Gambaran Kelembaban Udara dan Hubungannya dengan Kepadatan Nyamuk
mengurangi kepadatan nyamuk Anopheles di dalam rumah yang menggigit manusia namun harus pada jarak yang sesuai. Jika jarak penempatan kandang
ternak sapi dan rumah terlalu dekat maka kepadatan nyamuk Anopheles dalam rumah akan meningkat.
Pada daerah penelitian sebanyak 22 rumah 66,7 berada pada jarak 21- 50 m dari kandang ternak sapi. Hasil analisis menggunakan uji kruskal wallis
didapatkan nilai p 0,000, artinya ada perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles sp dalam rumah berdasarkan jarak penempatan kandang ternak sapi sebagai
cattle barrier malaria. Kepadatan Anopheles sp dalam rumah tertinggi ditemukan pada rumah yang berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak
sapi yaitu 0,81 ekororangjam dan terendah pada rumah yang berjarak 10-20 m dari kandang yaitu 0,02 ekororangjam.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sarwoko dkk 2010 dimana kepadatan Anopheles dalam rumah ditemukan berbeda berdasarkan jarak
penempatan kandang ternak dengan kepadatan tertinggi ada pada rumah yang berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak. Menurut Qorib 2005 rumah
yang berjarak kurang dari 10 m dari kandang ternak besar banyak didatangi Anopheles akibat adanya bau ternak yang menyebar ke dalam rumah sehingga
nyamuk juga masuk ke dalam rumah. Menurut Erdinal dkk 2006 penempatan kandang ternak besar seperti sapi
di sekitar rumah diperlukan sebagai cattle barrier malaria agar sebelum nyamuk menggigit manusia nyamuk terlebih dahulu mengigit binatang.
Namun penempatan kandang ternak sapi sebagai cattle barrier harus berada pada jarak yang sesuai. Menurut Kementan RI penempatan kandang ternak
harus berjarak minimal 10 m dari rumah. Hadi dkk 2005 juga menyebutkan bahwa penempatan kandang ternak harus berjarak 10-20 m dari rumah karena
letak kandang berpengaruh terhadap kepadatan vektor malaria dalam rumah. Oleh sebab itu penempatan kandang ternak sapi sebagai cattle barrier
malaria harus berada pada jarak 10-20 m dari rumah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana rata-rata kepadatan Anopheles sp ditemukan terendah
pada rumah yang berjarak 10-20 m dari kandang ternak sapi. Dengan jarak yang sesuai keberadaan kandang ternak sapi sebagai cattle barrier akhirnya
dapat menurunkan kejadian malaria. Menurut Ostfeld 2011 tingkat paparan manusia terhadap infeksi Plasmodium menurun setiap kali nyamuk Anopheles
menggigit seekor sapi. Sejalan dengan Yudhastuti 2008 bahwa tata letak kandang ternak mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia sehingga
menurunkan transmisi malaria jika kandang tersebut berada di luar rumah dengan jarak minimal 10 m dari rumah.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN