5 dan fonem konsonan sebanyak 28, dan fonem suprasegmental satu. Sedangkan bahasa Sunda memiliki 7 fonem vokal dan 19 fonem konsonan lokal dan 5 fonem
konsonan asing.
10
a. Penggantian Fonem
Di depan dinyatakan, baik bahasa Arab bahasa Indonesia dan bahasa Sunda sama-sama mempunyai fonem vokal a, i, dan u. Kalau fonem
vokal tersebut sama-sama memiliki oleh ketiga bahasa, tentulah tidak akan terjadi penggantian apabila ada kata-kata bahasa Arab yang mengandung
vokal tersebut masuk ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Maksudnya ialah tidak ada penggantian, misalnya terdapat pada kata-kata :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Akbâr -
أ ﺮ آ
akbar akbar
‘ibâdah -
ةدﺎ ﻋ
ibadah ibadah
Ma’lûm -
مﻮ
maklum ma’lum
yang masing-masing mengandung vokal a, i, dan u. Tetapi bila daftar kata bahasa Indonesia dan bahasa Sunda yang
berasal dari bahasa Arab itu kita teliti lebih cermat, maka akan segera tampak bahwa kelima vokal tersebut dalam kenyataannya ada yang
diganti, malahan justru dengan vokal yang tidak terdapat dalam bahasa Arab. Sebagai contoh vokal a, i, dan u, diftong ai dan au bahasa
10
Budi Rahayu Tamsyah, h.17
Arab masing-masing diganti dengan vokal e pepet, e teleng, o bahasa Indonesaia, e pepet, é teleng dan o bahasa Sunda seperti
dalam kata : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Tartîb -
ﻴ ﺮ
tertib tartib
Dâ’irah -
ةﺮﺋاد
daerah daérah
Penggantian vokal semacam itu tidak akan dibicarakan pada penggantin fonem karena penggantian semacam itu merupakan akibat
penyesuaian dengan ketentuan tentang suku kata rangkaian suku kata dalam membentuk kata.
Gejala yang sama terjadi juga dalam bidang konsonan. Sebagai contoh konsonan b dan d yang dimiliki oleh bahasa Arab maupun bahasa
Indonesia dan bahasa Sunda, tetapi terjadi juga penggantian di bawah ini : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Sabt -
saptu atau
sabtu saptu
Hasûd -
دﻮ
hasut hasud
Ada lagi satu masalah yang menyangkut fonem vokal, yaitu penggantian vokal a bahasa Arab, yang dalam tulisan Arabnya
dilambangkan dengan fathah, dengan vokal o bahasa Indonesia dan bahasa Sunda yang justru tidak terdapat dalam bahasa Arab. Penggantian
itu misalnya terdapat dalam kata :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Qadîm -
ﺪ
kodim kodim
Ridâ -
ﻰﺿر
rido rido
Diketahui, vokal a yang lambangnya dalam tulisan Arab berupa fathah, bila berangkaian dengan konsonan kh, r, sh, d, th, z, g
dan q bahasa Arab disebut huruf mufakham
11
diganti dengan vokal o pada bahasa Indonesia dan bahasa Sunda.
Persoalan penggantian dan penerimaan fonem dalam rangka penyesuiannya dengan pelonggaran kaidah bahasa Indonesia. Penggantian
dan pelanggaran itu berlaku untuk fonem-fonem bahasa Arab yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia dan sunda, yaitu fonem konsonan
ś, h, kh, z, s, sy, sh, d, th,
ż, ..‘., g, f, dan q. Di samping itu, ada juga penghilangan, bukan penggantian, yaitu konsonan ..’. dan fonem
suprasegmental maddah.
