Peneliti  :  Apakah  adik  menyukai  pelajaran  IPS  dengan  model pembelajaran yang Ibu terapkanAlasanya?
Siswa :
“Iya  saya  sangat  menyukainya  karena  model  pembelajaran yang ibu lakukan saya
dapat memahami materinya” Peneliti  :  Apakah  adik  memperhatikan  penjelasan  materi  yang  Ibu
sampaikan? Siswa
: “Iya bu, saya selalu memperhatikannya”
Peneliti  :  Jika  ada  materi  yang  adik  kurang  mengerti,  apakah  adik-adik bertanya kepada guru?
Siswa :
“Iya bu, tapi tidak terlalu sering” Peneliti  :  Apakah  adik  mengajukan  pertanyaan  tentang  materi  yang
disampaikan oleh guru? Siswa
: “Kadang-kadang bu”
Peneliti  :  Apakah  adik  mengerjakan  tugaslatihan  yang  diberikan  oleh guru?
Siswa :
“Iya bu selalu saya mengerjakannya” Peneliti  :  Apakah  adik  merasa  senang  selama  belajar  IPS  dengan  Ibu
guru? Siswa
: “Saya  sangat  merasa  senang  karena  belajarnya  jadi  lebih
menyenangkan ”
Peneliti  :  Menurut  adik  apa  kelebihan  dan  kekerangan  model pembelajaran yang Ibu sudah terapkan dikelas adik?
Siswa :
“Kelebihannya,  belajar  jadi  lebih  menyenangkan,  tidak  bosen dan  mudah  dipahami.  Sedangkan  kekurangannya  waktunya
kurang bu jadi kami harus terburu-buru mengerjakan soal yang ibu berikan
” Peneliti  :  Menurut  adik  apa  saja  yang  perlu  diperbaiki  apabila  akan
diterapkan  lagi  model  pembelajaran  seperti  yang  sudah  Ibu terapkan di kelas adik-adik?
Siswa :
“Sudah  bagus  semua  bu,  hanya  waktu  saja  yang  lebih
diperhatikan ”
Peneliti  :  Apakah adik  membuat catatan setiap belajar IPS? Siswa
: “Saya  suka  mencatat  bu,  karena  nanti  saya  bisa  ulangi  lagi
pelajarannya dirumah ”
Peneliti  :  Apakah  adik  mengejakan  PR  yang  telah  guru  berikan  tepat waktu?
Siswa :  “Iya bu, karena saya mengerjakannya dirumah setiap malam
jika ada PR”
Berdasarkan  wawancara  pada  tabel  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa model pembelajaran  Advance Organizer  dapat  memudahkan siswa dalam
memahami  materi  IPS.  Dengan  begitu  siswa  tidak  merasa  bosen  selama proses  pembelajaran  ini  dan  juga  siswa  lebih  kritis  dalam  proses
pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa  merasa  senang  dan  ingin  melakukannya  kembali  dalam
pembelajaran  selanjutnya.  Hasil  nilai  siswa  pun  mengalami  peningkatan dari siklus I dan siklus II. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tindakan
dengan  menggunakan  model  pembelajaran  Advance  organizer  telah berhasil  dilaksanakan  oleh  peneliti,  karena  implikasinya  positif  terhadap
proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa.
E. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahap yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar KBM di kelas.
Dalam  penelitian  ini  pembelajaran  dilakukan  dua  siklus,  berikut  adalah pemaparanya.
1. Siklus I
Siklus  ini  terdiri  dari  empat  tahap,  yaitu  perencanaan,  pelaksanaan, observasi, dan refleksi seperti berikut ini :
a. Perencanaan
1. Penelitian  selaku  guru  mata  pelajaran  IPS  membuat  rancangan
penelitian yang kemudian diperiksa oleh kepala sekolah. 2.
Menyiapkan instrument tes, lembar observasi, catatan lapangan 3.
Melakukan uji instrument. b.
Pelaksanaan Satu  siklus  terdiri  dari  dua  kali  pertemuan  pada  pertemuan
pertama pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan :
1. Siswa  belum  mengerti  dengan  model  pembelajaran  Advance
organizer  sehingga  masih  banyak  siswa  yang  kebingungan dengan cara belajarnya.
2. Siswa  masih  banyak  yang  bercanda  dan  mengobrol  sehingga
hanya beberapa siswa saja yang lebih aktif. Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak
sebagai  guru.  Karena  tujuan  dari  penerapan  model  pembelajaran Advance  Organizer  itu  selain  untuk  meningkatkan  hasil  belajar  IPS
juga untuk membantu pemahaman siswa dan mempertajam daya ingat siswa.
Maka  dari  itu,  peneliti  melakukan  upaya  untuk  mengatasi masalah tersebut, yakni dengan cara:
a. Memberikan  penjelasan  mengenai  pembelajaran  dengan
menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. b.
Menertibkan  siswa  pada  saat  proses  pembelajaran  sehingga keadaan  kelas  lebih  bisa  dikondisikan  dan  siswa  akan  menjadi
lebih aktif. Pada  pertemuan  kedua,  siswa  mulai  terbiasa  belajar  dengan
menggunakan    model  pembelajaran  Advance  Organizer.  Hal  itu terlihat  meningkatnya  aktivitas  siswa  dengan  mudah  mendapati
pemahaman konsep-konsep IPS yang sedang dipelajarinya.
c. Observasi
1. Hasil  observasi  siklus  I  mengenai  aktivitas  guru  dalam  proses
belajar mengajar.
Tabel 4.11 Observasi Aktivitas Guru
Siklus I
No Aspek Yang
Diobservasi Ket
Nilai Ada  Tidak
1 2
3 4
5 Tahap
pertama :
Persentasi Advance
Organizer
1. Pengkondisian  kesiapan
siswa  untuk  mengikuti proses pembelajaran
√ √
2. Membangun  perhatian
peserta  didik  dengan memberikan
motivasi pada siswa
√ √
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
√ √
Tahap  ke  dua:  Materi Pembelajaran
4. Memberikan  penjelasan
materi pelajaran √
√
5. Penjelasan
metode pembelajaran
yang digunakan
√ √
6. Memberikan  tugas  dan
latihan √
√
B e
r d
a s
a r
k a
n Berd              Berdasarkan  observasi  yang  peneliti  lakukan  pada
siklus  I dengan persentase 53,33  yaitu kategori “kurang baik”,
peneliti  dapat  menyimpulkan  bahwa  observasi  pada  siklus  I dikatakan gagal. Hal ini terjadi karena guru tidak memperhatikan
waktu  yang  digunakan  pada  saat  proses  belajar  sehingga  tidak efektif  dalam  penggunaan  waktunya.  Karena  dalam  model
pembelajaran  Advance  Organizer  membutuhkan  waktu  yang sangat  lama.  Proses  belajar  terkesan  terburu-buru  dan  pada  saat
latihan mengerjakan LKS  waktu belajarnya kurang. 2.
Hasil  observasi  siklus  I  mengenai  pengamatan  konsep  siswa terhadap materi pembelajaran.
Tabel 4.12 Observasi Aktivitas Siswa
Siklus I Tahap
ke tiga:
Memperkuat  Struktur Kogintif Siswa
7. Melakukan penilaian
√ √
8. Keterampilan
menerangkan kembali
atau menyimpulkan
materi yang
disampaikan √
√
9. Memberikan tidak lanjut
setelah penyampaian
selesai √
√
Jumlah 6 + 18 = 24
Skor ideal 45
Persentase 53,33
Kategori Kurang Baik