Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Telinga APT dengan Gangguan

84

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka didapatkan kesimpulan antara lain : Dengan menggunakan uji statistik univariat diketahui bahwa sebanyak 55 pekerja unit utilities PT.Pertamina Persero RU VI tahun 2014 yang diteliti terdapat : a. Pekerja yang mengalami gangguan pendengaran sebanyak 29,1. b. Pekerja yang terpapar dosis kebisingan 100 sebanyak 54,5 . c. Pekerja dengan masa kerja 10 tahun sebanyak 54,5 . d. Pekerja yang berusia 40 tahun sebanyak 29,1 . e. Pekerja yang merokok sebanyak 61,8 . f. Pekerja yang tidak pernah memakai alat pelindung telinga sebanyak 34,5. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji statistik bivariat dengan uji Chi Square antar variabel dependent dan independent maka diketahui bahwa; a. Terdapat hubungan yang signifikan antara dosis kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pekerja dengan melihat nilai P value 0,05. b. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja, usia pekerja, kebiasaan merokok dan pemakaian alat pelindung telinga dengan gangguan pendengaran pada pekerja dengan melihat nilai P value 0,05.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka terdapat beberapa saran terkait dengan permasalahan kebisingan antara lain : 1. Bagi perusahaan a. Jika memungkinkan diperlukan adanya rotasi kerja dari tempat yang dosis kebisingan tinggi ke tempat dosis kebisingan rendah, sehingga dosis yang diterima pekerja tidak melebihi dosis kebisingan. b. Perlu dilakukan pelatihan pemakaian APT yang baik dan benar dan penjelasan pentingnya penggunaan APT c. Pemberian reward dan punishment terhadap pekerja atas penggunaan APT sehingga para pekerja selalu menggunakan APT ketika bekerja. d. dan jika memungkinkan pemberian barrier atau penghalang bagi alat yang menjadi sumber kebisingan dilingkungan kerja. 2. Bagi Peneliti a. Perlu melakukan pemeriksaan tes lababoratorium terkait variabel penggunaan obat ototoksik pada setiap pekerja. DAFTAR PUSTAKA Achmadi, UF. 1994. Kesehatan Lingkungan Kerja : Lingkungan Fisik. Jakarta : Depkes Republik Indonesia. Azwar, Azrul. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Baktiansyah, Abdul. 2004. Tesis. Hubungan Merokok dengan Gangguan Pendengaran di Kalangan Pekerja Pria PT. X. Jakarta. Program Studi Kedokteran Okupasi. Bashiruddin, Jenny, 2002. Pengaruh Bising dan Getaran pada Fungsi Keseimbangan dan Pendengaran, Bagian THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Berglund, Birgitta, 1996. Workshop I : Noise and Pollution, Aircraft Noise And Health. In the second Airport Regions Conferens VantaaFinland ; City Of Vantaa. Bridger R.S., 1995. Hearing, Sound and Noise : Introduction to Ergonomic, Mc Graw- Hill, Inc. Singapore. Budiono, A.M. Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang; Universitas Diponegoro. Chandra, Budiman.2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC. Corwin, Elzabeth J.2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC. Departemen Tenaga Kerja,1993. Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Kesehatan Kerja, Proyek peningkatan Pengawasan Norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Depnaker. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, 1999. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Nomor : Kep-51Men1999 tentang Nilai Ambang batas Faktor Fisika di Tempat Kerja, Jakarta. Ditalia, 2011. Pengaruh Rokok Terhadap Pendengaran. Artikel Djelantik-Soejoto, Ayu Bulantrisna. 2004. Memelihara Pendengaran, Menjaga Kesehatan : http:www.kompas.com. Diakses pada tanggal 22 Mei 2010. Gan, Sulistia. 1999. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Harrianto, Ridwan. Buku Ajar Kesehatan Kerja. EGC: Jakarta, 2009 Herman, Mulyadi. 2002. Studi Tentang Hubungan Gangguan Pendengaran Pekerja Di PT. Petrochina Tahun 2002. Depok. Program Studi Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Iskandar N., 1996. Kebisingan dan Kesehatan Telinga, Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja Vol. XXIX No.3 Juli-September 1996. Istantyo, Dan. 2011. Skripsi. Pengaruh Dosis Kebisingan dan Faktor Determinan Lainnya Terhadap Gangguan Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Operator PLTU Unit 1-4 PT. Indonesia Power UBP. Suralaya. Jenny, Basharudin dan Indro, soetirto. Gangguan Pendengaran akibat Bising dalam THT kepala leher. Edisi ke 6. 2007: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jeyaratman J., Koh david, 1996. Auditory Effects : Texbook of Occupational Medicine. Komnas PGPKT., 2011, Sayangi Pendengaran Anda, BKKKS, Batam.