Perhitungan Perbandingan Jumlah Spermatosit Pakiten Terhadap Jumlah Sel Sertoli

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Data diameter tubulus seminiferus dilakukan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov . Hasil menunjukan bahwa data diameter tubulus tidak terdistribusi normal p ≤ 0.05, sehingga dilakukan uji statistik non parametik Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan nilai signifikan 0.006 p ≤ 0.05. Kemudian data diameter tubulus seminiferus dilakukan uji BNT. Hasil uji BNT menunjukan bahwa dosis rendah 350 mgkg BB dan dosis sedang 700 mgkg BB tidak menujukan perbedaan yang bermakna terhadap kontrol p ≥ 0.05, sedangkan pada dosis tinggi 1400 mgkg BB terdapat perbedaan yang bermakna terhadap kontrol p ≤ 0.05.

4.1.9 Perhitungan Perbandingan Jumlah Spermatosit Pakiten Terhadap Jumlah Sel Sertoli

Hasil perhitungan perbandingan jumlah spermatosit pakiten terhadap jumlah sel sertoli pada tikus kelompok kontrol maupun kelompok yang diberi perlakuan ekstrak metanol kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8. Hasil Perhitungan Rerata Jumlah Pakiten per Sertoli Pada Tubulus Seminiferus Stage II, VII dan XII Kelompok Perlakuan Tahap II I-VI Tahap VII VII-VIII Tahap XII XII-XIV Kontrol 3.1 ± 0.64 3.02 ± 0.52 2.68 ± 0.33 Dosis Rendah 2.75 ± 0.32 2.71 ± 0.36 2.45 ± 0.41 Dosis Sedang 1.88 ± 0.2 1.83 ± 0.16 1.87 ± 0.32 Dosis Tinggi 1.73 ± 0.3 1.71 ± 0.15 1.64 ± 0.3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 12. Grafik Penurunan Jumlah Pakiten Per Sel Sertoli Pada Tubulus Seminiferus Tahap II, VII dan XII Data diproleh dengan menghitung jumlah spermatosit pakiten per sel sertoli diberbagai tahapan spermatogenesis dalam tubulus seminiferus, yaitu tahap II, VII dan XII. Data jumlah spermatosit pakiten per sel sertoli ini dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas Levene. Hasil menunjukan bahwa data jumlah spermatosit pakiten per sel sertoli pada tahap II, VII dan XII terdistribusi normal p ≥ 0.05 tetapi tidak bervariasi homogen p ≤ 0.05, sehingga harus dilakukan uji non parametik Kruskal- Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukan nilai signigfikan masing- masing 0.001, 0.001 dan 0.001 p ≤ 0.05. Kemudian data jumlah spermatosit pakiten per sel sertoli dilakukan uji BNT. Hasil uji BNT menunjukan bahwa dosis rendah 350 mgkg BB tidak memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kontrol p ≥ 0.05 pada tahap II, VII dan XII sedangkan pada dosis sedang 700 mgkg BB dan dosis tinggi 1400 mgkg BB memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kontrol p ≤ 0.05 pada tahap II, VII dan XII. Tabel 9. Rerata Jumlah Spermatosit Pakiten Kelompok Rata-Rata ± SD Kontrol CMC 0.5 87.03 ± 13.15 Dosis Rendah 350 mgkgBB 62.98 ± 6.52 Dosis Sedang 700 mgkg BB 51.29 ± 1.98 Dosis Tinggi 1400 mgkg BB 48.2 ± 3.6 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Kontrol Dosis Rendah Dosis Sedang Dosis Tinggi P a k it e n P e r S e rt o li Perlakuan Tahap II Tahap VII Tahap XII UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 13. Grafik Rerata Jumlah Spermatosit Pakiten Data diproleh dengan menghitung jumlah spermatosit pakiten pada 20 tubulus seminiferus secara acak yang mengalami berbagai tahapan spermatogenesis tahap II, VII dan XII. Data jumlah spermatosit pakiten ini dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas Levene. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukan bahwa data jumlah spermatosit pakiten terdistribusi normal p ≥ 0.05 tetapi tidak bervariasi homogen p ≤ 0.05 Sehingga harus dilakukan uji non parametik Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukan nilai signifikan 0.001 p ≤ 0.05. Kemudian data jumlah spermatosit pakiten dilakukan uji BNT. Hasil menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan ekstrak metanol kulit buah manggis p ≤ 0.05. Tabel 10. Rerata Jumlah Sel Sertoli Kelompok Rata-Rata ± SD Kontrol CMC 0.5 30.26 ± 2.32 Dosis Rendah 350 mgkg BB 25.22 ± 2.99 Dosis Sedang 700 mgkg BB 27.3 ± 0.84 Dosis Tinggi 1400 mgkg BB 28.37 ± 1.06 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kontrol Dosis Rendah Dosis Sedang Dosis Tinggi Ju m la h R a ta -R a ta S p e rm a to si t P a k it e n Kelompok Perlakuan Spermatosit Pakiten UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 14. Grafik Rerata Jumlah Sel Sertoli Tikus Data diproleh dengan menghitung jumlah sel sertoli pada 20 tubulus seminiferus secara acak yang mengalami berbagai tahapan spermatogenesis tahap II, VII dan XII. Data jumlah spermatosit pakiten ini dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas Levene. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukan bahwa data jumlah sel sertoli terdistribusi normal p ≥ 0.05 tetapi tidak bervariasi homogen p ≤ 0.05 Sehingga harus dilakukan uji non parametik Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukan nilai signifikan 0.018 p ≤ 0.05. Kemudian data jumlah sel sertoli dilakukan uji BNT. Hasil uji BNT menunjukan dosis rendah 70 mg200 gram dan dosis sedang 700 mgkg BB tidak memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kontrol p ≤ 0.05, sedangkan dosis tinggi 1400 mgkg BB memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kontrol p ≤ 0.05.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59