Penelitian Terdahulu Pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra di Yayasan Mitra Netra

bicara, hal ini menjadikan alasan bagi penulis untuk memilih penelitian ini menjadi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis. Skripsi kedua berjudul “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung” yang disusun oleh Abkarina Musa’Adah, program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa kebutuhan pemakai tunanetra dalam mengakses informasi di Perpustakan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung dan untuk mengetahui perilaku pencarian infromasi di Perpustakan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang berfokus mengkaji kebutuhan dan perilaku pencarian tunanetra dalam mengakses informasi di perpustakaan. Dalam penelitian ini menguraikan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dari yang tercetak seperti buku braille, buku audio, dan komputer bicara. Hasil dari penelitian Abkarina menunjukkan bahwa semua tunanetra membutuhkan informasi yang dilatarbelakangi dan tuntutan pekerjaan dan rasa ingin tahu. Di samping itu, mereka membutuhkan informasi karena tidak mau tertinggal dengan orang normal. Dalam pencarian informasi tunanetra lebih memilih menggunakan komputer bicara dengan akses internet. selain itu, juga menggunakan media lain yaitu membaca buku braille di perpustakaan dan meminjam buku digital. Terdapat perbedaan dalam penelitian Abkarina dengan penelitian ini, yakni penelitian Abkarinan membahasa kebutuhan dan perilaku pencarian tunanetra dalam informasi, sedangkan penelitian ini membahas kebutuhan tunanetra dalam memanfaatkan komputer bicara, tetapi terdapat juga kesamaanya dimana penelitian Abkarina membicarakan soal kebutuhan tunanetra dalam mengakses informasi yang salah satunya media komputer bicara sama dengan pembahasan penelitian ini. Dari kesamaan pembahasa itu membuat penulis memilih penelitian Abkarina menjadi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. 30 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. 1 Penelitian deskriptif ini peneliti lakukan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan suatu hal dengan apa adanya berdasarkan hasil yang ditemukan peneliti. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami makna “meaning” yang berada di balik fakta-fakta. 2 Berdasarkan penjelasan di atas peneliti ingin menjelaskan dan menggambarkan pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berintekasi secara sinergis. 3 1 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula , Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara: , 2004, h. 60. 2 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian,h. 30. 3 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2014, h. 49.

B. Sumber Data

a. Data Primer Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama . 4 Yang dimaksud data primer ialah seseorang yang menjadi nara sumber dalam penelitian ini, dengan mengajukan beberapa pertanyaan dari peneliti kepada seseorang yang dikira sangat mengetahui permasalahan yang sedang diteliti. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. 5 Data sekunder akan lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan data primer, karena data sekunder tidak memerlukan wawancara kepada nara sumber seperti yang diterapkan data primer, data sekunder sudah tersedia hingga peneliti tinggal meneliti data tersebut. Dalam penelitian ini data sekunder berupa catatan dokumentasi, buku, jurnal, artikel dan dokumen lainya.

C. Informan

Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. 6 Teknik pemilihan informan yang peneliti pakai adalah purposive sampling . Purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara 4 Amin Amrullah, Panduan Menyusun Proposal Skripsi, Tesis Disertasi, Jakarta: Smart Pustaka, 2013, h. 42. 5 Amin Amrullah, Panduan Menyusun Proposal, h. 36. 6 Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kecana, 2010, h. 108. maksimal. 7 Sesuai penjelaskan di atas peneliti menetapkan beberapa informan dalam penelitian ini adalah: 1. Bapak Sugiyo, adalah sebagai instruktur komputer bicara di Yayasan Mitra Netra dalam bidang diklat yang bertugas melatih tunanetra dalam mengoperasikan komputer bicara. 2. Tunanetra yang mengikuti kursus komputer bicara di Yayasan Mitra Netra dan memanfaatkan komputer bicara untuk memperoleh kebutuhan informasi, berikut adalah profil dari informan : 7 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 33. No. Nama Status Klasifikasi kebutaan 1. TR Mahasiswa semester 5 Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta berkerjan di Koperasi Yayasan Mitra Netra Blind 2. JT Mahasiswa semester 5 Jurusan Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Jakarta Blind 3. DN Lulus dari Universitas Putra Blind