Anopheles sp di dalam rumah adalah sedang ke arah positif r=0,382 yang artinya semakin meningkat kelembaban udara di sekitar rumah maka
kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah juga semakin meningkat dan sebaliknya.
8. Ada hubungan antara keberadaan ikan pemakan larva di kolam dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah p = 0,037.
9. Ada perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles
sp dalam rumah
berdasarkan jarak penempatan kandang ternak sapi sebagai cattle barrier malaria p = 0,000. Kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah
tertinggi ditemukan pada rumah yang berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak sapi yaitu 0,81 ekororangjam dan terendah pada rumah
yang berjarak 10-20 m dari kandang
ternak sapi yaitu 0,02 ekororangjam. Sementara pada rumah yang berjarak 21-50 m dari
kandang ternak sapi kepadatannya sebesar 0,03 ekororangjam.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat a. Menempatkan kandang ternak sapi pada jarak yang tepat yaitu 10-20
m karena adanya perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah berdasarkan jarak penempatan
kandang ternak sapi.
Penempatan kandang ternak sapi dengan jarak yang tepat di sekitar rumah berperan dalam menghalangi kontak antara nyamuk dengan
manusia cattle barrier. Sebaliknya, jika jarak terlalu dekat yaitu kurang dari 10 m maka kepadatan Anopheles sp dalam rumah yang
menggigit manusia akan meningkat.
b. Melakukan manipulasi lingkungan untuk mencegah adanya breeding place nyamuk dengan cara pemeliharaan ikan pemakan larva di kolam
ikan sekitar rumah. c. Menerapkan perilaku pencegahan malaria mengingat kelembaban
udara ditemukan berhubungan dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp sehingga daerah rentan terhadap transmisi malaria. Pencegahan
berupa penggunaan obat anti nyamuk baik di dalam rumah maupun ketika keluar rumah pada malam hari, pemasangan kasa anti nyamuk
pada ventilasi rumah, penggunaan kelambu berinsektisida dan lain sebagainya. Selain itu juga dengan mengurangi kelembaban udara di
dalam rumah dengan membuat ventilasi pada rumah sehingga meskipun kelembaban udara di sekitar rumah tinggi setidaknya
kelembaban udara dalam rumah dapat dikurangi agar tidak mendukung untuk habitatnya nyamuk Anopheles sp.
2. Bagi Puskesmas a. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan mereka bahwa penempatan kandang ternak sapi yang kurang dari 10 m dari rumah akan meningkatkan kepadatan
Anopheles sp dalam rumah dan menyarankan untuk menempatkan kandang ternak sapi pada jarak 10-20 m dari rumah sebagai cattle
barrier malaria. Hal ini dikarenakan masih adanya masyarakat yang menempatkan kandang ternak sapi kurang dari 10 m dari rumah.
Pemberian informasi dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan warga di Balai Desa
untuk menyampaikan materi tentang
penempatan kandang ternak sapi yang tepat di sekitar rumah. Penyampaian materi dilakukan secara singkat dan mudah dimengerti.
Puskesmas juga dapat membagikan leaflet kepada warga agar warga lebih mengerti dan dapat mengingat dengan baik materi yang telah
disampaikan. b. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
pemeliharaan ikan pemakan larva di kolam ikan sekitar rumah dalam mengurangi kepadatan nyamuk di dalam rumah. Hal ini diperlukan
mengingat masih sedikitnya masyarakat yang pada rumahnya terdapat ikan pemakan larva. Pemberian informasi dapat dilakukan di
Balai Desa dengan memberikan materi yang singkat dan mudah dimengerti. Leaflet juga dapat diberikan kepada warga untuk
mempermudah warga memahami materi yang disampaikan. Leaflet dapat berisi manfaat pemeliharaan ikan pemakan larva nyamuk di
kolam ikan dan jenis-jenis ikan pemakan larva tersebut. c. Memberikan informasi lebih spesifik kepada masyarakat tentang
pencegahan malaria mengingat kelembaban udara ditemukan berhubungan dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp. Pencegahan
tersebut dapat berupa penggunaan obat anti nyamuk baik di dalam rumah maupun ketika keluar rumah pada malam hari, pemasangan
kasa anti nyamuk pada ventilasi rumah, penggunaan kelambu berinsektisida dan lain sebagainya. Pemberian informasi dapat
dilakukan secara langsung dengan mengumpulkan warga di Balai Desa. Informasi yang disampaikan harus singkat dan mudah
dimengerti. Pemberian informasi ini juga dapat dilengkapi dengan pembagian leaflet untuk mempermudah warga memahami dan
mengingat informasi yang disampaikan. 3. Bagi Dinas Kesehatan
a. Penggunaan metode cattle barrier ternak sapi sebagai penghalang kontak antara nyamuk dengan manusia dengan jarak penempatan
kandang ternak sapi 10-20 m dari rumah dalam menurunkan kepadatan Anopheles sp di dalam rumah. Pelaksanaan metode ini
dilakukan melalui kerja sama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan setempat untuk melatih masyarakat dalam mengelola kandang ternak
sapi yang tepat agar selain bermanfaat bagi ekonomi tetapi juga bermanfaat dalam hal kesehatan.
b. Membantu masyarakat dalam pengadaan ikan pemakan larva untuk mengurangi kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah melalui
kerja sama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan setempat. c. Memberikan bantuan sarana yaitu penyediaan leaflet atau poster,
prasarana sebagai tempat yang akan digunakan untuk pemberian informasi dan pembiayaan kepada puskesmas dalam memberikan
informasi kepada masyarakat tentang malaria. d. Memberikan bantuan kepada masyarakat dalam pengadaan obat anti
nyamuk, kasa ventilasi anti nyamuk maupun kelambu berinsektisida bagi masyarakat yang kurang mampu dalam upaya pencegahan
malaria. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah setempat maupun lembaga swadaya masyarakat yang ada.