MI Al-Ihsan 1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan MI Al-Ihsan

mereka akan saling membantu mempersiapkan segala macam untuk acara tersebut. Bila ada suatu masalah, masyarakat tersebut berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan cara musyawarah. Mereka disebut sebagai masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain, berkelompok dan bersosialisasi. 3

B. MI Al-Ihsan 1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan MI Al-Ihsan

Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Ihsan Cipete Selatan-Cilandak, Jakarta Selatan dan juga berada di bawah naungan Departemen Agama DEPAG. Madrasah Ibtidaiyah ini mulai didirikan pada tanggal 20 Juli 1998 yang berlokasi di jalan H. Abu No. 28 A Cipete Selatan-Cilandak, Jakarta Selatan. Awal berdiri Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan ini adalah tanah pemberian dari keluarga besar H. Mahbub, yang kemudian di wakafkan kepada Yayasan Al- Ihsan yang selanjutnya Yayasan Al-Ihsan mempunyai gagasan untuk mendirikan sebuah lembaga formal. Sedangkan Yayasan Al-Ihsan itu masing-masing mempunyai pengurus yang memegang jabatan sendiri-sendiri. Atas prakarsa tersebut kemudian didirikan sebuah lembaga formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan yang setara dengan Sekolah Dasar SD yang diketuai oleh Bapak Drs. Mahyudin HF sebagai kepala sekolah. Di madrasah ini ada juga sekolah Raudhatul Athfal atau Taman Kanak- kanak TK Islam Al-Ihsan. Adapun luas sekolah adalah 500 M, lapangan bola 200 M, taman bermain 100 M, serta luas mesjid adalah 1000 M. Sekolah ini 3 Laporan tentang Keadaan Komunitas Orang Tua MI Al-Ihsan. Jakarta, 13 Juni 2006. terdiri dari 9 lokal ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang komputer, perpustakaan, kamar kecil guru dan murid, mesjid, lapangan sekolah, serta lapangan olah raga. Gedung sekolah adalah bangunan permanen dengan 2 lantai. Lantai dasar atau lantai 1 adalah untuk sekolah TK sedangkan lantai 2 untuk Madrasah Ibtidaiyah MI. Lokasi sekolah ini tidak jauh dari kendaraan umum, lapangan parkir kendaraan baik roda dua motor maupun kendaraan roda empat mobil cukup luas. Alat-alat bermain yang disediakan baik untuk TK maupun MI Al-Ihsan juga lengkap. Waktu belajar dilaksanakan pada pagi hari. MI tersebut sejak didirikannya pada tahun 1998 sampai sekarang berstatus Terakreditasi B. Semua buku umum pegangan siswa penerbitnya adalah PT. Airlangga dan buku pelajaran agama penerbitnya adalah PT. Toha Putra. MI Al-Ihsan memiliki visi, misi dan tujuan. Adapun visinya adalah Unggul, Inovatif, Terampil dan berwawasan IPTEK dan IMTAQ. a. Unggul dalam; bidang akademis, bidang olah raga, bidang sikap dan keterampilan dan kreativitas berdasarkan imtaq. b. Inovatif; kaya akan ide pembaharuan, peka terhadap perkembangan dan berorientasi ke masa depan. c. Terampil; mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, mampu menguasai dasar-dasar bahasa Arab dan Inggris, mampu mengamalkan wudhu dan shalat dengan baik dan mampu membaca Al-Quran dengan baik. d. Berwawasan Iptek; berfikir kreatif, berfikir objektif dan rasional berdasarkan Imtaq dan peka perkembangan Iptek yang berdasarkan Imtaq. Menumbuh kembangkan semangat belajar dan beramal, menumbuh kembangkan beraktivitas, mengembangkan kreativitas dalam bidang Intra dan Ekstra, dan menumbuhkan Life Skill Rencana Hidup adalah merupakan misi dari MI Al-Ihsan. Ada dua tujuan yang terdapat pada MI Al-Ihsan yaitu, Tujuan Akademik dan Tujuan Non Akademik, Tujuan Akademiknya yaitu: Meningkatkan prestasi anak didik dan Output siswa yang dapat bersaing. Tujuan Non Akademiknya yaitu: Meningkatkan kepribadian yang Islami, meningkatkan kemampuan baca Al-Quran, meningkatkan kemampuan Ibadah Shalat dan meningkatkan kemampuan bidang Seni Marawis, Drum Band, dan Qosidah. Sejak didirikannya sampai sekarang MI Al-Ihsan mengalami perkembangan yang cukup pesat karena adanya kerjasama antara guru dan para orang tua serta dukungan dan bantuan orang tua murid yang cukup tinggi terhadap perkembangan MI Al-Ihsan sehingga sekolah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. 4

C. Organisasi dan Tujuan Struktur Organisasi Struktur Organisasi