Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus Hasil Pengukuran Bobot Testis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Uji parameter non spesifik yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji kadar abu dan uji susut pengeringan. Tujuan dari uji susut pengeringan, yaitu untuk memberikan batasan maksimal rentang tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan DEPKES, 2000. Persentase susut pengeringan tidak boleh lebih dari 10 Manjang, 1993. Uji kadar abu bertujuan untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal. Persentase kadar abu total tidak boleh lebih dari 16.6 Depkes, 2000. Berdasarkan hasil uji parameter non spesifik pada ekstrak metanol kulit buah manggis Garcinia mangostana L., didapatkan persentase susut pengeringan, yaitu 8.19 sesuai dengan persyaratan, yaitu tidak lebih dari 10 dan persentase kadar abu, yaitu 1.19 sesuai dengan persyaratan, yaitu tidak lebih dari 16.6 .

4.1.5 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus

Hasil pengukuran berat badan rata-rata tikus pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan ekstrak metanol kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 5. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Kelompok Kontrol 50 100 150 200 250 300 350 B B T ik u s Tanggal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 6. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Kelompok Dosis Rendah Gambar 7. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Kelompok Dosis Sedang Gambar 8. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Dosis Tinggi Berat rata-rata tikus didapat dengan cara menimbang berat badan tikus setiap 4 hari sekali dan hitung rata-ratanya untuk setiap kelompok. Data berat badan tikus tersebut dianalisis dengan SPSS 16. Hasil uji normaladas Kolmogrov-Smirnov menunjukan bahwa data berat badan 250 260 270 280 290 300 310 320 B B T ik u s Tanggal 220 230 240 250 260 270 280 290 B B T ik u s Tanggal 50 100 150 200 250 300 B B T ik u s Tanggal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tikus terdistribusi normal p ≥ 0.05. Setelah dilakukan uji normalitas, dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Hasil uji homogenitas menunjukan bahwa data berat badan tikus bervariasi homogen p ≥ 0.05. Setelah dilakukan uji homogenitas, dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil uji ANOVA yang dilakukan pada data berat badan tikus menunjukan nilai signifikan 0.013 p ≤ 0.05. Setelah dilakukan uji ANOVA, dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil uji BNT menunjukan bahwa pada perlakuan dosis rendah 350 mgkg BB dan dosis sedang 700 mgkg BB tidak memiliki perbedaan yang bermakna p ≥ 0.05 dibandingkan dengan kelompok kontrol, sedangkan pada dosis tinggi 1400 mgkg BB memiliki perbedaan yang bermakna p ≤ 0.05 dibandingkan dengan kelompok kontrol.

4.1.6 Hasil Pengukuran Bobot Testis

Hasil rata-rata pengukuran bobot testis tikus pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak metanol kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Hasil Rerata Pengukuran Bobot Testis No Kelompok Rata-Rata Bobot Testis Gram 1 Kontrol CMC 0.5 2.08 ± 0.14 2 Dosis Rendah 350 mgkg BB 2.11 ± 0.33 3 Dosis Sedang 700 mgkg BB 1.56 ± 0.06 4 Dosis Tinggi 1400 mgkg BB 1.32 ± 0.4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 9. Grafik Rata-Rata Pengukuran Bobot Testis Setelah tikus diterminasi diambil organ testisnya dan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik dan dihitung rata-rata bobot testis untuk setiap kelompok. Data bobot testis dianalisis dengan menggunakan SPSS 16. Hasil uji normalitas Kolmogrov-Smirnov menunjukan bahwa data bobot testis tikus terdistribusi normal p ≥ 0.05. Setelah dilakukan uji normalitas, dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Hasil uji homogenitas menunjukan bahwa data bobot testis tikus tidak bervariasi homogen p ≤ 0.05. Karena syarat homogenitas tidak terpenuhi sehingga data bobot testis harus dianalisis dengan statistik non parametik Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan nilai signifikan 0.002 p ≤ 0.05. Kemudian dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil uji BNT menunjukan bahwa pada perlakuan dosis rendah 350 mgkg BB dan dosis sedang 700 mgkg BB tidak memiliki perbedaan yang bermakna p ≥ 0.05 dibandingkan dengan kelompok kontrol, sedangkan pada dosis tinggi 1400 mgkg BB memiliki perbedaan yang bermakna p ≤ 0.05 dibandingkan dengan kelompok kontrol.

4.1.7 Konsentrasi Spermatozoa Tikus Sprague Dawley

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59