Metode Analisis Statistik GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

mahasiswa yang memiliki uang saku perbulannya antara 250.000 hingga 500.000 yaitu berjumlah 14 orang 17,07, sementara mahasiswa yang memiliki uang saku perbulannya kurang dari 250.000 yaitu berjumlah 7 orang 8,54 dan yang terakhir adalah mahasiswa yang memiliki uang saku perbulannya lebih dari 1.000.000 yaitu berjumlah 7 orang 8,54.

C. Metode Analisis Statistik

a. Analisis Tabulasi Sederhana

Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih kategori tertentu. 1 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Komponen Kognitif X 1 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Komponen Kognitif X 1 Item SS S N TS STS TOTA L F F F F F 1 22 26,8 34 41,5 13 15,9 13 15,9 82 2 16 19,5 46 56,1 15 18,3 5 6,1 82 Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Januari, 2010 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa: Universitas Sumatera Utara a. Pada pertanyaan 1, sebagian besar responden menjawab setuju 34 orang 41,5 dan sangat setuju 22 orang 26,8. Data ini menunjukkan bahwa kepercayaan responden terhadap kegiatan sosial yang dilakukan Aqua. Walaupun 13 orang 15,9 yang masing-masing menjawab netral dan tidak setuju. Hal ini terjadi karena jalan tidaknya program “Satu untuk Sepuluh” tersebut tergantung besar kecilnya pelanggan Aqua yang membeli air mineral merek Aqua yang berlabel khusus, sehingga mengakibatkan muncul sedikit ketidakpercayaan responden akan motif dari program “Satu untuk Sepuluh”. b. Pada pertanyaan 2, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 46 orang 56,1 dan menjawab sangat setuju 16 orang 19,5. Hal ini menunjukkan bahwa program “Satu Untuk Sepuluh” yang memperhatikan isu-isu kesehatan melalui penyediaan akses air bersih yang merupakan komponen penting bagi kesehatan ini sesuai dengan citra Aqua sebagai air mineral yang baik bagi kesehatan. 2 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Komponen Afektif X 2 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Komponen Afektif X 2 Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Januari, 2010 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar atau 43 orang 52,4 responden menjawab setuju bahkan 23 orang 28,0 menjawab Item SS S N TS STS TOTAL F F F F F 1 23 28,0 43 52,4 15 18,3 1 1,2 82 Universitas Sumatera Utara sangat setuju. Dan hanya sebagian kecil responden yang menjawab netral. Hal ini menunjukkan bahwa responden senang dan bahkan sangat senang dengan adanya program “Satu untuk Sepuluh” yang diterapkan oleh Aqua. Berarti program “Satu untuk Sepuluh” yang diterapkan Aqua ini, telah berhasil menyentuh perasaan konsumen Aqua. 3 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Komponen Konatif X 3 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Komponen Konatif X 3 Item SS S N TS STS TOTAL F F F F F 1 20 24,4 38 46,3 23 28,0 1 1,2 82 2 9 11,0 40 48,8 29 35,4 4 4,9 82 Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Januari, 2010 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa: a. Pada pertanyaan 1, sebagian besar responden menjawab setuju 38 orang 46,3 dan sangat setuju 20 orang 24,4. Dari data diatas menunjukkan bahwa program “Satu untuk Sepuluh” mendapat dukungan dari responden, hal ini disebabkan program “Satu untuk Sepuluh” yang diterapkan Aqua ini secara tidak langsung turut mengikutsertakan konsumen dalam mensukseskan program tersebut. b. Pada pertanyaan 2, ada 40 orang 48,8 responden menjawab setuju dan 9 orang 11,0 menjawab sangat setuju. Data ini menunjukkan sudah sebagian besar responden terpengaruh oleh kegiatan sosial yang dilakuka n oleh Aqua, hal ini mengakibatkan sebagian besar responden berkeinginan untuk membeli air mineral merek Aqua. Namun, 29 orang 35,4 Universitas Sumatera Utara menjawab netral dan 4 orang 4,9 menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak responden ragu untuk membeli air mineral merek Aqua, walaupun Aqua sudah banyak melakukan kegiatan sosial. Hal ini disebabkan program “Satu untuk Sepuluh” hanya diketahui responden melalui iklan-iklan di televisi yang belum bisa dipastikan kebenaran dari pelaksanaannya tersebut. 