Bagi Perusahaan Bagi Institusi Pendidikan

2.1.1 Gangguan Pendengaran Konduktif Widana, I Dewa Ketut Kerta, 2006.

Gangguan pendengaran hantaran udara conductive hearing loss, dimana hasil test menunjukkan gangguan pada hantaran udara tetapi pada hantaran tulang normal. Hal ini memberi ganbaran bahwa tidak terdapat kerusakan pada struktur telinga bagian dalam. Gangguan pendengaran konduktif disebabkan oleh adanya kelainan yang terdapat pada telinga bagian luar atau bagian tengah. Kelainan ditelinga luar yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif adalah atresia liang telinga, sumbatan oleh serumen, otitis eksterna sirkumskripta dan osteoma liang telinga. Kelainan ditelinga tengah yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif adalah sumbatan tuba eustakhius, otitis media, timpanosklerosis dan dislokasi tulang pendengaran

2.1.2 Gangguan Pendengaran Sensori-neural

Gangguan pendengaran saraf sensori-neural hearing loss, dimana hasil test menunjukkan gangguan pada hantaran udara maupun hantaran tulang. Hal ini memberikan gambaran bahwa adanya kerusakan pada struktur telinga bagian dalam. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan tejadinya gangguan pendengaran saraf yaitu karena terpajan oleh tingkat kebisingan yang tinggi, trauma pada kepala dan telinga, terpajan suara ledakan, penyakit yang disebabkan oleh virus sepert mumps, rubella, diabetes, hipertensi dan obat- obatan tertentu yang berefek pada pendengaran seperti streptomisin, aspirin dan juga karena proses penuaan.

2.1.3 Gangguan Pendengaran Campuran

Gangguan pendengaran campuran yaitu suatu kondisi dimana antara gangguan pendengaran konduktif dan gangguan pendengaran sensorineural yang terjadi secara bersamaan. Gangguan pendengaran campuran disebabkan karena kombinasi gangguan pendengaran konduktif dan gangguan pendengaran saraf, berupa penyakit radang telinga tengah dengan kompilasi ketelinga dalam atau merupakan gangguan pendengaran saraf dengan radang telinga tengah. Menurut International Standard Organization ISO, dalam Istantyo 2011 derajat gangguan pendengaran karena kebisingan adalah sebagai berikut : a. Pendengaran Normal Jika peningkatan ambang dengar antara 0 - 25 dB b. Tuli Ringan Jika peningkatan ambang dengar antara 26 - 40 dB. c. Tuli Sedang Jika peningkatan ambang dengar antara 41-60 dB. d. Tuli Berat Jika peningkatan ambang dengar antara 61 - 90 dB. e. Tuli Sangat Berat Jika peningkatan ambang dengar antara ≥ 90 dB.