Talak Bid’i. Talak La Sunni Wala Bid’i

31 haid, atau sedang hamil, atau talak karena suami meminta tebusan khulu’, atau ketika istri dalam haid, semuanya tidak termasuk talak sunni. 3 Talak itu dijatuhkan ketika istri dalam keadaan suci, baik dipermulaan, dipertengahan maupun di akhir suci, kendati beberapa saat lalu datang haid. 4 Suami tidak pernah menggauli istri selama masa suci dari haid tetapi pernah digauli, tidak termasuk talak sunni. Para ulama dari kalangan sahabat rasulullah dan ulama lainnya juga menjalankan hadis ini sedangkan ulama yang lain berpendapat” jika si suami mentalak tiga, sedang istrinya dalam keadaan suci, maka yang demikian itu juga termasuk talak sunni”pendapat ini dikemukakan oleh imam Syafi’ dan Ahmad bin Hambal.

b. Talak Bid’i.

Yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai atau bertentangan dengan tuntunan sunnah, tidak memenuhi syarat-syarat talak sunni 31 , dikatakan dalam kitab yang ditulis oleh syaikh kamil Muhammad ‘Uwaidah bahwa sanya yang disebut dengan talak bid’I thalak bid’ah ada beberapa keadaan yang mana seluruh ulama telah sepakat menyatakan, bahwa talak 31 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat,op. cit. h. 194. 32 semacam ini tidak berlaku, talak bid’I talak bid’ah ini jelas bertentangan dengan syari’at yang termasuk talak bid’i ialah: 32 1 Talak yang dijatuhkan terhadap istri pada waktu haid menstruasi, baik di permulaan haid maupun dipertengahannya. 2 Talak yang dijatuhkan terhadap istri dalam keadaan suci tetapi pernah digauli oleh suaminya dalam keadaan suci dimaksud. 3 Seorang suami mentalak tiga istrinya dengan satu kalimat dengan tiga kalimat dalam satu waktu. Seperti dengan mengatakan “ia telah aku talak, lalu aku talak dan selanjutnya aku talak” dalil yang melandasinya adalah sabda rasulullah, sebagai mana diceritakan; bahwasannya ada seorang laki-laki yang mentalak istrinya dengan satu kalimat, lalu beliau mengatakan kepadanya: “apakah kitab Allah hendak dipermainkan, sedang aku masih berada ditengah-tengah kalian” H.R. An Nasa’i dan Ibnu Katsir mengatakan bahwa isnad hadis ini jayyid. 33

c. Talak La Sunni Wala Bid’i

Talak la sunni wal bid’I yaitu talak yang tidak termasuk ke dalam kategori talak sunni dan tidak pula termasuk talak bid’i, yaitu: 1 Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah digauli. 32 Drs. H. Abd. Rahman Ghazaly, MA. “Fiqih Munakahat” Jakarta. Prenada Media. 2003.cet. ke-1.h. 33 Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah, Fiqih Wanita Jakatra, Pustaka Al Kautsar, 2004, cet. Ke-1.h. 438. 33 2 Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah haid, atau istri yang telah lepas haid. 3 Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang sedang hamil. Ditinjau dari segi tegas dan tidaknya kata-kata yang dipergunakan sebagai ucapan talak, maka talak dibagi menjadi dua macan, sebagai berikut:

a. Talak Sharih,