Pengertian Malaria Gejala Klinis

1. Stadium rigoris cold stage = menggigil dan dingin Pada stadium ini penderita merasa kedinginan hingga menggigil, mengalami kejang yang hebat, gemetar, pusing kepala dan kadang-kadang disertai muntah. Penderita juga kekurangan O 2 sehingga kulit, bibir, muka menjadi pucat kebiru-biruan cianosis dan denyut nadi melemah. Hal ini terjadi selama 15 menit hingga satu jam karena pecahnya eritrosit, dan haemoglobin yang berubah menjadi hemozoin yang bersifat toksin. Pada akhir stadium suhu tubuh naik dengan cepat Susanna, 2011. 2. Stadium febris monst stage = panas Stadium febris berlangsung 2 hingga 6 jam. Pada stadium ini penderita merasa panas suhu mencapai 40 C atau lebih, muka kemerah-merahan, denyut nadi penuh dan kuat, tekanan darah turun, pernapasan cepat, pusing kepala hebat, mengigau, gelisah, merasa sangat haus dan kadang-kadang disertai muntah maupun diare. Hal ini terjadi karena merozoit masuk dan menyerang eritrosit baru Susanna, 2011. 3. Stadium sudoris sweating stage = perspirasi Stadium berlangsung hingga 2-4 jam. Suhu tubuhpenderita turun disertai keluarnya keringat, mencapai suhu normal dan penderita merasa seperti telah sembuh Natadisastra, 2009. Selanjutnya timbul kembali serangan menggigil. Dari akhir stadium sudoris hingga timbul serangan menggigil stadium rigoris disebut Apyrexyal Intervel dan intervalnya berbeda-beda setiap spesies plasmodium dimana P. falciparum berkisar 12 jam, P. vivaxoval 30 jam dan P. malariae 60 jam Susanna, 2011.

C. Cara Penularan

Malaria umunya ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengisap darah untuk pertumbuhan telurnya Susanna, 2011. Menurut Depkes 2003 umumnya Anopheles aktif menggigit pada waktu malam hari. Ketika menghisap darah manusia air liur nyamuk yang mengandung plasmodium dalam stadium gametosit masuk kedalam tubuh manusia dan selama 8-10 hari gamet betina dan jantan akan bersatu menghasilkan sporozoit berbentuk kista. Sporozoit akan masuk ke sel hati dan berkembang menjadi skizon eksoeritrositik pada orang yang sensitif. Hepatosit pecah dan terjadi stadium aseksual merozoit dalam darah 6-11 hari yang selanjutnya menjadi gametosit selama 3-14 hari sesuai dengan spesies plasmodium malaria Chandra, 2009. Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah melalui jarum suntik, melalui tali pusat atau plasenta pada bayi malaria bawaan = congenital karena ibunya menderita malaria dan oral pada binatang seperti burung dara Plasmodium relection, ayam Plasmodium gallinasium, dan monyet Plasmodium knowlessi Susanna, 2011.

D. Vektor Malaria

1. Siklus Hidup Anopheles sp Nyamuk mengalami metamorfosa sempurna yaitu mulai dari telur, jentik, kepompong atau pupa dan menjadi dewasa. Nyamuk memiliki dua alam berpengaruh dalam penularanmalaria. Berikut adalah perilaku Anopheles berdasarkan spesiesnya menurut Natadisastra 2009 : a. An. sundaicus 1 Perilaku berkembang biak: tambak ikan yang kurang terpelihara, muara sungai yang mendangkal pada musim kemarau, parit-parit sepanjang pantai dan bekas galian yang terisi air payau. 2 Perilaku beristirahat : tempat istirahat tetap di dalam dan di luar rumah. 3 Perilaku mencari makan : antropofilik dan zoofilik, menggigit sepanjang malam. b. An. aconitus 1 Perilaku berkembang biak : penggaraman Bali dan di air tawar Kaltim dan Sumatra. 2 Perilaku beristirahat : tempat istirahat tetap di luar rumah 3 Perilaku mencari makan : zoofilik dan antropofilik, menggigit di waktu senja sampai dini hari. c. An. subpictus 1 Perilaku berkembang biak : tepi sungai pada musim kemarau, persawahan dengan saluran irigasi dan kolam ikan dengan tanaman rumput di tepinya. 2 Perilaku beristirahat : tempat istirahat tetap di dalam dan di luar rumah di kandang.