Putusan Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga studi kasus

70 1 Pada pemeriksaan siding pertama, hakim berusaha mendamaikan keduabelah pihak dan suami istri harus dating secara pribadi pasal 82 undang-undang nomor: 7 tahun 1989 yang direfisi dengan undang-undang nomor: 3 tahun 2006 2 Apabila tidak berhasil, maka hakim mewajibkan kepada kedua belah pihak agar terlebih dahulu menempuh mediasi pasal 3 ayat 1 PERMA nomor: 2 tahun 2003 3 Apabila mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dialnjutkan dengan membacakan surat gugatan, jawaban, jawab menjawab, pembuktian dan kesimpulan. Dalam tahap jawab menjawab sebelum pembuktaian tergugat dapat mengajukan gugatan rekonpensi atau gugat balik pasal 132 a HIR Setelah putusan memperoleh kekutan hukum tetap, maka panitera pengadilan agama berkewajiban. Mempersiapkan akta cerai untuk diserahkan kepada para pihak sebagai bukti cerai selambat-lambatnya tujuh hari semenjak putusan terebut memperoleh kekuatan hukum tetap.

B. Putusan Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga studi kasus

putusan nomor 607 pdt. G PA. Depok Jawa Barat Merujuk pada surat permohonan yang diajukan oleh pemohon pada tanggal 28 april 2009 yang kemudian terdaftar dalam registrasi sebagai perkara nomor 607Pdt. G2009PA. dpk. Telah memenuhi syarat-syarat baik formil 71 maupun substansi yang sesuai dengan prosedur permohonan yang berlaku di Pengadilan Agam Depok setelah membaca surat-surat dan salinan sah lainnya yang dilampirkan pada surat permohonan tersebut maka hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut: 1. Duduk perkara a. Tentang para pihak, putusan ini bernomor perkara 607 Pdt. G PA. Dpk. Penggugat adala istri yang berumur 32 tahun beragama Islam, pendidikan SMK, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di jalan Nuri 2, Rt 04, Rw 08 No. 105, kelurahan Depok Jaya, kecamatan Pancoran Mas, kota Depok selanjutnya disebut penggugat. Tergugat adalan suami yang berusia 39 tahun, agama islam pendidikan STM, pekerjaan swasta, tempat tinggal di jalan kp Pitara Rt 01, Rw 06, No.02, kelurahan Pancoran Mas kecamatan Pancoran Mas, kota Depok selanjutnya disebut tergugat. b. Tentang Posita Duduk Perkara 1 Bahwa penggugat adalah istri sah tergugat, yang pernikahannya di laksanakan pada tanggal 25 februari 2004, di Pancoran Mas kota Depok Jawa Barat, kutipan akta nikah nomor 350 238 II 2004 tanggal 25 februari 2004, yang dikeluarkan oleh KUA kecamatan Pancoran Mas, kota Depok Jawa Barat. 2 Selama berumah tangga telah dikaruniai satu orang anak yang berusia 4 tahun. 72 3 Semula rumah tangga antara penggugat dan tergugat rukun dan harmonis, tapi sejak juli 2005 sanpai sekarang antara penggugat dan tergugat sering terjadi perselisihan, adapun sebab terjadi pertengkaran antara keduanya diantaranya: a Tergugat melakukan perselingkuhan dengan wanita lain. b Tergugat sering melakukan tindak kekerasan kepda penggugat seperti mencekik leher, menendang dan memukul badan dan muka penggugat dan lain sebagainya. c Tergugat apabila terjadi keributan dengan penggugat, selalu pulang kerumah orang tuanya sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tanpa menghiraukan keberadaan penggugat dan anak. 4 Bahwa sejak bulan maret 2009 penggugat dan tergugat telah pisah rumah dan masing-masing berdomisili pada alamat tersebut diatas. 5 Sejak maret 2009 sampai sekarang tergugat tidak pernah memberikan nafkah lagi kepada penggugat tergugat sudah tidak bertanggunga jwab lagi sebagi mana layaknya seorang suami. 6 Bahwa keluarga penggugat dan tergugat telah berupanya mendamaikan penggugat dan tergugat agar kembali rukun dalam membina rumah tangga namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. 73 7 Bahwa dengan beberapa kejadian tersebut diatas rumah tangga antara penggugat dan tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik lagi sehingga rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahman tidak tercapi penggugat merasa menderita lahir batin dan sudah tidak mungkin lagi untuk meneruskan rumah tangga dengan tergugat serta tidak ada jalan terbaik kecuali perceraian. 8 Bahwa anak-anak penggugat dan tergugat sebagai mana tersebut diatas penggugat mohon anak-anak tersebut diasuh dan dipelihara penggugat mengingat a Penggugat sanggup mengasuh dan memelihara serta mendidik anak tersebut hingga dewasa atau mandiri b Anak tersebut belum berusia 12 tahun. c Bahwa sekarang ini penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan ketentuan dan perundang-undang yang berlaku yang berhak untuk memelihara dan mengasuh anak tersebut adalah penggugat sebagai ibunya. 9 Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut cukup beralasan secara hukum anak tersebut diasuh dan dipelihara hadhanah oleh penggugat untuk itu mohon hak hadhanah ditetapkan terhadap penggugat. 10 Bahwa untuk memenuhi kebutuhan anak penggugat dan tergugat tergugat sebagai ayahnya mempunya kewajiban untuk memenuhi nafkah anak tersebut penggugat menuntut agar terguggat memenuhi 74 nafkah anak tersebut minimal sebesar Rp 1.500.000,- perbulan diluar biaya pendidikan dan kesehatan.

C. Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara