Pembahasan Pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra di Yayasan Mitra Netra
pengguna terhadap informasiyang dibutuhkan. Kebuuthan ini membuat pengguna membutuhkan informasi yang akurat, spesifik dan lengkap.
4. Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas Catching-up need approach,
yaitu pendekatan kebutuhan informasi yang bersifat sekilas tetapi memberikan gambaran lengkap tentang suatu topik. Pendekatan
kebutuhan ini membuat pengguna infromasi juga membutuhkan informasi yang ringkas dan singkat namun jelas informasinya dan
sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
3
Pendekatan kebutuhan
infromasi muktakhir,
informan membutuhkan informasi muktakhirnya untuk menunjang pendidikan dan
pekerjaannya, adapun informasi mukatkhir seperti membaca buku pendoman kuliah yang telah discan, sehingga dapat dibaca dengan screen
reader , informasi tentang peraturan hukm internasional, simbol-simbol
pronoun session , sedangkan informasi muktakhir untuk pekerjaan seperti
informasi latihan-latihan membuat laporan koperasi dan tutorial Microsoft Word dan juga membutuhkan informasi untuk lowongan pekerjaan.
Pendekatan kebutuhan informasi rutin, setiap harinya informan mencari berita yang terbaru yang sedang dibicarakan masyarakat dengan cepat
lewat internet, googel, youtube dan sosial media facebook, sehingga kebutuhan berita yang terbaru yang sedang beredar di masyarakat mejadi
kebutuhan Everyday need.
3
Devi dan Nova Yuliati, “Hubungan antara Progran Musik Breakout di NET TV dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Musik”, Bandung : Universitas Islam Bandung, 2015,
h. 235.
Pendekatan informasi mendalam, berdasarkan hasil wawacara dengan informan, JT membutuhka informasi mendalam, sehingga JT
mencari informasi tentang berita di situs kompas untuk mendapatkan informasi berita yang akurat, spesifik dan lengkap dibanding membaca
berita dengan aplikasi berita di hand phonenya. Pendektan kebutuhan sekilas, berdasarkan hasil wawacara dengan informan bahwa informan
membutuhkan informasi sekilas yang sedang beredar di masyarakat untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan para informan, informasinya
berupa informasi jamaah haji Indonesia, pemilihan kepala daerah, gayus tambunan, dari 4 informan 2 mengikuti informasi politik 1 informasi
jamaah haji dan 1 lagi informasi tentang kasus korupsi gayus tambunan. Selain teori Guha hasil penelitian juga mengarah ke teori Sulistyo-Basuki
dalam jurnal informasi perpustakaan dan kearsipan bahwa kebutuhan informasi dapat ditentukan oleh:
1 Kisaran informasi yang tersedia
2 Penggunaan informasi yang akan digunakan
3 Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada, dan
4 Konsekuensi penggunaan informasi.
4
Kebutuhan informasi ditentukan dari kisaran informasi yang tersedia, dalam hal ini informan harus mengetahui terlebih dahulu apa saja
informasi yang dilingkungannya, berdasarkan hasil penelitian informan telah mengetahui informasi yang ada dilingkungan pendidikan dan
4
Riyan Sanjaya, Ardoni, “Perilaku Mahasiwa Jurusan Ekonomi Dalam Mencari informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Perpustakaan Universitas Bung Hatta,“ Vol
1, N0 1,Padang: Universitas Negeri Padang, 2012, h. 447.
