7. Proses  belajar  berlangsung  secara  efektif  apabila  pengalaman-
pengalaman  dan  hasil-hasil  yang  diinginkan  dan  disesuaikan dengan kematangan murid.
8. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan
kemajuan.
16
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Belajar Mengajar
Secara  fundamental  Dollar  dan  Miller  menegaskan  bahwa
kefektifitasan perilaku itu dipengaruhi oleh empat hal, yaitu :
1. Adanya motivasi drives, siswa harus menghendaki sesuatu the
learner must want something 2.
Adanya  perhatian  dan  mengetahui  sasaran  cue,  siswa  harus memperhatikan sesuat the learner must notice something
3. Adanya  usaha  response  siswa  harus  melakukan  sesuatu  the
learner must do something 4.
Adanya  evaluasi  dan  pemantapan  hasil  reinforcement  siswa harus memperoleh sesuatu the learner must get something.
17
d. Beberapa Karakteristik Perilaku Belajar
Beberapa  ciri  perubahan  yang  merupakan  perilaku  belajar diantaranya:
1 Bahwa  perubahan  intensional,  dalam  arti  pengalaman  atau
praktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukannya dan bukan secara kebetulan.
2 Bahwa  perubahan  itu  positif,  dalam  arti  sesuai  seperti  yang
diharpkan  normatif  atau  kriteria  keberhasilan  baik  dipandang dari  segi  siswa  dan  bakat  khususnya,  tugas  perkembangan,
maupun dari segi guru. 3
Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna  tertentu  bagi  pelajar  itu  relatif  tetap  dan  setiap  saat
16
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, bandung: Bumi Aksara, 2001, cet. Ke-1, h. 31
17
Abin  Syamsuddin Makmun,  op.cit . ,h. 164
diperlukan  dapat  diresproduksi  dan  dipergunakan  seperti  dalam pemecahan masalah.
18
e. Pengertian Hasil Belajar
“Semua  akibat  yang  dapat  terjadi  dan  dapat  dijadikan  sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode dibawah kondisi
yang  berbeda  menurut  Reigeluth  sebagaimana  dikutip  Keller  adalah merupakan hasil belajar.
” Winkel menyatakan  “bahwa, hasil belajar  adalah perubahan  yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.
19
Snelbeker  mengatakan  bahwa  perubahan  atau  kemampuan  baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah
merupakan  hasil  belajar,  karena  belajar  pada  dasarnya  adalah bagaimana  perilaku  seseorang  berubah  sebagai  akkibat  dari
pengalaman.Hasil  belajar  menurut  Bloom,  merupakan  perubahan perilaku  meliputi  tiga  ranah,  yaitu  ranah  kognitif,  afektif  dan
psikomotorik.
20
Dari  pernyataan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  Hasil  belajar adalah  perubahan  yang  terjadi  pada  diri  individu  yang  belajar,  bukan
saja  perubahan  yang  mengenai  pengetahuan,  tetapi  juga  kemampuan untuk membentuk kecakapan dalam bersikap. Hasil belajar merupakan
hasil yang dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tertentu.
Ranah  kognitif  meliputi  tujuan-tujuan  belajar  yang  berhubungan dengan  memanggil  kembali  pengetahuan  dan  pengembangan
kemampuan  intelektual  dan  keterampilan.  Ranah  afektif  meliputi tujuan-tujuan  belajar  yang  menjelaskan  perubahan  sikap,  minat,  nilai-
nilai  dan  pengembangan  apresiasi  serta  penyesuaian.  Ranah
18
Ibid,. h. 158
19
Purwanto,  Pengaruh  Konsekuensi  Perilaku  dan  Motivasi  Belajar  Terhadap  Hasil  Belajar Kajian  Literatur,  Jurnal  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Badan  Penelitian  dan  Pengembangan
Deparrtemen Pendidikan Nasional, 2007, h. 1028.
20
Rusmono,  Strategi  Pembelajaran  Dengan  Problem  Based  Learning  Itu  Perlu    Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru, Jakarta: Ghalia Indonesia Anggota IKAPI, 2012, h. 7
psikomotorik  meliputi  perubahan  perilaku  yang  menunjukkan  bahwa siswa telah mempelajari keterampilan manipulatife fisik tertentu.
1. Ranah kognitif
a. Tipe hasil belajar: pengetahuan
Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang  paling  rendah.  Namun  tipe  hasil  belajar  ini  menjadi  prasarat
bagi  tipe  hasil  belajar  berikutnya.  Hafal  menjadi  prasarat  bagi pemahaman.  Hal  ini  berlaku  bagi  semua  bidang  studi  baik  bidang
matematika,  pengetahuan  alam,  ilmu  sosial,  maupun  bahasa. Misalnya hafal suatu rumus akan menyebabkan paham bagaimana
menggunakan  rumus  tersebut:  hafal  kata-kata  akan  memudahkan membuat  kalimat.  Dilihat  Dari  segi  bentuknya,  tes  yang  paling
banyak  dipakai  untuk  mengungkapkan  aspek  pengetahuan  adalah tipe  melengkapi,  tipe  isian,  dan  tipe  salah  benar.  Karena  lebih
mudah menyusunnya, orang banyak memilih tipe benar-salah.
b. Tipe hasil belajar: pemahaman
Pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga kategori: 1
Tingkat terendah adalah kemampuan terjemahan, mulai dari terjemahan arti yang sebenarnya.
2 Tingkat  kedua  adalah  pemahaman  penafsiran,  yakni
memghubungkan  bagian-bagian  terdahulu  dengan  yang diketahui  berikutnya,  atau  menghubungkan  beberapa
bagian  dari  grafik  dengan  kejadian,  membedakan  yang pokok dan bukan yang pokok.
3 Pemahaman  tingkat  ketinga  atau  tingkat  tertinggi  adalah
pemahaman  ekstrapolasi.  Dengan  ekstrapolasi  seseorang mampu  melihat  dibalik  yang  tertulis,  dapat  membuat
ramalan  tentang  konsekuensi  atau  dapat  memperluas