Kombinasi dalam bahasa Indonesia antara lain, memper-i, memper- kan, dan sejenisnya.
Rarangkén Bareng dalam bahasa Sunda antara lain, saka-na, di-pang- N-ar-----an-keun, dan sejenisnya.
E. Hakikat Makna dan Perubahan Makna Kata Serapan Bahasa Arab
Perubahan bahasa linguistic change yaitu berubah atau bergantinya tanda-tanda bahasa dari satu tahap ke tahap yang lainnya, sedangkan berubahnya
makna semantic change yaitu berubahnya makna dalam perkembangan sejarah suatu bahasa atau akibat dari persinggungan dengan bahasa lain.
20
Dari keterangan di atas, jelas bahwa perubahan makna membahas seputar bergantinya suatu keadaan dan bentuk makna, meluas dan menyempit, menambah
atau mengurangi sifat rasa, bertukar rasa, dan lain-lain yang berkaitan ketika bahasa digunakan.
Bahasa, dalam perkembanganya selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan para penuturnya. Begitu juga dengan makna, makna leksikal atau
makna idiomatikal dalam suatu bahasa sering sekali mengalami perubahan- perubahan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi, di
antaranya akibat pengaruh bahasa lain. Selain itu, ada juga hal-hal yang bersifat praktis bisa menyebabkan bahasa berubah, seperti, disebabkan berkembangnya
bahasa dan berkembangnya para penutur bahasa.
20
Sudaryat, Yayat, Ulikan Semantik Sunda, Geger Sunten; Bandung 2003, Cet. ke-3, hal. 29
Sebab perubahan arti dapat sangat bermacam-macam. Akan tetapi, hakikat perubahan arti dari ungkapan tertentu selalu dapat diasosiasikan. Selalu terdapat
jenis hubungan tertentu yang mengaitkan antara arti lama sebuah kata atau ungkapan dengan arti baru yang dimilikinya. Secara umum, hubungan tersebut
dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu hubungan yang didasarkan atas keserupaan similarity dan hubungan yang didasarkan atas kedekatan contiguity. Hubungan
dalam yang pertama biasa disebut metafora dan yang kedua disebut metonimi.
F. Jenis Perubahan Makna
a. Meluas generalisasi
Makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang sebelumnya hanya memiliki sebuah makna, tetapi karena berbagai macam faktor
kemudia memiliki makna-makna yang lain. Perubahan makna meluas adalah perubahan yang terjadi pada sebuah kata
yang pada awalnya hanya memiliki sebuah makna, dengan perkembangan zaman kata tersebut menjadi makna-makna yang lain. Seperti pada kata
أ ﺎد
abâd yang
bermakna ‘masa’
21
, dalam bahasa Indonesia kata abad bermakna ‘masa 100 tahun,’
22
dan pada bahasa Sunda makna kata abad menjadi ‘masa 100 tahun, dan zaman’.
21
Munawir, A, W, h.1
22
Departemen Pendidikan Nasional, h. 1
b. Menyempit spesialisasi
Makna menyempit adalah kebalikan dari makna meluas. Kata yang sebelumya memiliki makna yang luas berubah menjadi kata yang memiliki makna
terbatas khusus. Contoh pada kata
ﻟﺎﻋ
‘âlim yang bermakna ‘orang yang berilmu,’
23
dalam bahasa Indonesia kata alim bermakna ‘berilmu, berpengetahuan pandai dalam hal agama Islam,’
24
dan pada bahasa Sunda kata alim bermakna ‘orang yang luas pengetahuan agamanya, saléh’.
25
c. Peninggian Makna ameliorasi
Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tinggi hormat halus baik nilainya daripada makna
lama. Contoh, bung ‘panggilan kepada orang laki-laki’ makna baru ‘panggilan kepada pemimpin’ putra ‘anak laki-laki’ makna baru ‘lebih tinggi daripada anak’.
Bojo istri dirasa lebih tinggi dari pada pamajikan. Habib ‘yang dicintai-siapa saja’ makna baru ‘panggilan untuk orang yang diduga keturunan Nabi
Muhammad Saw.’
d. Penurunan Makna Peyorasi
Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah kurang baik kurang menyenangkan nilainya
daripada makna lama. Contoh, bini ‘perempuan yang sudah dinikahi’ lebih
23
Munawir, A, W, h.1
24
Departemen Pendidikan Nasional, h. 30
25
Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda, h. 10
rendah daripada istri nyonya. Bunting ‘mengandung’ lebih rendah dari kata hamil, gorombolan ‘kumpulan orang’ lebih rendah dengan makna baru
‘sekelompok orang yang ingin mengganggu keamanan’.
e. Persamaan asosiasi
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna lama dan makna baru. Contoh, amplop ‘sampul surat’ makna baru ‘uang
sogok’, bunga ‘kembang’ makna baru ‘gadis cantik’, dua kata ini pada bahasa Sunda pun sama. Fulus ‘uang’ makna baru ‘komisi’.
f. Pertukaran sinestesia
Sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke
indera pendengar, dan sebagainya. Contoh, suaranya terang sekali pendengaran ke penglihatan, rupanya manis penglihat ke perasa, namanya harum
pendengar ke pencium. Amis budi perasa ke penglihat, sorana lemes pisan
perasa ke pendengar.
BAB III
Perbandingan Perubahan Makna Kata Serapan dari Bahasa Arab pada al- Qur’an Terjemah Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda Surah At-Taubah
Ayat 1-50
Terkait kata serapan yang terdapat di dalam terjemahan al-Qur’an bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, penulis melakukan pendekatan secara langsung
terhadap kata-kata serapan dari bahasa Arab yang digunakan dalam terjemahan sehingga menjadi milik bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Kemudian penulis
akan menggabarkan dalam betuk tabel, perbandingan bentuk dan perbandingan perubahan makna.
Pada prosesnya, penulis akan menyertakan terjemahan al-Qur’an kedua bahasa supaya langsung terlihat jelas kata serapan dari bahasa Arab dipergunakan
seperti apa dan bentuk jadiannya menjadi seperti apa. Dari titik inilah kemudian penulis akan membuat daftar bentuk kata serapan dan daftar perubahan makna
dari makna asal ke makna yang sudah menjadi milik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda.
Pada proses memperbandingkan, penulis akan menggunakan cara tersendiri, yakni, pada setiap ayat, penulis akan memberikan keterangan bagian
mana yang berubah bagian mana yang tidak. Untuk menandai, penulis menebalkan kata yang diserap dari bahasa Arab pada terjemahnya. Kemudian
penulis tidak akan mengulang kata yang sudah diterangkan pada ayat sebelumnya,
jika menemukan kembali kata yang sama pada ayat selanjutnya, kecuali terjadi perubahan.
A. Perbandingan Perubahan Makna Kata serapan