Batasan dan Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

dari aktivis perempuan feminisme, seniman, artis, budayawan, dan akademisi. Jika aspirasi kedua kelompok tersebut tidak dijembatani oleh DPR RI selaku pembuat kebijakan, maka bisa saja pertikaian terjadi diantara kelompok-kelompok yang berseberangan. Pada akhirnya, kebijakan publik yang dibuat oleh DPR RI Komisi VIII ini harus melakukan proses secara baik, agar kebijakan tersebut tidak menjadi berat sebelah. Berdasarkan latar belakang di atas, saya tertarik untuk meneliti masalah kebijakan publik melalui Undang-undang Pornografi, dan penelitian ini diberi judul ” Analisis Kebijakan Publik pada Undang-undang Pornografi Komisi VIII DPR RI Bidang Sosial dalam Perpektif Model Rasional Komprehensif .”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Meskipun banyak perumusan kebijakan publik yang ditangani oleh Komisi VIII DPR RI yang mencakup bidang sosial, agama dan pemberdayaan perempuan, namun skripsi ini hanya membahas bidang sosial saja. Dalam bidang sosial pun juga banyak sekali permasalahan yang dibahas, seperti kebijakan publik mengenai penanganan fakir miskin, Program Keluarga Harapan PKH, pornografi dan pornoaksi, serta kelompok usaha bersama, namun yang menjadi batasan hanyalah pada satu permasalahan saja, yaitu mengenai pornografi dan pornoaksi yang diimplementasikan melalui kebijakan publik dalam Undang-undang Pornografi. Mengetahui bagaimana proses pembuatan kebijakan itu dibuat, serta membatasi permasalahan pada penetapan masalah, tujuan dan cara, pencapaian hasil, dan penilaian terhadap hasil dari suatu kebijakan dalam perspektif Komunikasi Politik. Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana perspektif Komunikasi Politik dalam memandang Undang- Undang Pornografi yang dibuat oleh Komisi VIII DPR RI sebagai kebijakan publik? 2. Apa saja yang menjadi langkah-langkah dari proses yang dilakukan dalam komunikasi kebijakan melalui model Rasional Komprehensif pada Undang-Undang Pornografi Komisi VIII DPR RI?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui perspektif Komunikasi Politik dalam memandang Undang-Undang Pornografi yang dibuat oleh Komisi VIII DPR RI sebagai kebijakan publik. b. Untuk mengetahui langkah-langkah dari proses yang dilakukan dalam komunikasi kebijakan melalui model Rasional Komprehensif pada Undang-Undang Pornografi Komisi VIII DPR RI. 2. Manfaat Penelitian Manfaat pada penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis Penelitian ini erat kaitannya dengan mata kuliah komunikasi terutama komunikasi politik, maka diharapkan dapat membantu usaha pengembangan keilmuan tentang proses kebijakan publik dalam sebuah lembaga negara, pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, maupun displin ilmu lain yang berkaitan. b. Manfaat Praktis Diharapkan dalam penelitian ini bermanfaat bagi para pembuat kebijakan publik yang dalam hal ini adalah lembaga otoritas baik pada tingkat eksekutif, dan legislatif, serta pihak lain dalam hal ini masyarakat sebagai tujuan dari kebijakan publik itu sendiri.

D. Metodologi Penelitian