Perjanjian Sewa-menyewa Perjanjian Kerja

Namun tehadap perjanjian yang mewajibkan debitor melakukan sendiri perbuatan yang diperjanjikan, maka ketentuan-ketentuan tersebut diatas, tidak berlaku, demikian ditentukan pada Pasal 249 ayat 5 UUK.

b. Perjanjian Penyerahan Barang

Pasal 250 UUK mengatur bahwa dalam hal perjanjian penyerahan benda yang biasa diperdagangkan dengan suatu jangka waktu dan sebelum penyerahan dilakukan, telah diucapkan putusan PKPU sementara, maka perjanjian menjadi hapus dan dalam hal pihak lawan dirugikan karena penghapusan tersebut, maka ia boleh mengajukan diri sebagai kreditor yang konkuren untuk mendapatkan ganti rugi. Sebaliknya, apabila disebabkan penghapusan tersebut, harta debitor menderita kerugian, maka pihak lawan yang berkewajiban menderita kerugian tersebut.

c. Perjanjian Sewa-menyewa

Dalam hal debitor menjadi penyewa suatu benda, maka debitor dengan persetujuan pengurus, dapat menghentikan perjanjian sewa dengan syarat pemberitahuan penghentian dilakukan sebelum berakhirnya perjanjian sesuai dengan adat kebiasaan setempat. Dalam hal dilakukan penghentian masa sewa tersebut, maka harus diindahkan jangka waktu menurut perjanjian atau menurut kelaziman dengan ketentuan bahwa jangka waktu 90 sembilan puluh hari adalah cukup. Namun dalam uang sewa telah dibayar di muka, maka perjanjian sewa tidak dapat dihentikan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa yang telah dibayar, dan untuk masa sewa yang belum dibayar, maka sejak hari putusan PKPU sementara diucapkan, uang sewa tersebut merupakan utang harta debitor. Universitas Sumatera Utara

d. Perjanjian Kerja

Pasal 252 UUK mengatur mengenai status hukum perjanjian kerja sehubungan dengan belakunya PKPU. Menurut Pasal 252 ayat 1 UUK, segera setelah PKPU dimulai, debitor berhak memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya. Pelaksanaan pemutusan hubungan kerja itu harus dilakukan dengan mengindahkan jangka waktu menurut persetujuan atau ketentuan perundang- undangan yang berlaku dengan pengertian bahwa hubungan kerja tersebut dapat diputuskan dengan pemberitahuan paling singkat 45 hari sebelumnya. Menurut Pasal 252 ayat 2, sejak mulai berlakunya PKPU sementara maka gaji, utang, harta debitor dan biaya lain yang timbul dalam hubungan kerja tersebut menjadi utang harta debitor. Apabila pihak kreditor atau yang mewakili kreditor yang minta debitor dipailitkan, maka pihak debitor dapat pada waktu yang bersamaan minta agar terhadapnya diberikan putusan tentang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan menurut Pasal 229 ayat 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang harus diperiksa pada saat yang bersamaan, permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang harus diperiksa terlebih dahulu. Akan tetapi jika debitor sudah langsung minta dirinya dipailitkan, tentu dia tidak bisa meminta agar diputuskan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Hanya dia bisa meminta perdamaian accord dalam proses kepailitan. Universitas Sumatera Utara

e. Berakhirnya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang