Dalam memperkenalkan sifat-sifat Allah kepada anak, hendaklah didahulukan sifat-sifat Allah yang mendekatkan hatinya kepada Allah, misalnya:
Penyayang, Pengasih, Adil dan lain sebagainya. Dan hendaklah si anak dijauhkan dari perasaan yang mendorongnya kepada prasangka buruk kepada Tuhan seperti
sifat keras, jahat, kejam dan sebagainya. Perlu diketahui, bahwa kualitas hubungan anak dan orang tuanya, akan
mempengaruhi keyakinan beragamanya dikemudian hari. Apabila ia merasa disayang dan diperlakukan adil, maka ia akan meniru orang tuanya dan menyerap
agama dan nilai-nilai yang dianut oleh orang tuanya. Dan jika yang terjadi sebaliknya, maka ia menjauhi apa yang diharapkan oarng tuanya, mungkin ia
tidak mau melaksanakan ajaran agama dalam hidupnya, tidak shalat, tidak puasa dan sebagainya.
43
2. Ruang Lingkup Pembinaan Keberagamaan Anak
Ruang lingkup keberagamaan anak sejalan dengan isi pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar, yang menjadi materi pelajaran pendidikan agama Islam di
sekolah, meliputi empat unsur pokok, yaitu: 1. Keimanan adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, dari padanya timbul
perbuatan yang mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. 2. Akhlak adalah perbuatan yang biasa dilakukan tanpa memerlukan pikiran.
3. Ibadah yaitu menyerahkan diri kepada Allah dan selalu mengikuti perintah-Nya dan menuruti yang dikehendakiNya.
43
Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, h. 65.
4. Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup manusia.
44
Ruang lingkup bahan pelajaran diatas, merupakan usaha untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara:
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT. 2. Hubungan manusia dengan manusia.
3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri. 4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan alam lingkungannya.
45
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Keberagamaan anak
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dalam membina keberagamaan anak, seperti yang dikemukakan oleh Mahyudin dalam bukunya Konsep Dasar
Pendidikan Akhlak dalam Al-Quran yang diringkas sebagai berikut:
1. Faktor Pembawaan Naluriah garizah atau instink
Sebagai makhluk biologis, ada faktor bawaan sejak lahir yang menjadi pendorong perbuatan setiap manusia, faktor itu disebut naluri. Naluri tidak pernah
berubah sejak manusia itu lahir, akan tetapi pengaruh negatifnya bisa dikendalikan oleh faktor pendidikan, latihan atau pembiasaan. Karena faktor naluri ini sangat
terkait dengan nafsu ammarah dan mutmainah, maka dapat membawa manusia kepada kehancuran moral, dan dapat pula menyebabkan manusia mencapai
tingkat yang lebih tinggi.
46
44
Departemen Agama RI, Panduan Guru Pendidikan Agama Islam Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003, tahun 2003.
45
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 Jakarta: Puskur-Dit. PGTK S, 2003, h. 318.
46
Mahyudin, Konsep Dasar Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur’an dan Petunjuk Penerapannya dalam Hadits
Jakarta: CV. Kalam Mulia, 2000, h. 25.
Tatkala naluri manusia cenderung kepada perbuatan buruk, maka akal dan tuntunan agama dapat mengendalikannya. Tetapi tatkala naluri itu cenderung
kepada perbuatan baik, maka akal dan tuntunan agama yang dapat memberikan jalan seluas-luasnya untuk meningkatkan intensitas perbuatan itu. Disinilah
perlunya manusia memiliki agama sebagai pengendali dan menuntun dalam hidupnya.
47
2. Faktor Sifat-sifat Keturunan dan Pendidikan