Prosedur Penyelesaian Perkara Cerai Dan Data Cerai Di Pengadilan Agama

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PERADILAN AGAMA DEPOK

A. Prosedur Penyelesaian Perkara Cerai Dan Data Cerai Di Pengadilan Agama

Depok Perkara cerai gugat adalah perkara perceraian dimana pihak yang mengajukan atau pihak yang menghendaki perceraian adalah pihak istri, adapun langkah-langkah yang harus ditempuh oleh pemohon dalam perkara ini sebgai berikut: 1. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama pasal 118 HIR jo pasal 73 undang-undang nomor: 7 tahun 1989 yang direvisi dengan undang-undang nomor: 3 tahun 2006 2. Gugatan tersebut diajukan kepada pengadilan agama: a. Yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat b. Bila penggugat meninggalkan tempat kediaman bersama tampa izin penggugat, maka gugatan harus diajukan kepada pengadilan agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugarpasal 73 ayat 1 undang-undang nomor: 7 tahun 1989 jo. Pasal 32 ayat 2 undang-undang nomor: 1 tahun 1974 c. Bila penggugat berkediaman diluar negri, maka gugatan diajukan kepada pengadilan agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat pasal 73 ayat 2 undang-undang nomot: 7 tahun 1989 68 69 d. Bila penggugat dan tergugat berkediaman diluar negri maka permohonan diajukan kepada pengadilan agama yang daerah hukumnya meliputi tempat dilangsungkan perkawinan atau pengadilan agama Jakarta pusat pasal 73 ayat 3 undang-undang nomor: 7 tahun 1989 3. Gugatan tersebut memuat: a. Nama, umur, pekara, dan tempat kediaman pemohon dan termohon b. Posita fakta kejadian dan fakta hukum c. Petitum hal-hal yang dituntut berdasarkan posita 4. Gugatan soal penguasaan anak, nafkah anak, nafkah istri dan harta bersama dapat diajukan bersama-sama dengan permohonan cerai talak atau sesudah ikrar talak diucapan pasal 86 ayat 1 undang-undang nomor: 7 tahun 1989 5. Membanyar perkara pasal 121 ayat 4 HIR, 145 ayat 4 R. Bg. Jo. Pasal 89 undang-undang nomor: 7 tahun 1989, bagi yang tidak mampu dapat berperkara secara Cuma-Cuma prodeo pasal 237 HIR, 273 R. Bg. 6. Penggugat dan tergugat atau kuasanya menghadiri persidangan bardasarkan panggilan pengadila agama pasal 121, 124 dan 125 HIR, 145 R. Bg Proses penyelesaian perkara cerai gugat: a Penggugat mendaftarkan gugatan cerai gugat kepengadilan agama. b Penggugat dan tergugat diapnggil oleh pengadilan agama untuk menghadiri siding pemeriksaan. c Tahapan pemeriksaan: 70 1 Pada pemeriksaan siding pertama, hakim berusaha mendamaikan keduabelah pihak dan suami istri harus dating secara pribadi pasal 82 undang-undang nomor: 7 tahun 1989 yang direfisi dengan undang-undang nomor: 3 tahun 2006 2 Apabila tidak berhasil, maka hakim mewajibkan kepada kedua belah pihak agar terlebih dahulu menempuh mediasi pasal 3 ayat 1 PERMA nomor: 2 tahun 2003 3 Apabila mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dialnjutkan dengan membacakan surat gugatan, jawaban, jawab menjawab, pembuktian dan kesimpulan. Dalam tahap jawab menjawab sebelum pembuktaian tergugat dapat mengajukan gugatan rekonpensi atau gugat balik pasal 132 a HIR Setelah putusan memperoleh kekutan hukum tetap, maka panitera pengadilan agama berkewajiban. Mempersiapkan akta cerai untuk diserahkan kepada para pihak sebagai bukti cerai selambat-lambatnya tujuh hari semenjak putusan terebut memperoleh kekuatan hukum tetap.

B. Putusan Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga studi kasus