45
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dimana pengumpulan data penelitian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada waktu
yang sama.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Lokasi ini dipilih karena merupakan desa dengan
kejadian malaria dan jumlah pemelihara sapi yang tinggi hingga tahun 2014. Jarak penempatan kandang ternak sapi juga ditemukan bervariasi di daerah
ini. Sehingga penelitian dapat dilakukan mengingat tersedianya sampel penelitian pada lokasi ini. Waktu penelitian dimulai dari bulan januari hingga
akhir juni 2015.
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh rumah warga yang berada pada radius 50 m dari kandang ternak sapi di Desa Sidareja.
Pengambilan rumah sebagai sampel dibatasi dalam radius 50 m dari kandang ternak sapi karena berdasarkan penelitian Sarwoko 2010 bahwa kepadatan
Anopheles sp terendah ditemukan pada radius ini. Hal ini juga didasarkan pada perilaku nyamuk, yang mana setelah menggigit satu kali, nyamuk akan
beristirahat di dekat objek yang digigit untuk mencerna darah yang dihisapnya seperti di dinding rumah. Setelah 2-3 hari barulah nyamuk akan
mencari darah kembali Yatim, 2007. Menurut Qorib 2005 kepadatan
nyamuk tertinggi ditemukan pada rumah berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak. Adanya perilaku istirahat nyamuk di dekat objek yang digigit
menyebabkan jarak terbang nyamuk tidak akan jauh dari rumah ini. Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan dengan menggunakan total
sampling yaitu seluruh rumah 33 rumah di Desa Sidareja yang berada pada radius 50 m dari kandang ternak sapi. Seluruh rumah ini menjadi sampel
penelitian.
D. Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer suhu udara, kelembaban udara, keberadaan ikan pemakan
larva dan jarak penempatan kandang ternak sapi didapatkan melalui observasi di lapangan. Sementara kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam
rumah diperoleh dengan melakukan penangkapan nyamuk di dalam rumah yang kemudian kepadatannya dihitung menggunakan rumus Man
Hour Density MHD. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini berupa data dari
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purbalingga mengenai jumlah ternak sapi di Kabupaten Purbalingga, data Dinas Kesehatan Kabupaten
Purbalingga mengenai jumlah kasus malaria di Kabupaten Purbalingga dan Desa Sidareja, data Puskesmas Kecamatan Kaligondang mengenai
kasus malaria di Desa Sidareja serta data dari Balai Desa Sidareja mengenai populasi pemelihara ternak sapi dan jarak penempatan
kandangnya.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Suhu udara Data suhu udara didapatkan dengan melakukan pengukuran
langsung suhu udara di sekitar rumah sampel menggunakan temperature and humidity meter – HTC-2. Pengukuran suhu udara
dilakukan pada malam hari sebanyak satu kali pada setiap rumah. Data suhu udara ini kemudian dicatat ke dalam lembar observasi.
b. Kelembaban udara Kelembaban udara didapatkan dengan melakukan pengukuran
kelembaban di sekitar rumah yang menjadi sampel penelitian menggunakan temperature and humidity meter – HTC-2. Pengukuran
kelembaban dilakukan pada malam hari sebanyak satu kali pada rumah yang menjadi sampel penelitian. Hasil pengukuran kemudian
dicatat ke dalam lembar observasi. c. Keberadaan ikan pemakan larva
Data keberadaan ikan pemakan larva diperoleh melalui kegiatan observasi di rumah warga yang menjadi sampel penelitian pada siang
hari. Pada mulanya peneliti melihat terlebih dahulu keberadaan kolam ikan pada rumah yang menjadi sampel penelitian. Jika terdapat kolam
ikan maka peneliti menanyakan jenis ikan yang terdapat pada kolam tersebut serta membuktikan keberadaannya dengan melihat ke arah
kolam. Apabila ikan yang terdapat pada kolam adalah ikan kepala timah, gambusia, nila, mujair dan ikan karper maka pada lembar
observasi dimasukkan pada kategori ada ikan pemakan larva namun
jika ikan yang terdapat pada kolam tidak termasuk jenis ikan di atas maka dimasukkan dalam kategori tidak ada ikan pemakan larva.
d. Jarak penempatan kandang ternak sapi Data jarak penempatan kandang ternak sapi didapatkan dengan
melakukan pengukuran jarak antara kandang ternak sapi dengan rumah warga disekitarnya pada siang hari. Pengukuran dilakukan
menggunakan GPS yang terdapat pada smartphone dengan cara peneliti melakukan plot di rumah yang menjadi sampel kemudian
berjalan ke arah kandang ternak sapi. Setelah sampai pada kandang ternak akan didapatkan jarak antara rumah dengan kandang tersebut.
Jika rumah berada dalam radius 50 m dari kandang ternak maka rumah tersebut menjadi sampel penelitian dan hasil pengukuran jarak
tersebut dimasukkan ke dalam lembar observasi. e. Kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah
Data kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah didapatkan melalui survei entomologi dengan tahapan sebagai berikut :
1 Pelatihan penangkap nyamuk Sebelum melakukan penangkapan nyamuk, penangkap
terlebih dahulu dilatih. Penangkap dilatih oleh peneliti sendiri yang sebelumnya juga telah dilatih oleh tenaga ahli di Balai
Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.
Pelatihan disampaikan secara lisan mengenai metode penangkapan
nyamuk yang tepat menggunakan aspirator dan cara untuk