Perhitungan Perbandingan Jumlah Spermatosit Pakiten Terhadap Jumlah Sel Sertoli Analisis Data

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Perhitungan spermatozoa pada kamar hitung Neubauer sesuai dengan rumus pada Tabel 1. Setelah didapatkan jumlah spermatozoa yang dihitung secara manual pada kamar hitung Neubauer, maka dihitung konsentrasi spermatozoa per mL dengan rumus : Konsentrasi Spermatozoa JutamL = n x 10000 x FP x x V NaCl Keterangan : n = Jumlah spermatozoa pada kamar Neubauer FP = Faktor pengenceran Tabel. 1 k = Jumlah kotak yang dihitung dalam kamar Neubauer Tabel. 1

3.3.13 Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus

Preparat tubulus seminiferus tikus diamati dibawah mikroskop di laboraturium PDR dengan perbesaran 10x10, kemudian diambil gambarnya dan dilakukukan pengukuran diameter pada 100 tubulus seminiferus untuk 1 tikus dalam suatu kelompok. Kemudian dari 100 tubulus seminiferus tersebut dihitung rata-ratanya sehingga didapat 20 data diameter tubulus seminiferus.

3.3.14 Perhitungan Perbandingan Jumlah Spermatosit Pakiten Terhadap Jumlah Sel Sertoli

Preparat histologi testis tikus diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali 40x10. Perhitungan dilakukan pada 20 tubulus seminiferus yang dipilih secara acak Yotarlai et al, 2011. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung jumlah spermatosit pakiten, jumlah sel Sertoli, jumlah pakiten per jumlah sel Sertoli per tubulus. Perhitungan dilakukan hanya pada tubulus seminiferus yang mengalami spermatogenesis tahap II, VII dan XII Vachrajani, 2005. Menurut Azrifitria 2012, cirri-ciri khas masing-masing dari tiap tahapan spermatogenesis sebagai berikut : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  Tahapan I-VI : membran menuju lumen terdapat spermatogonium, fase transisis, pakiten dan spermatid fase golgi 1-3 dan cap 4-7 serta spermatid fase maturasi 15 dan 19.  Tahap VII-VIII : spermatogonium, pakiten, spermatid round spermatid, cap 23 dari inti sel dan spermatozoa dilepaskan ke lumen dengan ekor mengarah ke lumen.  Tahapan IX-XI : terdapat spermatogonium, pakiten, dan spermatid fase 9, 10, 11 dengan head cap dan nucleus mulai memanjang.  Tahapan XII-XIV : spermatogonium, pakiten dan diakenesis, spermatid fase akrosom 12-14 terlihat nukleus memanjang dan akrosom 23 dari sitoplasma

3.3.15 Analisis Data

Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16 dengan menggunakan metode ANOVA. Uji ANOVA memeliki 2 persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas Levene p ≥ 0.05. Jika salah satu dari persyaratan uji anova tidak terpenuhi yaitu nilai signifikan uji homogenitas dan uji normalitas p ≤ 0.05 maka uji ANOVA tidak dapat dilakukan sehingga harus dilakukan uji non parametik Kruskal Wallis. Apabila uji ANOVA atau Kruskal Wallis menunjukan perbedaan yang bermakna p ≤ 0.05, maka analisis data dilanjutkan dengan menggunakan uji Multiple Comparison tipe LSD Least Significant Difference untuk mengetahui perbedaan antar kelompok perlakuan. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Determinasi Berdasarkan hasil determinasi di Herbarium Bogoriense LIPI- Cibinong pada tanggal 11 Mei 2012 menunjukan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Garcinia mangostana L dengan familia Clusiaceae.

4.1.2 Karakterisasi Sampel

Kulit buah manggis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Wanayasa, Purwakarta. Bagian dari kulit manggis yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian pericarp dengan karaktersasi berwarna ungu merah dangan diameter 55-60 mm. Pericarp kulit manggis dikeringkan pada suhu kamar 20-25 o C di dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan dikeringkan dengan cara di angin-anginkan selama ± 3 hari. Setelah dikeringkan kulit manggis dihaluskan dengan menggunakan blender hingga halus dan serbuk diayak dengan ayakan mess 40 dan didapatkan serbuk kulit manggis sebanyak 1 kg dari 10 kg buah manggis dengan warna coklat. Setelah itu sebanyak 750 gram serbuk kulit manggis dimaserasi selama 3 hari sebanyak 4 kali. Setelah maserat diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 45 o C, bobot ekstrak yang didapat sebesar 139.4 gram.

4.1.3 Hasil Uji Penapisan Fitokimia

Kandungan metabolit sekunder pada ekstrak metanol kulit buah manggis diidentifikasi dengan cara penapisan fitokimia. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang diuji antara lain golongan alkaloid, golongan flavonoid, golongan saponin, golongan steroid dan triterpenoid, golongan tannin, golongan minyak atsiri dan golongan kumarin.Hasil penapisan fitokimia ekstrak metanol kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel 3.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59