konsisten menjalankan CSR sehingga memiliki reputasi yang baik Susanto, 2007:31. Dari sisi perusahaan terdapat berbagai manfaat yang
dapat diperoleh dari aktivitas CSR Susanto, 2007:28 diantaranya: a. Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas
yang diterima perusahaan. b. CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan
meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. c. Keterlibatan dan kebanggan karyawan. Karyawan akan merasa
bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi baik, yang secara berkelanjutan melakukan upaya-upaya untuk membantu
menigkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
d. CSR yang dilaksanakan secara berkelanjutan akan mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antar perusahaan dengan
para stakeholdernya. e. Meningkatkan penjualan. Konsumen akan lebih menyukai produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan menjalankan tanggung jawab sosialnya secara berkelanjutan sehingga memiliki reputasi
yang baik.
3. Perkembangan Implementasi CSR di Indonesia
Konsep mengenai CSR mulai hangat dibicarakan di Indonesia sejak tahun 2001, dimana banyak perusahaan maupun instansi-instansi sudah mulai
melirik CSR sebagai suatu konsep pemberdayaan masyarakat. Sampai saat
Universitas Sumatera Utara
ini, perkembangan tentang konsep dan implementasi CSR pun semakin meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terbukti dari
banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba untuk melakukan CSR. Pelaksanaannya pun semakin beranekaragam mulai dari bentuk program yang
dilaksanakan, maupun dari sisi dana yang digunakan untuk program tersebut. Contoh kegiatan untuk program CSR yang dilakukan oleh perusahaan antara
lain pemberian beasiswa, bantuan langsung bagi korban bencana, pemberian modal usaha, sampai pada pembangunan infrastruktur seperti pembangunan
sarana olahraga, sarana ibadah maupun sarana umum lainnya yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Model pelaksanaan CSR juga bemacam- macam. Setidaknya terdapat empat model pelaksanaan CSR yang umum
digunakan di Indonesia. Ke empat model tersebut antara lain: a. Terlibat langsung. Dalam melaksanakan program CSR, perusahaan
melakukannya sendiri tanpa melalui perantara atau pihak lain. Pada model ini perusahaan memiliki satu bagian tersendiri atau bisa juga digabung
dengan bagian lain yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sosial perusahaan.
b. Melalui Yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan yayasan sendiri. Pada model ini biasanya perusahaan sudah
menyediakan dana khusus untuk digunakan secara teratur dalam kegiatan yayasan.
Universitas Sumatera Utara
c. Bermitra dengan pihak lain. Dalam menjalankan CSR perusahaan menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti lembaga sosial non
pemerintah, lembaga pemerintah, media massa dan organisasi lainnya. d. Mendukung atau bergabung dengan suatu konsorsium. Perusahaan turut
mendirikan, menjadi anggota atau mendukung lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
Dalam melakukan CSR, tentunya perusahaan memiliki beberapa alasan diantaranya adalah:
a. Alasan Sosial. Perusahaan melakukan program CSR untuk memenuhi tanggung jawab
sosial kepada masyarakat. Sebagai pihak luar yang beroperasi pada wilayah orang lain perusahaan harus memperhatikan masyarakat
sekitarnya. Perusahaan harus ikut serta menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat dan juga menjaga lingkungan dari kerusakan yang
ditimbulkan. b. Alasan Ekonomi.
Motif perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada keuntungan. Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat
dengan membangun citra positif bagi perusahaan yang tujuan akhirnya tetap pada peningkatan profit.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Aqua berdiri atas ide Tirto Utomo 1930-1994, yang menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan AMDK di Indonesia melalui PT. Golden
Mississippi pada tanggal 23 Pebruari 1973. Kegiatan fisik perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan
Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus1974 dan produk komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan
kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk pertama yang dipasarkan Aqua adalah air mineral kemasan botol
kaca 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan Aqua 5 galon yang kemasannya masih terbuat dari kaca. Aqua mengalami masa-masa sulitnya pada
tahun 1974 hingga tahun 1978, karena masih rendahnya tingkat permintaan masyarakat terhadap produk Aqua. Aqua melakukan berbagai upaya dan kerja
keras agar Aqua mulai dikenal masyarakat, sehingga penjualan dapat ditingkatkan dan akhirnya Break Even Point titik impas berhasil dicapai pada tahun 1978,
yang merupakan awal perkembangan penjualan produk Aqua.
B. Jenis-jenis Produk Aqua
Produk Aqua terdiri dari beraneka kemasan dan ukuran, baik kemasan sekali pakai disposable maupun kemasan ulang alik returnable.
Universitas Sumatera Utara