4 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Brand Loyalty Y Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Brand Loyalty Y Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Januari, 2010 Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: a. Pada pertanyaan 1, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 35 orang 42,7, dan menjawab sangat setuju 14 orang 17,1. Dari data ini dapat dilihat bahwa program “Satu untuk Sepuluh” ini telah berhasil membuat konsumennya untuk tetap berkomitmen membeli air mineral merek Aqua. Namun, 25 orang 30,5 yang menjawab netral dan 8 orang 9,8 yang menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian kecil konsumen Aqua yang price sensitive, sehingga adanya perbedaan harga menjadi salah satu pertimbangan mereka dalam memutuskan pembelian air mineral. Item SS S N TS STS TOTAL F F F F F 1 14 17,1 35 42,7 25 30,5 8 9,8 82 2 22 26,8 37 45,1 16 19,5 6 7,3 1 1,2 82 3 16 19,5 41 50,0 24 29,3 1 1,2 82 4 14 17,1 34 41,5 30 36,6 4 4,9 82 5 9 11,0 26 31,7 34 41,5 12 14,6 1 1,2 82 Universitas Sumatera Utara b. Pada pertanyaan 2, sebagian besar responden menjawab setuju 37 orang 45,1 dan menjawab sangat setuju 22 orang 26,8, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah terbiasa membeli dan loyal terhadap air mineral merek Aqua, hal ini disebabkan mereka merasa Aqua mempunyai kualitas yang baik dan aman bagi kesehatan mereka. Walaupun ada 16 orang 19,5 yang menjawab netral, 6 orang 7,3 menjawab tidak setuju dan 1 orang 1,2 yang menjawab sangat tidak setuju, berdasarkan hasil wawancara ini merupakan bagian kecil responden yang price sensitive, yaitu responden yang terbiasa membeli air mineral yang lebih murah dari Aqua. c. Pada pertanyaan 3, ada 41 orang 50,0 menjawab setuju, dan 16 orang 19,5 menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden merasa puas setelah mengkonsumsi air mineral merek Aqua. Berdasarkan hasil wawancara ini disebabkan karena kualitas air mineral merek Aqua dianggap lebih baik dibandingkan merek lain. Sementara itu 24 orang 29,3 menjawab netral dan 1 orang 1,2 menjawab tidak setuju. Hal ini disebabkan karena responden tersebut juga mendapatkan kepuasan yang sama dengan mengkonsumsi air mineral selain Aqua. d. Pada pertanyaan 4, ada 34 orang 41,5 yang menjawab setuju, 30 orang 36,6 yang menjawab netral, 14 orang 17,1 yang menjawab sangat setuju dan 4 orang 4,9 yang menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden benar-benar menyukai air mineral merek Aqua, karena dianggap air mineral memiliki rasa yang lebih alami dibandingkan merek lainnya, walaupun cukup banyak responden yang yang belum menentukan pilihan bahkan sebagian kecil ada yang tidak menyukai air mineral merek Aqua. Hal ini disebabkan, persepsi responden mengenai merek yang mereka suka masih Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh perbedaan harga, dimana air mineral merek Aqua sedikit lebih mahal dibandingkan merek lainnya. Dikalangan mahasiswa suka tidak sukanya terhadap suatu merek masih di pengaruhi oleh faktor harga. e. Pada pertanyaan 5, ada 34 orang 41,5 menjawab netral, 26 orang 31,7 menjawab setuju, ada 12 orang 14,6 menjawab tidak setuju, 9 orang 11,0 menjawab sangat setuju dan 1 orang 1,3 yang menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa cukup besar responden yang menjawab netral dan tidak setuju. Berdasarkan hasil wawancara, hal tersebut disebabkan karena responden tidak mendapatkan apa-apa bila mereka merekomendasikan ke orang lain untuk membeli air mineral merek Aqua.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif dan variabel dependent brand loyalty akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 16, dengan menggunakan metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan Universitas Sumatera Utara pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 4 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residua l yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Pada uji normalitas ada dua cara yang dapat digunakan yaitu: c Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expect ed C um Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Brandloyalty Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Pada uji normalitas Gambar 4.1, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk- titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. d Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorof- Smirnov Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. 