telah memenuhi ketentuan yang tertuang didalam pasal 116 d dalam kompilasi hukum
Islam KHI yang berbunyi “salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain” dan juga tertuang dalam
poin b dinyatakan bahwa “antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi
dalam rumah tangga” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas cukup alasan bagi majelis hakim untuk menjatuhkan talak satu bain sughra tergugat terhadap penggugat. Dengan demikian majelis hakim berpendapat bahwa
77
gugatan penggugat telah diajukan berdasarkan hukum sesuai ketentuan pasal 19 huruf d dan f PP Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf d dan f kompilasi
hukum islam dan oleh karenanya gugatan penggugat untuk bercerai dapat dikabulkan.
D. Analisis Penulisan Hasil Penelitan