Undang-Undang Kepailitan Tahun 2004 Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia

Salah satu muatan materi yang cukup penting di dalam Undang-Undang Kepailitan Tahun 1998 yakni dicantumkannya lembaga peradilan yang menangani khusus penyelesaian utang piutang lewat pranata hukum Kepailitan. Tepatnya dalam Undang-Undang ini diatur tentang lembaga Pengadilan Niaga. 30 Adapun alasan diterbitkannya Undang-Undang ini bahwa pranata hukum Kepailitan sebagai sarana pembayaran utang, hal ini karena Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 dianggap tidak memenuhi perkembangan dan kebutuhan masyarakat. pada awalnya keberadaan Pengadilan Niaga dikhususkan untuk menyelesaikan kasus utang piutang khususnya untuk perusahaan yang terjadi akibat krisis ekonomi yang berimbas pada dunia usaha. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut lewat pranata hukum kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU. Oleh karena dalam dunia usaha dan demi kehidupan perekonomian pada umumnya, penyelesaian sengketa dipandang perlu harus diatur secara adil, cepat, dan juga efektif. Temasuk dalam hal ini juga penagihan terhadap dan penyelesaian masalah pembayaran utang ini.

6. Undang-Undang Kepailitan Tahun 2004

Lima tahun semenjak berlakunya Undang-Undang Kepailitan tahun 1998, terjadi berbagai perubahan di bidang Perundang-Undangan. Untuk itu pemerintah bersama dengan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. 31 Dari latar belakang diterbitkannya Undang-Undang Kepailitan Tahun 2004, tampak bahwa selain ada tuntutan masyarakat agar penyelesaian sengketa 30 Ibid., h. 20. 31 Ibid., h. 21. Universitas Sumatera Utara bisnis dapat diselesaikan dengan cepat juga dibutuhkan adanya ketentuan hukum yang lebih kompherensif, sesuai dengan globalisasi yang sudah melanda dunia, keterbukaan, ketepatan dan kepastian tidak terkecuali dalam bisnis di Indonesia. Bagi pebisnis yang dibutuhkan adalah penyelesaian sengketa secara cepat, dengan adanya penyelesaian berarti ada kepastian hukum. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan ketentuan Kepailitan yang dibuat sebelumnya, terlihat bahwa ketentuan Undang-Undang Kepailitan yang sekarang memberikan beberapa asas yang menjadi titik kekuatan Undang-Undang ini. Asas-asas ini yaitu. 32 Dalam kepailitan asas keadilan mengandung pengertian, bahwa ketentuan mengenai kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi para pihak yang 1. Asas keseimbangan Undang-Undang ini mengatur beberapa ketentuan yang merupakan perwujudan dari asas keseimbangan yaitu di satu pihak, terdapat ketentuan yang dapat mencegah tejadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan oleh debitor yang tidak jujur, dilain pihak, terdapat ketentuan yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan oleh kreditor yang tidak beritikad baik. 2. Asas kelangsungan usaha Dalam Undang-Undang ini, terdapat ketentuan yang memungkinkan perusahaan debitor yang prospektif tetap dilangsungkan. 3. Asas keadilan 32 Ibid., h. 12. Universitas Sumatera Utara berkepentingan. Asas keadilan ini untuk mencegah tejadinya kesewenang- wenangan pihak penagih yang mengusahakan pembayaran atas tagihan masing- masing terhadap debitor, dengan tidak memperdulikan kreditor lainnya. 4. Asas integrasi Asas integrasi dalam Undang-Undang ini mengandung pengertian bahwa sistem hukum formal dan hukum materiilnya merupakan suatu kesatuan yang utuh dari sistem hukum perdata dan hukum acara perdata nasional.

B. Pengertian Kepailitan