Gambaran Keberadaan Ikan Pemakan Larva dan Hubungannya dengan Kepadatan Nyamuk

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga dapat disimpulkan : 1. Spesies Anopheles yang tertangkap di dalam rumah adalah Anopheles vagus yang berjumlah 19 ekor. 2. Suhu udara rata-rata di sekitar rumah adalah 27,57 o C dengan suhu udara terendah 25,8 o C dan tertinggi 32 o C. 3. Rata-rata kelembaban udara di sekitar rumah adalah 64,91. Kelembaban udara terendah 42 dan tertinggi 89. 4. Distribusi frekuensi rumah yang terdapat ikan pemakan larva adalah sebanyak 9 rumah 27,3 dan yang tidak terdapat ikan pemakan larva sebanyak 24 rumah 72,7. Ikan pemakan larva yang ditemukan berupa mujair, nila dan karper. 5. Distribusi frekuensi rumah yang berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak sapi adalah sebanyak 5 rumah 15,2, 10-20 m sebanyak 6 rumah 18,2 dan 21-50 m sebanyak 22 rumah 66,7. 6. Tidak ada hubungan antara suhu udara di sekitar rumah dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah. Hasil uji korelasi pearson didapatkan nilai p=0,305 p0,05. 7. Kelembaban udara di sekitar rumah mempunyai hubungan dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah p=0,028. Kekuatan hubungan kelembaban udara di sekitar rumah dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah adalah sedang ke arah positif r=0,382 yang artinya semakin meningkat kelembaban udara di sekitar rumah maka kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah juga semakin meningkat dan sebaliknya. 8. Ada hubungan antara keberadaan ikan pemakan larva di kolam dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah p = 0,037. 9. Ada perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah berdasarkan jarak penempatan kandang ternak sapi sebagai cattle barrier malaria p = 0,000. Kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah tertinggi ditemukan pada rumah yang berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak sapi yaitu 0,81 ekororangjam dan terendah pada rumah yang berjarak 10-20 m dari kandang ternak sapi yaitu 0,02 ekororangjam. Sementara pada rumah yang berjarak 21-50 m dari kandang ternak sapi kepadatannya sebesar 0,03 ekororangjam.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat a. Menempatkan kandang ternak sapi pada jarak yang tepat yaitu 10-20 m karena adanya perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah berdasarkan jarak penempatan kandang ternak sapi. Penempatan kandang ternak sapi dengan jarak yang tepat di sekitar rumah berperan dalam menghalangi kontak antara nyamuk dengan manusia cattle barrier. Sebaliknya, jika jarak terlalu dekat yaitu kurang dari 10 m maka kepadatan Anopheles sp dalam rumah yang menggigit manusia akan meningkat.