Latar Belakang Pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra di Yayasan Mitra Netra
orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak, berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
”.
5
Perlakuan khusus juga diberikan oleh Yayasan Mitra Netra kepada masyarakat tunanetra. Yayasan Mitra Netra juga menyediakan beberapa
fasilitas yang dapat menunjang tunanetra untuk memperoleh informasi agar dapat bisa berpartisipasi dalam bidang pendidikan dan lapangan kerja
diantaranya: peralatan untuk membaca mendengarkan buku bicara digital, ruang untuk membaca atau mendengarkan buku, komputer bicara
komputer desktop yang dilengkapi perangkat lunak pembaca layar, buku braille, buku bicara digital, dan gazebo untuk belajar. Salah satu fasilitas
disediakan adalah komputer bicara yang menarik untuk dikaji. Untuk bisa membuat komputer itu bicara memerlukan software
khusus. Software yang diperulakn yaitu Screen Reader atau pembaca layar, software ini yang akan mengubah apa yang ada di layar menjadi
bentuk suara. Dengan adanya screen reader dapat mempermudah akses tunanetra dalam memperoleh informasi untuk memenuhi kebutuhanya.
Berdasarkan observasi peneliti komputer bicara berada di bidang Rehabilitasi dan Diklat yang diketuai oleh Yani Matondang sebagai kepala
bidang Diklat. Komputer bicara yang tersedia sebanyak tujuh unit dan tunanetra yang mengikuti pelatihan mengoperasikan komputer bicara
sebayak 39 peserta. 39 peserta secara rutin 1 minggu sekali peserta mengikuti kursus sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh intruktur.
5
Republik Indonesia, Undang-Undang N0 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Jakarta: Republik Indonesia, 1999, h. 11.
Selain untuk pelatihan, komputer bicara tunanetra juga bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas, mencari materi pelajaran,
mengirim email dan mendownload laporan kerja, musik dan lainya, semua itu merupakan informasi yang dibutuhkan tunanetra. Pada dasarnya
menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam buku pendoman praktis mencari informasi bahwa kebutuhan informasi setiap individu berbeda-
beda, karena timbulnya kebutuhan pada seseorang dipengaruhi oleh fisiologis, situasi dan kognisinya, selain itu menurut Yusup, pada dasarnya
tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan informasi.
6
Begitu juga yang dirasakan tunanetra, setiap tunanetra pasti membutuhkan informasi
dan informasi yang dibutuhkan pasti berbeda-beda. Berdasarkan hasil observasi peneliti dilapangan bahwa terkadang
tunanetra mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer bicara untuk memenuhi kebutuhan informasinya, oleh sebab itu berdasarkan
permasalahan tersebut peneliti ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai pemanfaatan komputer bicara di Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi
kebutuhan informasi tunanetra. Penelitian ini berjudul
“Pemanfaatan Komputer Bicara Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Tunanetra
Di Yayasan Mitra Netra”.
6
Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi,Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995, h. 1-3.