lain intensitas kebisingan, penyakit telinga sebelum bekerja, frekuensi kebisingan, usia pekerja, masa kerja, jarak dari sumber suara dan gaya hidup diluar pekerjaan.
Kemudian Basharudin dan Soetirto 2007 menambahkan bahwa banyak hal yang mempengaruhi gangguan pendengaran akibat bising antara lain intenitas
kebisingan, frekuensi kebisingan, lama paparan dan penggunaan obat ototoksik.
2.7.1 Dosis Kebisingan
Semakin besar dosis bising yang diterima oleh seorang pekerja, maka semakin besar pula potensi terjadinya gangguan pendengaran. Nilai
ambang batas adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan
dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu KEPMENAKER No.Kep-51 MEN1999.
NAB kebisingan di tempat kerja adalah intensitas suara tertinggi yang merupakan nilai rata-rata, yang masih dapat diterima tenaga kerja
tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang menetap untuk waktu kerja terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu
A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003. Berikut adalah pedoman pemaparan terhadap Nilai Ambang Batas
atau NAB Kebisingan berdasarkan lampiran II Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51MEN1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika Di Tempat Kerja :
Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Kebisingan
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB walaupun hanya sesaat Sumber : Kepmenaker No. 51MEN1999
Berikut Keptusan Menteri Lingkungan Hidup No. 481996 tentang Nilai Baku Tingkat Kebisingan di indonesia.
Tabel 2.2 Nilai Ambang Batas Kebisingan
Waktu Pemajanan Per Hari Intensitas Kebisingan dalam dB
8,00 jam 4,00 jam
2,00 jam 1,00 jam
85 88
91 94
30,00 menit 15,00 menit
7,50 menit 3,75 menit
1,88 menit 0,94 menit
97 100
103 106
109 112
28,12 detik 14,06 detik
7,03 detik 3,52 detik
1,76 detik 0,88 detik
0,44 detik 0,22 detik
0,11 detik 115
118 121
124 130
133 136
139
No Peruntukan
Kawasan Lingkungan
Kesehatan Tingkat Kebisingan dB
A Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan pemukiman 2. Perdagangan dan jasa
3. Perkantoran dan perdagangan 4. Ruang terbuka hijau
5.
Industri
6. Pemerintahan dan fasilitas umum 7. Rekreasi
8. Khusus : 55
70 65
50 70
60 70
Sumber : Kepmen LH No. 481996
Adapun waktu paparan yang diizinkan akibat intensitas kebisingan dapat dihitung dengan rumus berikut :
Keterangan : T
= Lama paparan kebisingan Jam L
= Tingkat kebisingan 85 dBA
= Konstanta NAB kebisingan per 8 jam 2
= exchange rate Dosis kebisingan dapat dilihat dari hasil pengukuran tingkat kebisingan
dengan waktu paparan kebisingan. Perhitungan dosis kebisingan dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:
B Bandar udara
Stasiun Kereta api Pelabuhan
Cagar budaya
Lingkungan Kegiatan 1. Rumah sakit atau sejenisnya
2. Sekolah atau sejenisnya 3. Rumah ibadah atau sejenisnya
70 60
70 60
55 55
55
2
3
T =
L-85
2
3
C
1
+ C
2
+ C
n
D = T
1
+ T
2
+ T
n