2 Misi a Mengolah minyak bumi untuk memproduksi BBM, non BBM secara tepat,
jumlah mutu, waktu dan berorientasi laba serta berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
b Mengoperasikan kilang yang berteknologi maju dan terpadu secara : aman, andal, efisien serta berwawasan lingkungan.
c Mengelola aset RU VI secara professional yang didukung sistem manajemen yang tangguh berdasarkan ; semangat kebersamaan, keterbukaan,
kepercayaan dan prinsip bisnis saling menguntungkan. 3 Tujuan :
a Menyelesaikan permasalahan pemasaran minyak mentah Crude Oil Duri. b Mengantisipasi kebutuhan produk BBM nasional terutama daerah DKI
Jakarta, Jawa Barat dan sekitarnya, regional dan international. c Menghasilkan produk dengan nilai taambah tinggi
d Pengembangan daerah.
5.2 Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi analisa deskriptif data gangguan pendengaran, masa kerja, dosis kebisingan, pemakaian APT, status
merokok dan usia.
5.2.1 Gambaran Gangguan Pendengaran pekerja
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui gangguan pendengaran pada penelitian ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tes Audiometri. Pada
pemeriksaan tes audiometri pekerja akan dilakukan pemeriksaan kedua telinga mulai dari frekuensi 250 Hz sampai dengan 8000 Hz. Sehingga dari hasil
pemeriksaan responden dapat dikategorikan menjadi 2 dua yaitu menderita dan tidak menderita. Gambaran gangguan pendengaran dapat dilihat pada table 5.1
Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa dari 55 pekerja terdapat 16 29,1 pekerja yang mengalami gangguan pendengaran.
Tabel 5.1 Gambaran Distribusi Gangguan Pendengaran Pekerja Unit Utilities
PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balongan Tahun 2014
Gangguan Pendengaran Jumlah
Menderita gangguan pendengaran
16 29,1
Tidak menderita gangguan pendengaran
39 70,9
Total 55
100
5.2.2 Gambaran Dosis Kebisingan
Untuk mengetahui gambaran dosis kebisingan yang diterima pekerja di unit utilities PT. PERTAMINA persero Refinery Unit VI dilakukan
pengukuran dosis kebisingan yang diterima pekerja menggunakan Personal Noise Dosimeter PND. Dosis kebisingan pekerja dikategorikan menjadi 2 dua
yaitu 100 dan ≤100. Gambaran dosis kebisingan dapat dilihat pada table 5.2
Tabel 5.2 Gambaran Distribusi Dosisi Kebisingan Pekerja Unit Utilities
PT. PERTAMINA Persero Refinery Unit VI Balongan Tahun 2014
Dosis Kebisingan Jumlah
100 30
54,5 100
25 45,5
Total 55
100
Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui bahwa dari 55 pekerja, terdapat 30 54,5 pekerja yang terpapar dosis kebisingan 100.
5.2.3 Gambaran Masa Kerja Masa kerja pada pekerja dikategorikan menjadi 2 dua yaitu 10 tahun
dan 10 tahun. Gambaran masa kerja dapat dilihat pada table 5.3