B. Undang-undang Pornografi sebagai Kebijakan Publik Komisi VIII DPR RI
Undang-Undang Pornografi adalah salah satu produk hukum yang mengatur tatanan perilaku dalam bentuk undang-undang mengenai pornografi.
4
Undang- Undang Pornografi dirancang oleh DPR sebagai landasan dalam mengatur
perilaku masyarakat. Undang-undang merupakan kebijakan publik yang dibuat oleh DPR sebagai lembaga legislatif, setiap undang-undang yang akan dibuat
harus melalui aturan perundang-undangan di DPR. Meskipun dalam perjalanannya Undang-Undang Pornografi mengalami kontroversi, namun pada
akhirnya undang-undang tersebut disahkan pada tanggal 30 Oktober 2008 di Gedung DPR dalam Rapat Paripurna DPR.
Draf RUU APP adalah warisan dari Komisi VI DPR Periode 1999-2004. Pada Periode 2004-2009 awalnya RUU APP ini tidak tercantum dalam prolegnas,
tapi kemudian masuk lewat Komisi VIII DPR, lalu dibahas di Badan Musyawarah DPR Bamus. Bamus kemudian menyepakati RUU tersebut untuk dibawa ke
Sidang paripurna DPR. Paripurna kemudian menerima usulan tersebut dan menugaskan Panitia Khusus Pansus untuk membahas. RUU APP ditetapkan
oleh Rapat Paripurna DPR periode 1999-2004 sebagai RUU usul inisiatif DPR tanggal 23 September tahun 2003
5
. Polemik yang berkembang di masyarakat antara mendukung dan menolak mampu menyulut kekerasan antara berbagai
pihak dan kepentingan. Hal tersebut membuat DPR memutuskan untuk menarik dan menyusun kembali draf RUU APP.
4
Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak Ahmad Zainuddin pada tanggal 17 Januari 2011 pukul 12.10 WIB di Gedung Nusantara 1 DPR lantai 3 Ruang 308.
5
Wikipedia, Undang-Undang Pornografi, artikel diakses pada tanggal 26 April 2011, pukul 11.40 WIB.dari
http:wordpress.com20090721undang-undang-pornografi .
Sebelumnya pada tanggal 24 Agustus 2007, draf RUU yang dikirimkan oleh DPR kepada Presiden hanya terdiri dari 10 bab dan 52 pasal. Judul RUU
APP pun diubah sehingga menjadi RUU Pornografi dengan ketentuan mengenai pornoaksi dihapuskan. Pada September 2008, Presiden menugaskan Menteri
Agama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan untuk membahas RUU
ini bersama Panitia Khusus DPR. Dalam draf final yang awalnya direncanakan akan disahkan pada 23 September 2008, RUU Pornografi tinggal terdiri dari 8 bab
dan 44 pasal. Pada tanggal 27 Maret 2005 terbentuknya Panitia Khusus Pansus
Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi yang bertugas membahas sebuah rancangan berdasarkan substansinya. Panitia Khusus tersebut
dibentuk pada masa DPR 2004-2009 yang kemudian ditetapkan dalam Rapat Paripurna dengan Masa kerja Panitia Khusus yang berlaku hingga pertengahan
15-24 Oktober 2008.
6
Pansus dibentuk guna untuk menyempurnakan draf rancangan undang- undang versi terdahulu untuk selanjutnya menyampaikan hasil penyempurnaan
tersebut kepada Presiden bersama Menteri dan Pemerintah terkait untuk membahas Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi. Berikut
ini adalah keanggotaan dari Panitia Khusus RUU APP, yaitu: Ketua
: Balkan Kaplale Demokrat Wakil Ketua
: 1. Agung Sasongko PDIP 2. Chairunnisa Golkar
6
Kutipan wawancara pribadi dengan Ibu Yoyoh Yusroh pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 11.17 WIB di Gedung Nusantara 1 DPR lantai 4.
3. Safriansyah PPP 4. Yoyoh Yusroh PKS
Urutan berdasarkan fraksi, Demokrat
: Balkan Kaplale Golkar
: 1. Chairunnisa 2. Irsyad Sudiro
3. Ismail Tajuddin 4. Rustam Tamburaka
5. Soedarmadi Wiryatmo 6. Yuddy Chrisnandi
PAN : 1. Jumanhuri
2. Latifah Iskandar 3. Tristanti Mitayani
4. Azlaini Agus
PBB : 1. Anwar Saleh
2. Ali Muchtar Ngabalin PDIP
: 1. Agung Sasongko 2. Alfridel Jinu
3. Eva Sundari 4. Nadrah Izahari
5. Ni Gusti Ayu Sukmadewi Djakse 6. Wila Chandrawila S.
PDS : Tiurlan Hutagaol
PKB : 1. Badriyah Fayumi
2. Khofifah Indar Parawansa PKS
: 1. Hilman Rosyad Syihab 2. Jalaluddin as-Syatibi
3. Yoyoh Yusroh PPP
: 1. Ahmad Thoyfur 2. Safriansyah
4. Sulaeman Fadeli
7
Berikut ini gambaran maupun kronologis dari tahap pembentukan yang terjadi di DPR,
7
Data Arsip Staf Ahli Ibu Yoyoh Yusroh.