2 tailed α maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah tabel hasil uji Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 82 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,49882935 Most Extreme Differences Absolute ,054 Positive ,054 Negative -,048 Kolmogorov-Smirnov Z ,489 Universitas Sumatera Utara Asymp. Sig. 2-tailed ,971 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Menurut Umar 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.11 dapat dilihat, probabilitas hasil uji Kolmogorov Smirnov yaitu 0,971 lebih besar dari 0,05. Sehingga model regresi yang didapat adalah berdistribusi normal. 5 Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Universitas Sumatera Utara Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa a Dependent Variable: Brandloyalty Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, terlihat untuk semua variable independen memiliki angka VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terjadi multikolinearitas 6 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas, ada dua cara yang dapat digunakan yaitu: Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error 1 Constant 3,817 1,169 3,266 ,002 Kognitif -,127 ,155 -,126 -,820 ,415 ,519 1,925 Afektif -,048 ,316 -,022 -,153 ,879 ,579 1,727 Konatif -,259 ,194 -,225 -1,331 ,187 ,425 2,351 Brandloyalt y ,068 ,069 ,155 ,986 ,327 ,495 2,022 Universitas Sumatera Utara c Analisis Grafik Dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas . Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas: Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 R egressi on St udenti z ed D elet ed Press R esi dual 4 2 -2 Scatterplot Dependent Variable: Brandloyalty Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Pada Gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. d Analisis Statistik Selain melalui scatterplot heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser. Tabel 4.14 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser. Tabel 4.13 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error 1 Constant 3,817 1,169 3,266 ,00 2 Kognitif -,127 ,155 -,126 -,820 ,41 5 ,51 9 1,925 Afektif -,048 ,316 -,022 -,153 ,87 9 ,57 9 1,727 Konatif -,259 ,194 -,225 -1,331 ,18 7 ,42 5 2,351 Brandloyalty ,068 ,069 ,155 ,986 ,32 7 ,49 5 2,022 a Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa semua variabel bebas tidak signifikan dengan variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari masing-masing variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi α sig 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data bebas dari heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diatas, ternyata data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linier berganda. Hasil dari analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error 1 Constant 4.549 1.848 2.462 .016 Kognitif .893 .233 3.3837 .000 Afektif -.699 .513 -1.362 .177 Konatif 1.309 .283 4.634 .000 a Dependent Variable: Brandloyalty Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model Regresi Linear Berganda sebagai berikut: Y= 4,549 + 0, 893X 1 - 0,699X 2 + 1,309X 3 + e Dimana: Y : Brand Loyalty terhadap Air mineral merek Aqua a : Konstanta b 1 -b 3 : Koefisien regresi X 1 : Komponen Kognitif X 2 : Komponen afektif X 3 : Komponen Konatif e : Standard error Interpretasi model: a. Konstanta a = 4,549 artinya tanpa mempertimbangkan variabel independent, maka brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU akan diperoleh sebesar 4,549. b. Koefisien regresi komponen kognitif X 1 = 0,893 artinya setiap penambahan komponen kognitif sebesar 1 , sedangkan variabel lainnya dianggap tetap, maka akan menaikkan brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara Ilmu Komunikasi FISIP USU sebesar 0,893. c. Koefisien regresi komponen afektif X 2 = -0,699 artinya setiap penambahan komponen afektif sebesar 1 , sedangkan variabel lainnya dianggap tetap, maka akan menurunkan brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU sebesar 0,699. d. Koefisien regresi komponen konatif X 3 = 1,309 artinya setiap penambahan komponen konatif sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap tetap, maka akan menaikkan karena positif brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU sebesar 1,309.