pekerjaan. Dalam lingkungan pendidikan informan memebutuhkan informasi yang dapat menunjang kegiatan belajarnya, berupa informasi
ilmu komunikasi dan ilmu hukum sesuai dengan latar belakang informan sama juga untuk pekerjaan, informan telah mengetahui kebutuhan apa
yang dapat menunjang pekerjaannya, seperti informasi latihan membuat laporan koperasi, tutorial miscrofot word dan informasi lowongan
pekerjaan. Kebutuhan informasi ditentukan oleh penggunaan informasi yang
digunakan, dalam hal ini informan harus mengetahui manfaat dari informasi yang telah didapatnya dengan browsing internet: googel,
youtube dan media sosial facebook. Berdasarkan hasil penenlitian bahwa informasi yang telah didapat informan bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuannya dalam pendidikan atau bahkan pekerjaan. Kebutuhan informasi ditentukan oleh latar belakangan informan, dalam
hal ini latar belakang disini bisa dilihat dari permasalahan informan, yaitu sejak umur berapa informan mengalami gangguan penglihatan jika
informan sudah cukup lama mengalami gangguan penglihatannya, maka jelas akan terlihat kebutuhan informasinya, karena seseorang yang lebih
lama mengalami gangguan penglihatan akan lebih fleksibel dalam hal membaca, mencari informasi dibanding dengan seseorang yang baru
mengalami gangguan penglihatan, berdasarkan wawancara peneliti dengan informan bahwa semua informan telah mengalami gangguan penglihatan
cukup lama sehingga informan fleksibel dalam membaca dan mencari informasi yang sesuai dengan latar belakanganya.
Kebutuhan informasi dilihat dari sosial, ekomoni dan politik dimana tempat informan berada, berdasarkan penelitian bahwa informan
berstatus mahasiswa dimana informan akan bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya, sehingga lingkungan akan mempengaruhi informan
untuk mencari informasi untuk menunjang status sosialnya. Kebutuhan informasi ditentukan oleh konsekuensi penggunaan informasi, dalam hal
ini informan harus bertanggung jawab atas penggunaan informasi yang telah didapat. Hasil penelitian juga menemukan kendala yang dialami oleh
informan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Kendala tersebut dipengaruhi oleh faktor situasi pada saat informan mengoperasikan
komputer bicara tiba-tiba screen reader tidak membacakan informasi yang ada dilayar komputer, hal itu karena di website yang informan masukan
terdapat banyak iklan yang bergerak, sehingga membuat screen reader tidak mampu membacakan informasi yang ada di layar dan juga situasi
informan sebagai tunanetra yang memiliki kekurangan dalam penglihatannya membuat informan perlu waktu lebih lama untuk
memahami dan mengambarkan informasi yang ada di layar komputer. Berdasarkan hasil penelitian solusi dari permasalahan tersebut informan
lebih memilih untuk mencari website yang dapat dibacakan oleh screen reader
dengan lengkap. Dengan screen reader dapat membacakan informasi dengan lengpak dan jelas, hal itu akan mempermudah informan
untuk memahami informasi yang ada di layar komputer. Berdasarkan hasil penelitian bahwa semua informan menggunakan
informasi yang didapatnya dengan baik salah satunya untuk menunjang
pendidikan dan pekerjaan.Selain kebutuhan informasi, informan juga menerapkan teori kebutuhan dasar manusia menurut konsep psikolog
kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi tiga kategori : 1.
Kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan akan makanan, air tempat tinggal dll.
2. Kebutuhan afektif kadang-kadang disebut kebutuhan psikologis atau
emosional seperti kebutuhan untuk pencapaian, penguasaan dll 3.
Kebutuhan kongnitif, seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar ketrampilan dll.
5
Berdasarkan hasil wawancara bahwa informan bahwa informan juga telah memenuhi kebutuhan dasarnya berupa kebutuhan kongnitif
seperti yang telah dijelaskan di atas. Kebutuhan kongnitif seperti kebutuhan untuk merencanakan dan belajar ketrampilan. Proses belajar
ketrampilan merupakan kegiatan yang perlu memakan banyak informasi akurat yang dapat membantu informan dalam belajar ketrampilan. Dalam
penelitian ini, peneliti menemukan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan informasi hiburan, kebutuhan informasi hiburan untuk menghibur
indivudu, seperti kebutuhan informasi untuk mencari lagu-lagu barat terbaru, mencari lirik lagu-lagu barat yang informan sukadan kebutuhan
hiburan yang bukan informasi, seperti bermain audio games yang sifatnya memang untuk hiburan informan pribadi.
5
Wilson, T.D, “On User Studies and Information,” Vol 62, No 6Sheffield: University of Sheffield, 2006, h. 663.
69
BAB V PENUTUP