Hubungan Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan ekonomi
35 determinasi
serta uji
asumsi klasik
yaitu multikolinieritas,
heteroskedasitas dan autokorelasi. Hasil analisis data menunujukan bahwa investasi PMDN, investasi PMA,dan Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh
positif terhadap PDRB Sumatera Utara. Sedangkan pada kondisi perekonomian dummyvariable bahwa kondisi sebelum krisis dan sesudah
krisis tidak menunujukan perbedaan yang signifikan terhadap PDRB Sumatera Utara.
2. Penelitian kedua berupa jurnal yang berjudul “Analisis Pertumbuhan
ekonomi di karasedinan semarang Era desentralisasi fiscal 2002- 2006”
yang di tulis oleh Amin pujiati. Variabelnya meliputi PDRB, PAD, dana bagi hasil DBH, dana alokasi umum DAU dan Tenaga Kerja. Metode
analisis yang digunakan adalah Data panel yaitu gabungan gabungan antara data time series dengan cross section dari tahun 2002-2006. Objek
yang diteliti adalah 6 wilayah karasediana Semarang. Hasil dari penelitian tersebut bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Peningkatan PAD yang dianggap sebagai modal dalam proses pertumbuhan ekonomi, DBH berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tetapi DAU berpengaruh negative terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Penelitian ketiga yang berupa jurnal yang berjudul “ Kajian Tentang
Keuangan Daerah Kota Medan di Era Otonomi Daerah 2001- 2005”. Yang
ditulis oleh Paidi Hidayat dan Sirojuzilan tahun 2006. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana derajat otonomi fiscal atau
kemampuan keuangan emerintah kota medan di era otonomi daerah.
36 Variable yang di teliti adalah PDRB, PAD, Dana Perimbangan, dan
Angkatan Kerja. Penelitian ini menggunakan menggunakan data time series. Metode yang digunakan adalah OLS Ordinary least Square dari
hasil estimasi diperoleh nilai koefesien determinasi R
2
sebesar 0,9911 yang artinya secara keseluruhan variable bebas mampu menjelaskan
variasi pertumbuhan ekonomi di kota medan sebesar 99,11 persen. Dari pengujian menunujukan bahwa variable PAD berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota medan. Sedangkan dana perimbangan dikota medan memiliki hasil secara signifikan dan positif
terhadap pertumbuhan ekonomi dikota medan. Dan angkatan kerja memberikan pengarug positif terhadap pertumbuhan ekonomi dikota
medan. 4. Penelitian keempat
yang berupa jurnal yang berjudul “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Jawa
Tengah” yang ditulis oleh Wiratno Bagus Suryono penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pendapatan asli daerah, tingkat investasi dan
tenaga kerja terhadap terhadap PDRB jawa tengah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan data rentan
waktu 15 tahun mulai tahun 1994 sampai dengan tahun 2008. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model penelitian ini lolos uji asumsi
klasik dengan R-square model sebesar 0,958. PAD, Tingkat Investasi, Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun
simultan terhadap PDRB Jawa tengah. Koefisien PAD sebesar 0,812. Adanya pengaruh yang positif antara Tingkat Investasi dengan PDRB
Jawa Tengah berdasarkan hasil regresi dapat dilihat koefisien tingkat
37 investasi 0,036. Adanya pengaruh yang positif antara Tenaga Kerja dengan
PDRB Jawa Tengah berdasarkan hasil regresi dapat dilihat koefisien 0,924 Tenaga Kerja.
5. Penelitian yang kelima berupa jurnal ya ng berjudul “Analisis kinerja
keuangan kabupatenkota pemekaran di Sumatera Utara ” yang di tulis
oleh Paidi Hidayat dkk,. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana kinerja keuangan kabupatenkota pemekaran di sumatera utara dilihat dari
aspek pendapatan asli setelah otonomi daerah dan bagaimana peta kemampuan keuangan kabupatenkota dengan metode kuadran. penelitian
ini mengkaji kinerja kemapuan keuangan dengan metode analisis pertumbuhan growth, analisis peranan share dan metode analisis
kuadran.Pertumbuhan PAD kabupatenkota pemekaran di sumatera Utara meningkat sebesar 55,47 per tahun. Dari ketujuh kabupatenkota tersebut
secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang positif dan relative cukup tinggi hingga rata- rata tumbuh sebesar 192,81pertahun dan di
ikuti oleh kabupaten Mandailing Natal sebesar 59,04. Sedangkan pertumbuhan PAD yang relatif cukup rendah adalah kabupaten Humbang
Hasundutan dengan rata- rata tumbuh sebesar 12,77 pertahun.