c. Uji F Uji Serentak

Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent yaitu sikap konsumen dalam penerapan program CSRX yang terdiri dari tiga komponen yaitu: komponen kognitif X 1 , komponen afektif X 2 dan komponen konatif X 3 secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu brand loyalty Y. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1 b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan d. Mencari nilai F hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0 e. Kesimpulan Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian adalah sebagai berikut: 1. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif terhadap variabel dependent brand loyalty. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif terhadap variabel dependent brand loyalty. 2. F tabel dapat diperoleh dari tabel F pada α = 5 dimana: df pembilang = k-1, df penyebut = n-k k=3 , n=82 maka F tabel =3,11 3. Kriteria Pengambilan Keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α=5 dengan tingkat keyakinan 95. H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α=5 dengan tingkat keyakinan 95. Universitas Sumatera Utara 4. Hasil uji F hitung dapat dilihat pada Tabel 4.16 : Tabel 4.15 Hasil Uji-F Uji Serentak ANOVA Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 516,712 3 172,237 26,562 ,000a Residual 505,776 78 6,484 Total 1022,488 81 a Predictors: Constant, Kogntif, Afektif, Konatif b Dependent Variable: Brandloyalty Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara serentak sikap konsumen dalam penerapan program CSR yang terdiri dari komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif mempengaruhi brand loyalty air mineral merek Aqua, karena F hitung = 26,562 lebih besar daripada F tabel = 3,11 pada tingkat signifikan α = 5. Maka H 1 diterima dan H ditolak, dimana H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif terhadap variabel dependent brand loyalty. Universitas Sumatera Utara Pengaruh signifikan semua variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dan F tabel , selain itu pengaruh signifikan semua variabel bebas terhadap variabel terikat juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai signifikansi pada hasil pengolahan data dengan tingkat signifikan α = 5. Apabila sig.tabel lebih kecil dibandingkan tingkat signifikan α = 5, maka terdapat pengaruh signifikan semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai sig.tabel 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0,05, sehingga H 1 diterima, dimana H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, terdapat pengaruh secara serentak sikap konsumen dalam penerapan CSR yang terdiri dari komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif mempengaruhi brand loyalty air mineral merek Aqua. Hal ini dikarenakan program corporate social responsibility CSR yaitu program “Satu untuk Sepuluh” yang dilakukan oleh Aqua tersebut dapat menciptakan brand loyalty. Program “Satu untuk Sepuluh” yang dilakukan oleh Aqua telah membentuk citra positif perusahaan, dimana citra yang positif ini membawa dampak produk Aqua menjadi lebih dikenal dan dingat oleh konsumen, selain itu program “Satu untuk Sepuluh” yang dilakukan oleh Aqua ini membuat konsumen menjadi lebih empati sehingga mendukung program “Satu untuk Sepuluh” dengan cara melakukan pembelian produk Aqua, hal inilah menjadi awal yang memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian ulang sehingga pada akhirnya menciptakan brand loyalty. Universitas Sumatera Utara