a. 1. Konsonan ś
Konsonan geser antar gigi tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda pada umumnya
diganti dengan konsonan s geser gigi bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, baik ia terletak di awal maupun di akhir suku kata. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
ulâsâ -
ءﺎ ﻼ
selasa salasa
11
Ibid, h. 64
Mi âl -
لﺎ
misal misal
a. 2. Konsonan h
Konsonan geser faringal tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa sunda biasanya diganti
dengan konsonan h bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, baik ia terletak di awal maupun di akhir suku kata. Contoh penggantian itu adalah :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Mahkamah -
ﺔﻤﻜﺤ
mahkamah mahkamah
a. 3. Konsonan kh
Konsonan geser langit-langit lembut bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia biasanya diganti dengan
konsonan hambat langit-langit lembut tak bersuara, bila ia terletak di awal suku kata. Penggantian itu misalnya terdapat dalam kata :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Khabr -
ﺮ ﺧ
kabar kabar
a. 4. Konsonan ż
Konsonan geser antargigi bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia umumnya diganti dengan konsonan hambat
langit-langit keras bersuara bahasa Indonesia. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
I żn
-
نذإ
ijin ijin
a. 5. Konsonan z
Konsonan geser gigi bersuara bahasa Arab ini setelah masuk dalam bahasa Indonesia umumnya diganti dengan konsonan hambat langit-langit
keras bersuara bahasa Indonesia juga. Misalnya : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Ziyârah -
ةرﺎ ز
jiarah jiarah
Ada juga yang diganti dengan konsonan s bahasa Indonesia, terutama bila terletak di tengah atau akhir suku kata. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Ijâsah -
ةزﺎﺟإ
ijasah ijasah
a. 6. Konsonan sy
Konsonan geser pangkal gigi tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia biasanya diganti dengan konsonan sy
bahasa Indonesia, baik di awal dan lebih-lebih di akhir suku kata. Tetapi pada bahasa Sunda, konsonan ini diganti dengan konsonan s. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Syarîkat -
ﺔﻜ ﺮﺷ
syarikat sarekat
a. 7. Konsonan sh
Konsonan geser pangkal gigi tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia biasa diganti dengan konsonan geser
gigi s bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, baik ia menduduki posisi awal maupun di akhir suku kata. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Nashîhat -
ﻴﺼ ﺤ
ﺔ
nasehat nasehat
a. 8. Konsonan d
Konsonan hambat pangkal gigi bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia biasanya diganti dengan konsonan
hambat gigi bersuara bahasa Indonesia d. Misalnya : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Da‘îf -
ﻴ ﺿ
daif doip
a. 9. Konsonan th
Konsonan hambat pangkal gigi tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda biasa diganti
dengan konsonan hambat gigi tak bersuara t bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, baik menduduki posisi awal maupun di akhir suku kata. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Thama’ -
ﻤﻃ
tamak tamak
a. 10. Konsonan z
Konsonan geser pangkal gigi tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia biasanya diganti dengan kosonan
samping gigi bahasa Indonesia l. Penggantian itu terdapat pada kata yang sudah lama masuk ke dalam bahasa Indonesia. Bila kata itu relatif baru, ia
diganti dengan konsonan z. Misalnya : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Lafz -
ﻆﻔﻟ
lafal lafal
Hafz - ﻆﻔ
hafal hafal
a. 11. Konsonan ..‘..
Konsonan hambat faringal bahasa Arab ini masuk ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia mengalami dua macam perlakuan.
Pertama, bila ia menduduki posisi awal suku, baik suku kata itu di awal maupun di tengah kata, konsonan tersebut dihilangkan. Kedua, bila ada di
akhir suku kata, konsonan tersebut diganti dengan k. Lafal k itu seperti lafal k bahasa Indonesia yang menduduki posisi akhir suku kata pada
umumnya. Tetapi pada bahasa Sunda, konsonan tersebut tetap dimunculkan. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
‘ilm -
ﻋ
ilmu élmu
Ma‘lûm -
مﻮ
maklum ma’lum
a. 12. Konsonan g
Konsonan geser anak tekak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia pada umumnya diganti dengan konsonan
hambat langit-langit lembut bersuara g bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, baik ia menduduki posisi awal maupun posisi akhir suku kata,
misalnya : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Magfirah -
ةﺮﻔﻐ
magfirah magfiroh
a. 13. Konsonan f
Konsonan geser bibir gigi bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda biasanya diganti dengan konsonan
hambat bibirtak bersuara p bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, baik ia menduduki posisi awal maupun posisi akhir suku kata. Tetapi pada bahasa
Indonesia masih ada yang dipertahankan. Misalnya : Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Bahasa Sunda Fikr -
ﺮﻜ
pikir pikir
Fitnah -
ﺔﻨﺘ
fitnah pitenah
a. 14. Konsonan q
Konsonan hambat anak tekak tak bersuara bahasa Arab ini setelah masuk ke dalam bahasa Indonesia biasanya diganti dengan konsonan k
bahasa Indonesia, baik ia menduduki posisi awal, tengah, maupun akhir
suku kata. Bila ia menduduki posisi awal suku kata, lafalnya seperti lafal konsonan k bahasa Indonesia yang menduduki posisi awal suku kata.
Tetapi, bila ia menduduki posisi akhir suku kata, lafalnya ada yang seperti lafal k bahasa Indonesia yang menduduki akhir suku kata. Sebagai mana
bunyi hamzah, ada pula yang berupa konsonan k jelas, seperti bila k itu menduduki posisi awal kata. Misalnya :
Bahasa Arab Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
Rizq -
قزر
rejeki rejeki
Mutlaq - mutlak
mutlak Haqq -
hak hak
b. Penghilangan Fonem