Kerangka Konsep Analisis Kepadatan Nyamuk Anopheles sp di dalam Rumah Berdasarkan Lingkungan di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

Kelembaban Kandungan uap air pada udara di sekitar rumah yang diteliti yang diukur sebanyak satu kali pada malam hari berkisar pada pukul 18.00-06.00 WIB. Temperature and humidity meter-HTC 2 Observasi Kelembaban dalam Interval Keberadaan ikan pemakan larva Ada atau tidaknya ikan pemakan larva yaitu ikan kepala timah, gambusia, nila, mujair dan karper pada kolam ikan di rumah yang diteliti. Lembar observasi Observasi 1. Ada 2. Tidak ada Ordinal Jarak penempatan kandang ternak sapi Jarak antara kandang ternak sapi dan rumah yang diteliti. GPS pada smartphone Melakukan pengukuran jarak dengan menggunakan GPS pada smartphone. 1. berjarak 10 meter dari rumah 2. berjarak 10-20 meter dari rumah 3. berjarak 21-50 meter dari rumah Sarwoko, 2010. Ordinal

B. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara suhu udara dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. 2. Ada hubungan antara kelembaban udara dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. 3. Ada hubungan antara keberadaan ikan pemakan larva dengan kepadatan nyamuk Anopheles sp di dalam rumah di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. 4. Ada perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah berdasarkan jarak penempatan kandang ternak sapi sebagai cattle barrier malaria di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. 45 BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dimana pengumpulan data penelitian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada waktu yang sama.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Lokasi ini dipilih karena merupakan desa dengan kejadian malaria dan jumlah pemelihara sapi yang tinggi hingga tahun 2014. Jarak penempatan kandang ternak sapi juga ditemukan bervariasi di daerah ini. Sehingga penelitian dapat dilakukan mengingat tersedianya sampel penelitian pada lokasi ini. Waktu penelitian dimulai dari bulan januari hingga akhir juni 2015.

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh rumah warga yang berada pada radius 50 m dari kandang ternak sapi di Desa Sidareja. Pengambilan rumah sebagai sampel dibatasi dalam radius 50 m dari kandang ternak sapi karena berdasarkan penelitian Sarwoko 2010 bahwa kepadatan Anopheles sp terendah ditemukan pada radius ini. Hal ini juga didasarkan pada perilaku nyamuk, yang mana setelah menggigit satu kali, nyamuk akan beristirahat di dekat objek yang digigit untuk mencerna darah yang dihisapnya seperti di dinding rumah. Setelah 2-3 hari barulah nyamuk akan mencari darah kembali Yatim, 2007. Menurut Qorib 2005 kepadatan