Masa Kerja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Pendengaran

penelitian pada tahun 2006 yang melibatkan lebih dari 1.500 remaja Amerika Serikat yang berusia 12 – 19 tahun menunjukkan bahwa merokok pasif berdampak langsung merusak telinga anak-anak muda. Semakin besar paparan, semakin besar kerusakan yang ditimbulkan. Pada beberapa kasus, keruakan tersebut cukup mengganggu kemampuan seorang remaja untuk memahami pembicaraan Mc Geaw-Hill, 2008.

2.7.5 Penggunaan Obat Ototoksik

Penggunaan obat-obatan lebih dari 14 hari baik diminum maupun melalui suntikan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Obat- obatan yang mempengaruhi organ pendengaran pada umumnya adalah jenis antibiotik aminoglikosid yang mempunyai efek ototoksik. Obat- obatan tersebut adalah neomisin, kanamisin, amikasin dan dihidrostreptomisin yang berpengaruh pada komponen akustik Gan, 1999. Gangguan akustik ini tidak selalu terjadi pada kedua telinga sekaligus. Pada mulanya kepekaan terhadap gelombang frekuensi tinggi akan berkurang dan tidak disadari. Gejala dini berupa tinitus bernada tinggi dapat bertahan sampai dua minggu setelah pemberian aminoglikosid dihentikan. Patologi kerusakan akustik terutama berupa degenerasi berat sel rambut organ corti mulai di bagian basilar menjalar ke apeks Gan, 1999. Gangguan akustik akibat streptomisin bila terapi lebih dari satu minggu, gentamisin, tobramisin dan amikasin tergantung dosis dan faktor lain. Neomisin paling mudah menyebabkan tuli saraf, dan amikasin menyebabkan gangguan pendengaran terutama bila pengobatan lebih dari 14 hari Gan, 1999.

2.7.6 Riwayat Penyakit Telinga

1 Otitis Media Yaitu suatu peradangan telinga tengah yang terjadi akibat infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, Haemopilus influenzae, atau Staphylococcus aureus. Otitis media juga dapat timbul akibat infeksi virus otitis media infeksiosa yang biasanya diobati dengan antibiotik, atau terjadi akibat alergi otitis media serosa yang dapat diobati dengan antihistamin dengan atau tanpa antibiotik Corwin, 2000. Peradangan telinga tengah terjadi apabila tuba eustakhius yang secara normal mengalirkan sekresi telinga tengah ke tenggorokan tersumbat. Hal ini menyebabkan penimbunan sekresi telinga tengah. Sewaktu tuba tersebut membuka kembali, tekanan di telinga yang mengalami kongesti tersebut dapat menarik sekresi hidung yang tercemar melalui tuba eustakhius untuk masuk ke telinga tengah sehingga terjadi infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah yang terjadi berulang-ulang dapat