Rencana Perdamaian Accord dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

b. Kredit yang diperoleh telah diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan kebijakan serta prosedur perkreditan pada Bank. 48

B. Restrukturisasi Utang Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

1. Rencana Perdamaian Accord dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

Dalam rencana perdamaian accord yang isi pokoknya mengenai restrukturisasi utang diterima oleh kreditor lalu rencana perdamaian tersebut berubah perdamaian atau perjanjian damai, dan perjanjian perdamaian tersebut kemudian disahkan oleh atau di homologasi di Pengadilan Niaga. Pengadilan Niaga hanya dapat menolak pengesahaan sebagaimana diatur dalam Pasal 285 ayat 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang selanjutnya disebut UUK. Dalam hal Pengadilan Niaga menolak perdamaian maka dalam hal yang sama debitor dinyatakan pailit, upaya hukum atas putusan pailit yang demikian tidak ada. Debitor yang memohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan mengajukan rencana perdamaian. Oleh sebab itu perdamaian merupakan elemen yang paling penting sekaligus merupakan tujuan dalam suatu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Sehingga tidak ada gunanya dilakukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang jika para pihak tidak sungguh-sungguh untuk melaksanakan perdamaian. 48 Pasal 3 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah. Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Kepailitan mengurusi perdamaian tunggal ini refleksi dalam hal-hal sebagai berikut: 49 1. Para pihak hanya sekali saja dapat mengajukan rencana perdamaian Apabila rencana perdamaian ditolak, tidak dapat lagi diajukan rencana perdamaian di tengah jalan tetap dimungkinkan sebelum rencana perdamaian tersebut ditolak. Sebab, setelah rencana perdamaian tersebut ditolak, maka hakim pengawas wajib segera memberitahukan hal tersebut kepada Pengadilan Niaga dan paling lambat satu hari setelah pemberitahuan penolakan oleh hakim pengawas tersebut, maka debitor langsung dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga. 2. Prinsip perdamaian tunggal juga tercermin dari ketentuan dalam Pasal 292 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, dalam Pasal 292 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 ditentukan bahwa apabila ditolak perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan kemudian debitor dinyatakan pailit, maka dalam proses kepailitan tersebut tidak boleh lagi debitor mengajukan rencana perdamaian. Jika rencana perdamaian diterima, maka hakim pengawas wajib menyampaikan laporan tertulis, kepada pengadilan pada tanggal yang telah ditentukan untuk keperluan pengesahan perdamaian, dan pada tanggal yang ditentukan tersebut pengurus serta kreditor dapat menyampaikan alasan yang menyebabkan ia menerima atau menolak rencana perdamaian. Pengadilan selanjutnya menetapkan tanggal sidang untuk pengesahan perdamaian yang harus diselenggarakan paling lambat 14 hari setelah rencana 49 Munir fuady, Op. Cit., h. 198. Universitas Sumatera Utara perdamaian disetujui oleh kreditor. Setiap putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan mengenai pengesahan perdamaian wajib disertai alasan-alasannya. Perdamaian yang telah disahkan berlaku terhadap semua kreditor yang terhadapnya penundaan pembayaran berlaku. Apabila rencana perdamaian ditolak, maka hakim pengawas wajib segera memberitahukan penolakan itu di pengadilan dengan cara menyerahkan kepada Pengadilan tersebut salinan rencana perdamaian serta risalah dan dengan demikian Pengadilan harus menyatakan debitor pailit selambat-lambatnya 14 hari setelah Pengadilan menerima pemberitahuan penolakan hakim pengawas. Selanjutnya Pengadilan hanya dapat menolak untuk melakukan pengesahan perdamaian, jika terbukti: a. Harta debitor termasuk barang-barang untuk mana dilaksanakan hak retensi, jauh lebih besar dari pada jumlah yang disetujui dalam perdamaian. b. Pelaksanaan perdamaian tidak cukup terjamin. c. Perdamaian itu tercapai karena penipuan, atau sekongkol dengan satu atau lebih kreditor karena pemakaian upaya-upaya yang tidak jujur dan tanpa menghiraukan apakah debitor atau pihak lain bekerja sama untuk mencapai hal ini. d. Imbalan jasa dan biaya yang dikeluarkan oleh para ahli dan pengurus belum dibayar atau tidak diberikan jaminan untuk pembayarannya. Apabila Pengadilan menolak mengesahkan perdamaian maka dalam putusan yang sama Pengadilan wajib menyatakan debitor pailit, dan putusan tersebut harus diumumkan dalam berita negara dan dalam satu atau lebih surat kabar harian yang ditunjuk oleh hakim pengawas dan pengumuman itu juga harus Universitas Sumatera Utara memuat undangan untuk hadir pada persidangan yang merupakan rapat permusyawaratan hari berikut tanggal, nama dan waktu tersebut, nama hakim pengawas dan nama serta alamat pengurus. Namun demikian upaya penyelesaian utang piutang terlebih dahulu dilakukan dengan mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disertai perdamaian dari pada pengajuan pailit, karena dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang pihak debitor dapat kesempatan untuk menjalankan usahanya sehingga debitor akan berusaha mencari jalan keluar dalam menyelesaikan masalah utang-piutang.

2. Penjadwalan Kembali Kewajiban Pembayaran Utang Sebagai Sarana Restrukturisasi Utang