Untuk  mengetahui  validitas  dari  butir  soal  peneliti  menggunakan program  ANATES  lampiran.  Pada  siklus  I  ada  30  soal  yang  digunakan
dalam penelitian ini terdapat 15 soal yang valid yaitu 1, 3, 5, 6, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 20, 24 ,26, dan 29 sedangkan ada 15 soal yang tidak valid yaitu
2, 7, 8, 10, 12, 13, 16, 19, 21, 22, 23, 25, 27, 28, dan 30. Ada siklus II dari 20  soal  ada  10  soal  yang  valid  yaitu  2,  3,  5,  6,  7,  10,  12,  16,  18,  dan  20
sedangkan 10 soal yang tidak valid yaitu 1, 4, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 17, dan 19.
4. Reliabilitas
Istilah  reliabilitas  sering  disebut  dengan  konsisten,  stabil  atau  dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai kepercayaan reliabilitas
yang  tinggi,  jika  tes  tersebut  dapat  memberikan  hasil  yang  tetap.  Uji reliabilitaskeandalan  dilakukan  dengan  menggunakan  teknik  belah  dua.
Untuk mencari reliabilitas keseluruhan dipakai rumus Teknik Hoyt sebagai berikut :
13
r
tt
= v
e
– v
r
v
e
= 1 – v
e
v
r
Keterangan : r
tt
= korelasi keandalan hoyt v
e
= variansi subjek v
r
= variansi ralat, variansi residu
13
Ibid, h. 164
Tabel 3.6 Interprestasi tingkat realibilitas instrumen
Nilai koefisien korelasi Interprestasi
0,800 – 0,999
0,600 – 0,799
0,400 – 0,599
0,200 – 0,399
0,200 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
Untuk  mengetahui  reliabilitas  dari  butir  soal    peneliti menggunakan program ANATES lampiran. Reliabilitas pada siklus I
sebesar  0,  56  dengan  kategori  sedang  dan  reliabilitas  pada  siklus  II sebesar 0,68 dengan kategori tinggi.
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis
1. Tes Hasil Belajar
Dalam  menganalisis  data  hasil  belajar  pada  aspek  kognitif  atau penguasaan  konsep  menggunakan  analisis  deskriptif  dari  setiap  siklus
menggunakan  gain  skor.  Gain  adalah  selisih  antara  nilai  posttest  dan pretes,  gain  menunjukkan  peningkatan  pemahaman  atau  penguasaan
konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk  mengetahui  selisih  nilai  tersebut,  rumus  Normalized  Gain
menurut Meltzer adalah :
Dengan kategori sebagai berikut : N-Gain Tinggi
: nilai g  0,7 N-Gain Sedang
: nilai 0,7 ≥g ≥ 0,3 N-Gain Rendah
: nilai g  0,3
2. Data observasi
Data  yang  dikumpulkan  pada  setiap  kegiatan  observasi  dari pelaksanaan  siklus  penelitian  dianalisis  secara  deskriptif  dengan
menggunakan  teknik  persentase  untuk  melihat  kecendrungan  yang terjadi  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Yakni  untuk  mengetahui
komposisi  responden  terhadap  point-point  dalam  observasi.  Rumus yang digunakan adalah:
14
P =  f  x 100 N
Keterangan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenyan
N = Number of cases jumlah frekuensi atau banyaknya individu P = Angka persentase
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Kategori:
15
Sangat baik : 80-100
Baik : 70 - 79
Cukup baik : 60 - 69
Kurang baik : 50 - 59
Sangat kurang baik :  49
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008 Cet. Ke-5, h,43.
15
Muhibin  Syah,  Psikologi  Pendidikan  Suatu  Pendekatan  Baru,  Bandung:  PT  Remaja Rosdakarya, 2007, Cet, Ke-14, h. 151
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah  tindakan  siklus  pertama  yang  terdiri  dari  empat  tahap,  yaitu perencanaan  tindakan,  pelaksanaan  tindakan,  analisis  dan  refleksi
dilakukan  dan  hasil  yang  diharapkan  belum  mencapai  kriteria keberhasilan,  yaitu  peningkatan  hasil  belajar  siswa  dalam  pelajaran  IPS
belum  tercapai  maka  tindakan  selanjutnya  yaitu  melakukan  siklus  kedua sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
Penelitian  ini  berakhir,  apabila  peneliti  merasa  bahwa  penelitian  ini telah berhasil menguji penerapan model pembelajaran Advance Organizer
dalam meningkatkan hasil belajar dalam pelajaran IPS. Kegiatan  penelitian  yang  peneliti  lakukan  memerlukan  perencanaan
dan  persiapan  yang  cukup  panjang.  Adapun  perencanaan  tindakannya adalah  peneliti  mempersiapkan  instrument  penelitian  seperti  lembar
observasi pra penelitian, lembar wawancara guru dan siswa pra penelitian dan setelah penelitian, soal-soal  yang dipergunakan untuk latihan berupa
Lembar  Kerja  Siswa  yang  dibuat  oleh  peneliti  sendiri  dan  soal-soal  tes formatif untuk menilai hasil belajar IPS siswa.
Dalam melakukan penelitian, guru bidang studi berkolaborasi dengan observer  yang  dalam  hal  ini  adalah  teman  seprofesi  untuk  nantinya
membantu kelancaran penelitian dan dapat juga sebagai kolaborator untuk berdiskusi  membicarakan  kegiatan  pada  siklus  selanjutnya  kalau  siklus
pertama belum berhasil.
65
BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Sekolah SMP Negeri 142 Jakarta 1.
Sejarah Berdirinya
SMP Negeri 142 Jakarta berlokasi di Jl. Joglo Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Sekolah ini dibangun pada tahun
1976 dibawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Letak SMP Negeri 142 Jakarta di daerah pemakaman yang berbatasan dengan :
1
Sebelah Utara    : unit kuburan Islam
2
Sebelah Selatan  : Kantor TPU
3
Sebelah Timur    : unit kuburan Islam dan Kristen
4
Sebelah Barat     : jalan raya dan perumahan  penduduk
SMP  Negeri  142  Jakarta  awalnya  merupakan  filial  kelas  jauh  dari SMP  Negeri  75  Kebon  Jeruk  Jakarta  Barat,  dengan  SK  dari  Departemen
Pendidikan  dan  Kebudayaan  Wilayah  Daerah  Khusus  Ibukota  Jakarta dengan No. 26 PgIO2BR1979. Sekolah ini mulai beroprasi pada tahun