Spermatogenesis Pada Tikus Jantan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.3 Spermatogenesis Pada Tikus Jantan

Spermatogenesis adalah suatu proses pembelahan dan diferensiasi sel sehingga dihasilkan spermatozoa pada testis. Spermatogenesis pada tikus terdiri dari 3 fase, yaitu mitosis, meiosis dan spermiogenesis Hess dan Franca, 2008. Pada tikus perkembangan spermatogonium, spermatosit atau spermatid saling terintegrasi dan terorganisasi dengan baik pada daerah yang sama dalam tubulus. Siklus epitel seminiferus dengan asosiasi sel yang jelas disebut “stage of the cycle” yang dilambangkan dengan huruf romawi I - XIV dan spermiogenesis dibagi atas 1-19 tahap Krinke, 2000. Secara umum spermatogonium dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe A, Intermediate, dan tipe B. Spermatogonium tipe A dibagi lagi menjadi A0 yang disebut juga stem sel dan tipe A1-A4. Spermatogonium tipe A0 terdapat di membran basal pada tubulus seminiferus dan mempunyai kemampuan untuk membelah menjadi 2 sel anak, yang salah satunya menjadi A1 spermatogonium. Pada tikus, A1 spermatogonia kemudian mengalami 6 tahap mitosis dan kemudian menjadi preleptotene spermatosit. Spermatosit kemudian bermeiosis, dimana spematosit berkembang dari leptotene, zygotene dan pakiten untuk menjadi spermatosit sekunder pada komponen adluminal dari sel sertoli pada tubulus seminiferus. Selama fase meiosis, setiap spermatosit membelah menjadi 4 spermatid yang bersifat haploid Krinke, 2000. Spermiogenesis terdiri dari 4 fase yaitu fase golgi, fase cap, fase akrosom dan fase maturasi Hess dan Franca, 2008. Fase golgi tahap 1- 3 terdapat granul akrosom, fase cap tahap 4-7 adanya head cap pada granul akrosom yang membesar yang menutupi 13 bagian nukleus, fase akrosom 8-14 nukleus dan head cap memanjang, sedangkan pada tahap 13 dan 14 nukleusnya menjadi lebih pendek dan sitoplasma terkondensasi di sepanjang ekor serta terlihat ekor memanjang, fase maturasi 15-19 terlihat pada tahap 19 spermatozoa dilepaskan ke arah lumen dan ekor mengarah ke lumen. Pada tikus membutuhkan waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus epitel seminiferus adalah 12 hari, jadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diperlukan waktu 48 hari untuk menyelesaikan seluruh tahap spermatogenik Krinke, 2000. Gambar 3. Tahapan siklus spermatogenesis pada tikus, dimulai dari A, spermatogonium tipe A; In, spermatogonium tipe intermediet; B, spermatogonium tipe B; R, spermatosit primer fase istirahat; L, spermatosit leptoten; Z, spermatosit zigoten; P, spermatosit pakiten PII, P VII dan P XII; Di, diploten; II, spermatosit sekunder; 1-19, tahapan spermiogenesis. Tabel diatas menunjukan komposisi sel dari tiap tahapan pada siklus epitel seminiferus I-XIV. Sumber : Krinke, 2000 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.4 Buah Manggis Garcinia mangostana L. 2.4.1 Taksonomi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59