Analisa deskriptif Produk Domestik Regional Bruto PDRB di Kota

64 tahun 2002 menjadi sebesar Rp31.101.240.410. Penurunan ini karenakan berkurangnya penerimaan dari komponen pajak daerah, selain itu di indikasikan sebagian pendapatan yang seharusnya sudah masuk ke dalam kas pemda tetapi belum dapat di tagih sehingga mengakibatkan penurunan pada tahun yang bersangkutan. Sedangakan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat drastis dari tahun 2009 yaitu sebesar Rp 96.889.185.310 meningkat pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 128.229.208.876. peningkatan tersebut akibat dari kontribusi komponen lain – lain pendapatan asli daerah yang sah yang sangat tinggi pada tahun 2010 . peningkatan dari luar pajak daerah dan retribusi daerah di harapkan dapat membantu peningkatan PAD di Kota Depok. Pendapatan asli daerah di harapkan menjadmi sumber pendapatan utama bagi pemerintah daerah Kota Depok dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah.

3. Perkembangan Dana Perimbangan

Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah, terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik. HAW, Wijaya. 2005, 33 Selain itu dana perimbangan bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan pusat dan daerah serta untuk mengurangi keseimbangan pendanaan pemerintahan antar daerah.diperlukan adanya dana perimbangan adalah untuk lebih meratakan daerah antar daerah agar tidak ada satu daerah yang tertinggal dari daerah lainnya, dalam mencapai tujuan bangsa. 65 Tabel 4.3 Perkembangan dana perimbangan Kota Depok Tahun2001-2010 TAHUN Dana Perimbangan Rp Q1 Rp Q2Rp Q3Rp Q4 Rp 2001 152.865.995.315 31.498.841.427 35.977.279.695 40.455.717.963 44.934.156.230 2002 214.680.219.663 47.874.971.383 51.738.360.405 55.601.749.427 59.465.138.448 2003 315.103.996.476 69.361.270.043 75.637.756.094 81.914.242.144 88.190.728.195 2004 336.595.143.047 82.133.990.771 83.477.187.431 84.820.384.092 86.163.580.753 2005 415.229.467.888 96.435.399.018 101.350.044.321 106.264.689.623 111.179.334.926 2006 493.318.004.764 116.008.700.859 120.889.234.414 125.769.767.968 130.650.301.523 2007 504.052.499.829 125.006.766.045 125.677.671.986 126.348.577.928 127.019.483.870 2008 574.268.400.146 136.984.359.382 141.372.853.152 145.761.346.921 150.149.840.691 2009 618.381.753.387 150.459.811.480 153.216.896.058 155.973.980.636 158.731.065.213 2010 667.535.226.354 162.275.668.498 165.347.760.558 168.419.852.619 171.491.944.679 Sumber :BPS Kota Depok, diolah kembali Gambar 4.3 Perkembangan dana perimbangan Kota Depok Tahun 2001-2010 Sumber : BPS Kota Depok, diolah kembali Gambar 4.3 memperlihatkan pertumbuhan dana perimbangan pada tahun 2002 sebesar Rp 214.680.219.663 meningkat menjadi sebesar Rp 336.595.143.047.Pada tahun 2004.Pada tahun – tahun berikutnya juga 1E+11 2E+11 3E+11 4E+11 5E+11 6E+11 7E+11 8E+11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 R u p iah Dana Perimbangan TAHUN Dana Perimbangan Rp 66 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan tersebut menunjukan bahwa kota Depok dalam menjalankan pemerintahan dan perekonomiannya masih sangat tergantung pada transfer dana pemerintah pusat.

4. Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

TPAK merupakan ukuran tingkat partisipasi penduduk dalam angkatan kerja yang dapat memberikan gambaran yang jelas sampai berapa jauh sebenarnya penduduk yang termasuk usia kerja15 tahun ke atas benar- benar aktif di dalam bekerja dan tidak aktif bekerja. Jadi TPAK perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk dalam usia kerja.semakin besar jumlah penduduk usia kerja akan menyebabkan semakin besarnya angkatan kerja. Secara singkat TPAK adalah jumlah angkatan kerja di bagi dengan jumlah tenaga kerja dalam kelompok yang sama. Tabel 4.4 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Depok Tahun 2001-2010 Tahun TPAK Q1 Q2 Q3 Q4 2001 40 9,7 9,9 10,2 10,4 2002 40 10,1 10,1 10,1 10,1 2003 43 10,4 10,6 10,7 11,4 2004 45 11 11,1 11,3 11,4 2005 46 11,4 11,5 11,5 11,6 2006 54 12,7 13,2 13,7 14,2 2007 61 14,6 15,1 15,6 16 2008 66 16,1 16,4 16,7 17,1 2009 63 16,1 16 15,8 15,6 2010 64 15,9 15,9 16 16 Sumber :BPS Kota Depok, diolah kembali

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1994– 2009.

0 3 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1994– 2009.

0 2 11

STUDI KEPUSTAKAAN ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1994– 2009.

1 30 18

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1994– 2009.

0 2 5

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA DAERAH SERTA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Daerah Serta Analisis Flypaper Effect (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi

0 2 17

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA DAERAH SERTA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Daerah Serta Analisis Flypaper Effect (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi

0 1 15

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN WONOGIRI.

0 4 9

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT PERIODE 2008-2010.

0 0 6