d. Uji t Uji Parsial

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu sikap konsumen dalam penerapan program CSR X yang terdiri dari tiga komponen yaitu: komponen kognitif X 1 , komponen afektif X 2 dan komponen konatif X 3 terhadap variabel dependent yaitu brand loyalty Y. Uji–t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1 b. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan d. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0 e. Kesimpulan Hasil Pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu sikap konsumen dalam penerapan program CSR X yang terdiri dari tiga komponen yaitu: komponen kognitif X 1 , Universitas Sumatera Utara komponen afektif X 2 dan komponen konatif X 3 terhadap variabel dependent yaitu brand loyalty Y. H I : b 1 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu sikap konsumen dalam penerapan program CSR X yang terdiri dari tiga komponen yaitu: komponen kognitif X 1 , komponen afektif X 2 dan komponen konatif X 3 terhadap variabel dependent yaitu brand loyalty Y. 2. t tabel dapat diperoleh dari tabel t pada α = 5 dimana: df pembilang = k-1, df penyebut = n-k k=3 , n 82 maka t tabel = 1,998 3. Kriteria Pengambilan Keputusan: H o diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H I ditolak bila t hitung t tabel pada α = 5 4. Hasil uji t hitung dapat dilihat pada Tabel 4.17 : Tabel 4.16 Hasil Uji-t Uji -Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Universitas Sumatera Utara 1 Constant 4.549 1.848 2.462 .016 Kognitif .893 .233 .389 3.3837 .000 Afektif -.699 .513 -.141 -1.362 .177 Konatif 1.309 .283 .501 4.634 .000 a Dependent Variable: Brandloyalty Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Dalam Uji-t, suatu variabel independent memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependent jika: t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan α = 5. Suatu variabel bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel lebih kecil 0,05 α = 5. Sehingga, berdasarkan Tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa: 1. Komponen Kognitif Komponen kognitif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk komponen kognitif: t hitung = 3,3837 t tabel = 1,998 maka tolak H terima H I Sig.tabel = 0,000 α = 0,05 Universitas Sumatera Utara Artinya jika ditingkatkan variabel komponen kognitif satu satuan maka brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiwa Ilmu Komunikasi FISIP USU akan meningkat sebesar 0,893 satuan. 2. Komponen Afektif Komponen afektif berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk komponen afektif: t hitung = -1,362 t tabel = -1,998 maka tolak H terima H I Sig.tabel = 0,177 α = 0,05 Artinya jika diturunkan variabel komponen afektif satu satuan maka brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiwa Ilmu Komunikasi FISIP USU tidak akan menurun sebesar 0,699 satuan, dimana hal ini tidak sejalan dengan model regresi. Koefisien regresi untuk variabel komponen afektif -0,699, artinya jika komponen afektif terjadi penambahan 1, maka brand loyalty akan menurun sebesar 0,699. 3. Komponen Konatif Komponen konatif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk komponen kognitif: t hitung = 4,634 t tabel = 1,998 Universitas Sumatera Utara maka tolak H terima H I Sig.tabel = 0,000 α = 0,05 Artinya jika ditingkatkan variabel komponen kognitif satu satuan maka brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiwa Ilmu Komunikasi FISIP USU akan meningkat sebesar 1,309 satuan.

f. Pengujian Koefisien Determinan R

2 Determinan berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel, maka harus dicari koefisien determinasi R 2 . Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel sikap konsumen dalam penerapan program corporate social responsibility X yang terdiri dari: komponen kognitif X 1 , komponen afektif X 2 , komponen konatif X 3 terhadap variabel brand loyalty air mineral merek Aqua Y pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Dalam output SPSS, koefisien determinan terletak pada tabel Model Summary. Jika variabel lebih dari dua variabel maka angka yang digunakan pada tabel Model Summary adalah nilai Adjusted R Square. Hasil dari pengujian Determinan adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,711a ,505 ,486 2,54643 a Predictors: Constant, Kognitif, Afektif, Konatif Universitas Sumatera Utara b Dependent Variable: Brandloyalty Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 20 Januari 2010 Pada Tabel 4.17 dapat dilihat: a Nilai R sebesar 0.711 sama dengan 71.1 yang menunjukkan bahwa hubungan antara sikap konsumen dalam penerapan program corporate social responsibility X yang terdiri dari: komponen kognitif X 1 , komponen afektif X 2 , komponen konatif X 3 terhadap variabel brand loyalty air mineral merek Aqua Y pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP hubungannya erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.18 Tabel Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat Sumber: Situmorang, Dalimunthe, dkk 113:2007 b Nilai Adjusted R Square 0,486 berarti 48,6 brand loyalty dapat dijelaskan oleh komponen kognitif, komponen afektif dan komponen Universitas Sumatera Utara konatif. Sedangkan sisanya 51,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2.54643 Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian mengenai Pengaruh Sikap Konsumen dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Brand Loyalty Air Mineral Merek Aqua Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sikap konsumen dalam penerapan program Corporate Social Responsibility CSR yang terdiri dari komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif secara serentak mempengaruhi brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-F yaitu F hitung = 26,562 F tabel = 3,11 dan nilai signifikan 0.000 dibawah lebih kecil dari 0.05. 2. Berdasarkan hasil uji-t sebagai pengujian secara parsial, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Komponen kognitif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yaitu t hitung = 3,3837 t tabel = 1,998 dan Sig.tabel = 0, 010 α = 0,05 b. Komponen afektif berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap brand loyalty air mineral merek Aqua pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yaitu t hitung = -1,362 t tabel = -1,998 dan Sig.tabel = 0,177 α = 0,05. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 42 98

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebouy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

2 52 88

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

1 30 81

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Renposibilty (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan dan Keperawatan Putra Abadi Langkat Stabat)

1 43 78

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 27 107