Kerangka Konsep Definisi Operasional Variabel

Usia Pekerja Jumlah tahun lahir para pekerja, yang dihitung sejak tanggal lahir sampai dengan saat pengambilaan data penelitian dilakukan. Wawancara Kuesioner 1. 40 Tahun 2. ≤ 40 Tahun Achmadi, 1994. Ordinal Kebiasaan Merokok Kegiatan menghisap atau mengkonsumsi bahan tembakau dan hasil olahannya rokok dalam sehari. Wawancara Kuesioner 1. Merokok 2. Tidak Merokok Ordinal Pemakaian APT Dipakainya Alat Pelindung Telinga APT pada saat bekerja dengan baik dan benar. Wawancara dan Observasi Kuesioner 1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Selalu Ordinal

3.3 Hipotesis

1. Adanya hubungan antara dosis kebisingan dengan gangguan pendengaran pekerja Unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Tahun 2014. 2. Adanya hubungan antara masa kerja dengan gangguan pendengaran pekerja Unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Tahun 2014. 3. Adanya hubungan antara usia pekerja dengan gangguan pendengaran pekerja Unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Tahun 2014. 4. Adanya hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan pendengaran pekeeja Unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Tahun 2014. 5. Adanya hubungan antara pemakaian Alat Pelindung Telinga APT dengan gangguan pendengaran pekerja Unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Tahun 2014. 49

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain study cross sectional dimana penelitian terhadap variabel independen dan variabel dependen dilakukan pada waktu yang bersamaan.

4.2 Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai bulan Juli tahun 2014 di unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja unit Utilities PT.PERTAMINA persero Refinery Unit VI Balongan sebanyak 83 pekerja dan masih aktif bekerja sampai tahun 2013. Dalam pengambilan sampel digunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi, yaitu : n = Besar sampel Z1- α = derajat kepercayaan yaitu 95 , jadi Z = 1,96 Z1- β = 0,84 pada kekuatan uji 80 P1 = 0,369 proporsi pekerja yang mengalami gangguan pendengaran dengan masa kerja 10 tahun di PT. SMART Tbk Padang oleh Siti Ftimah Dalimunthe tahun 2010 P2 = 0,053 proporsi pekerja yang mengalami gangguan pendengaran dengan masa kerja ≤10 tahun di PT. SMART Tbk Padang oleh Siti Ftimah Dalimunthe tahun 2010 P = Proporsi rata-rata 0,369+0,053 = 0,211 2 n = {1,96 √2x0,211 1-0,211+0,84√0,369 1-0,369+0,053 1-0,053} 2 0,369-0,053 2 n = 25x2= 50 pekerja Untuk menghindari missing jawaban dari responden dan untuk kebutuhan analisis data maka jumlah sampel tersebut perlu di tambahkan menjadi 55 pekerja.

4.4 Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Gangguan pendengaran Cara mengetahui derajat gangguan pendengaran yang terjadi pada para pekerja adalah dengan melihat data skunder data audiometri para pekerja yang wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan setahun sekali, yang terdapat di Rumah Sakit PT.Pertamina Persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu. sebelum melakukan pemeriksaan audiometri ini pekerja diliburkan satu hari dengan maksud agar para pekerja terbebas dari kebisingan. 2. Dosisi kebisingan Pengukuran dosis kebisingan dengan menggunakan Personal Noise Dosimeter PND merk Larson Davis tipe atau model Spark 706 serial 02786, yang sebelumnya sudah dikalibrasi dengan alat kalibrator dengan merk yang sama. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan cara menjepitkan PND disaku baju para pekerja dengan harapan agar memudahkan para