BAB IV PERANAN ORANG TUA DALAM PEMBINAAN KEBERAGAMAAN
ANAK DI MI AL-IHSAN
A. Analisa Sosiologis Peranan Orang Tua
Untuk mengetahui peranan orang tua sebagai pembimbing, orang tua sebagai teladan dan orang tua sebagai pengawas dalam membina keberagamaan
anak di MI Al-Ihsan penulis mengajukan pada tiap variabel dengan memberikan 8 item pertanyaan, yang diberikan kepada jumlah responden yang telah ditentukan
dalam sampel yaitu 30 orang tua MI Al-Ihsan. Penulis memberi skor pada tiap item jawaban yang seluruhnya berjumlah 24 pertanyaan. Untuk jawaban A=4,
untuk jawaban B=3, untuk jawaban C=2, dan untuk jawaban D=l.
1. Orang Tua Sebagai Pembimbing
Tabel 4 Persentase Rata-rata Jawaban Mengenai
Orang Tua Sebagai Pembimbing No Alternatif
Jawaban P
1 Sangat penting
52,5 2
Penting 28,75
3 Biasa-biasa saja
16,25 4
Tidak penting 2,5
100
Sumber Data: Angket Penelitian 2006 Dari tabel diatas dapat diketahui, bahwa rata-rata sebagian besar orang tua,
tepatnya sekitar 52,5 orang tua menyatakan sangat penting dalam membimbing
anak-anak mereka supaya mereka lebih terarah dan terdidik dengan baik, sementara sebagian kecil yaitu sekitar 2,5 orang tua menyatakan tidak penting
dalam membimbing anak-anak mereka. Diantara bimbingan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya antara lain adalah melatih anak mengerjakan shalat,
belajar membaca al-Qur’an, latihan berpuasa di bulan Ramadhan. Menurut penulis, bimbingan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya sudah baik
terbukti dengan angka yang sangat tinggi yang menyatakan orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anaknya dengan begitu perhatian orang tua
sudah baik.
2. Orang Tua Sebagai Teladan
Tabel 5 Persentase Rata-rata Jawaban Mengenai
Orang Tua Sebagai Teladan No
Alternatif Jawaban P
1 Selalu dilaksanakan
12,9 2
Sering dilaksanakan 44,2
3 Kadang-kadang
22,1 4
Tidak pernah 20,8
100
Sumber Data: Angket Penelitian 2006 Dari tabel diatas dapat diketahui, bahwa rata-rata sebagian besar orang tua,
tepatnya sekitar 44,2 orang tua menyatakan sering memberikan keteladanan kepada anak-anaknya, sementara sebagian kecil yaitu sekitar 12,9 orang tua
menyatakan selalu memberikan keteladanannya. Keteladanan yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka antara lain adalah shalat berjamaah, membaca
al-Qur’an, berpuasa di bulan Ramadhan. Menurut penulis, keteladanan yang
diberikan orang tua kepada anak-anaknya baik yaitu dengan mengajak anak- anaknya untuk shalat berjamaah, mengaji, dengan begitu orang tua juga sudah
memperhatikan anak-anaknya dengan baik.
3. Orang Tua Sebagai Pengawas
Tabel 6 Persentase Rata-rata Jawaban Mengenai
Orang Tua Sebagai Pengawas No
Alternatif Jawaban P
1 Sangat perlu
26,25 2
Perlu 27,5
3 Kurang perlu
33,75 4
Tidak perlu 12,5
100
Sumber Data: Angket Penelitian 2006 Dari tabel diatas dapat diketahui, bahwa rata-rata sebagian besar orang tua,
tepatnya sekitar 33,75 orang tua menyatakan kurang perlu dalam memberikan pengawasan kepada anak-anaknya, sementara sebagian sebagian kecil yaitu
sekitar 12,5 orang tua menyatakan tidak perlu dalam memberikan pengawasan. Diantara pengawasan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya antara lain
adalah memotivasi anak dalam kegiatan keagamaan, menegur dan menasehati anak, menjauhkan anak dari kata-kata kotor dan keji. Menurut penulis,
pengawasan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya kurang baik karena kebanyakan orang tua menyatakan kurang perlu dalam mengawasi anak-anaknya
sehingga mereka kurang mengontrol anak-anaknya dan kurangnya tanggung jawab mereka.
B. Hambatan-hambatan yang dihadapi Orang Tua dalam Pembinaan Keberagamaan Anak