Konsolidasi Kata konsolidasi berasal dari Bahasa Inggris “consolidation” yang berarti Restrukturisasi Portofolio Usaha

Likuidasi juga membawa adanya sanksi administratif publik terhadap perusahaan perbankan sebagai akibat pelanggaran yang dilakukan oleh perseroan tersebut.

d. Konsolidasi Kata konsolidasi berasal dari Bahasa Inggris “consolidation” yang berarti

“peleburan “. Secara sederhana konsolidasi diartikan penggabungan dua perseroan atau lebih dengan cara membentuk perseroan yang baru dan membubarkan perseroan yang bergabung tadi. Jadi, beberapa perseroan yang ada bergabung atau menyatukan diri menjadi perseroan baru, dimana hak dan segala kewajiban perseroan yang ada diambil oleh perseroan baru yang dibentuk. Konsolidasi diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Pasal 102 sampai Pasal 109 yang kemudian diperjelas pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 Pasal 1 angka 2 menyatakan: “Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar” Tindakan konsolidasi atau peleburan perusahaan sebenarnya merupakan tindakan yang sangat tidak populer dalam praktek. Sehingga sehari-hari hampir tidak pernah terdengar adanya tindakan konsolidasi tersebut. Karena dengan konsolidasi menyebabkan harus dibuatnya perusahaan baru dengan izin-izin baru, administrasi baru dan pembentukan image perusahaan yang baru pula. Hal ini tidak ekonomis dari segi tenaga, waktu dan biaya. Sementara dengan merger masih ada satu perusahaan lama yang masih eksis, dan dengan tindakan akuisisi Universitas Sumatera Utara kedua perusahaan perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi bahkan masih tetap eksis.

e. Restrukturisasi Portofolio Usaha

Dalam upaya peningkatan daya saing perusahaan, manajemen dapat memutuskan untuk membuka atau menutup bidang usaha tertentu, atau mengelompokan bidang usahanya ke dalam kelompok yang baru. Pada hakekatnya yang menjadi pokok masalah disini menyangkut pengelolaan. Dalam hal ini, kepengurusan yang diambil biasanya tidak perlu melibatkan pemegang saham, meskipun pada akhirnya tetap harus dipertanggung jawabkan oleh manajemen.

f. Restrukturisasi Organisasi