7. Diketahuinya hubungan antara dosis kebisingan dengan gangguan pendengaran di Unit Utilities PT. PERTAMINAPersero Refinery Unit VI
Balongan, Indramayu Jawa Barat tahun 2014 ”.
8. Diketahuinya hubungan antara usia pekerja dengan gangguan pendengarandi Unit Utilities PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balongan,
Indramayu Jawa Barat tahun 2014 ”.
9. Diketahuinya hubungan antara masa kerja dengan gangguan pendengarandi Unit Utilities PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balongan,
Indramayu Jawa Barat tahun 2014 ”.
10. Diketahuinya hubungan antara pemakaian APT dengan gangguan pendengaran di Unit Utilities PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI
Balongan, Indramayu Jawa Barat tahun 2014 ”.
11.Diketahuinya hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan pendengaran di Unit Utilities PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI
Balongan, Indramayu Jawa Barat tahun 2014 ”.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang telah didapat selama dibangku perkuliahan, serta
sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan bacaan oleh peneliti selanjutnya.
1.5.2 Bagi Perusahaan
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti tentang dampak kebisingan yang diterima pekerja akibat terpapar
intensitas kebisingan yang tinggi.
2. Sebagai masukan dan informasi bagi pekerja sehingga pekerja lebih memahami tentang dampak kebisingan terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja bagi dirinya sehingga tumbuh kesadaran untuk mematuhi peraturan menggunakan alat pelindung telinga.
1.5.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah kapasitas dan kualitas pendidikan serta dapat dijadikan referensi mengenai gangguan pendengaran pada pekerja untuk mahasiswa
peminatan kesehatan dan keselamatan kerja.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara antara
usia pekerja, dosis kebisingan, masa kerja, pemakaian APT dan kebiasaan merokok dengan gangguan pendengaran pada pekerja di Unit Utilities PT.
PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balongan, Indramayu Jawa Barat tahun 2014
”. Hasil studi pendahuluan di bulan Januari tahun 2013 pada unit utilities sebagian besar memiliki intensitas kebisingan yang melampaui NAB.
Berdasarkan hasil tes audiometri tahun 2013 terdapat 16 orang pekerja 29 yang mengalami gangguan pendengaran dari 56 orang pekerja yang mengikuti
pemeriksaan audiometri. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pekerja unit Utilities PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balongan
yang masih aktif bekerja sampai tahun 2014 dan sampel yang digunakan sebanyak 55 pekerja. Penelitian ini akan dilaksanakan di unit utilities PT.
PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balogan selama bulan Maret-Juni tahun 2014.