Tabel. 4.1 Kronologis Pembahasan RUU Pornografi di DPR RI Komisi VIII
No. Tanggal
Agenda Pembahasan
1. 14 Februari 1996
Pertama kali RUU APP diajukan berisi 11 bab dan 93 Pasal
2. Tahun 1997
Memulai Pembahasan RUU APP di DPR 3.
27 September 2005 Dibentuk Panitia Khusus Pansus RUU APP
4. Maret 2006
10 Anggota Pansus RUU APP menandatangani pernyataan penolakan terhadap Ketua Pansus karena
melakukan kebohongan publik, atas pernyataannya di media massa yang membuat masyarakat bingung.
5. 8 Juni 2006
Pansus melakukan koreksi atas redaksional RUU APP 6.
24-28 Maret 2007 Ketua Pansus Balkan Kaplale bersama 10 anggota Pansus
RUU APP lainnya melakukan studi banding ke Amerika Serikat tepatnya di Washington dan New York.
7. 27 Maret 2007
Rombongan Pansus dijadwalkan bertemu dengan Federal Communication Commission dan National Association of
Broadcasters. 8.
28 Maret 2007 Anggota Pansus melakukan pertemuan dengan Morality in
the Media di New York, sebelum pada malam harinya, yaitu pukul 19:00 waktu setempat berangkat dari New
York untuk kembali ke Jakarta. Sebelumnya Pansus Pornografi telah melakukan studi banding ke Turki.
Setelah ke AS, mereka juga akan mengadakan kunjungan dengan tujuan serupa ke Kopenhagen Denmark.
9. 4 Juli 2007
Pansus mengesahkan RUU APP Rancangan Undang- Undang Anti Ponografi dan Pornoaksi dirubah menjadi
RUU Pornografi Rancangan Undang-Undang Pornografi.
10. 24 Agustus 2007 Draf RUU Pornografi dikirim oleh DPR kepada Presiden,
RUU terdiri dari 10 bab dan 52 Pasal, dengan judul RUU APP menjadi RUU Pornografi.
11. 20 September 2007 Pengajuan Surat Presiden ke DPR
12. 23 September 2007 Laporan Tim Teknis DPR dan Pemerintah kepada Panja I
Panitia Kerja 13. 8 Nopember 2007
Rapat Dengar Pendapat I dengan Pemerintah 14. 28 Nopember 2007
Rapat antara Pansus RUU Pornografi dengan Menteri Hukum dan HAM, sekaligus membuat MoU dengan
Menteri Hukum dan HAM. 15. 13 Desember 2007
Tim Perumus merampungkan Naskah Akademik dan RUU Pornografi.
AKHIR MASA PERSIDANGAN IV TAHUN 2007-2008 AWAL MASA SIDANG I TAHUN 2008-2009
16. 18 Januari 2008 Rapat Dengar Pendapat Umum Pansus RUU Pornografi
dengan mengundang Inul Daratista, Ruhut Sitompul, Titiek Puspa, Rhoma Irama dan artis lainnya.
17. 26 Januari 2008 Rapat Dengar Pendapat Umum Pansus RUU APP dengan
Kurator Seni Rupa Jim Supangat, Dr. Naek L. Tobing dan Dr.Boyke Dian Nugraha yang tujuannya untuk
menghimpun masukan mengenai hubungan kebudayaan dan seksualitas dalam pembahasan RUU APP.
18. 29 Mei 2008 Dibentuknya Panja tentang RUU Pornografi Tahap II
19. Awal Sidang I Tahun 2008-2009
Panja RUU tentang Pornografi bersama pemerintah membahas RUU Pornografi secara efektif.
20. Bulan Juni 2008 Pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah DIM oleh
Panitia Kerja Panja yang sifatnya tertutup dan berlangsung selama kurang lebih satu bulan.
21. 18 September 2008 Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Hizbut Tahrir
Indonesia HTI di Ruang Rapat Komisi VIII DPR. 22. 23 September 2008
Draft final RUU Pornografi yang pada awalnya direncanakan akan disahkan. RUU Pornografi terdiri dari
8 bab dan 44 Pasal. 23. 24 September 2008
Panja melaporkan hasil kerja kepada Pansus serta penandatanganan draft RUU Pornografi antara DPR dan
Pemerintah. 24. 9 Oktober 2008
Laporan Pansus kepada Bamus sekaligus menetapkan tanggal Rapat Paripurna untuk mengesahkan RUU
Pornografi menjadi UU Pornografi. 25. 13 Oktober 2008
Tim Panitia Kerja RUU Pornografi melakukan uji publik RUU Pornografi ke sejumlah daerah yang masyarakatnya
menolak RUU tersebut untuk mencari masukan dan pertimbangan.Daerah tersebut antara lain Bali, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara dan Papua. Di
Yogyakarta bertempat di Gedung Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
26. 15 Oktober 2008 Rapat Dengar Pendapat Umum RDPU Panja di Sulawesi
Utara ditolak keras dan anggota Panja diusir dan RDPU dibatalkan, sedangkan di Bali RDPU berlangsung dengan
gangguan masyarakat yang membuat kegaduhan. 27. 16-18 Oktober 2008
Rapat Dengar Pendapat Umum RDPU Pansus dengan empat departemen, yakni Depkumham, Depkominfo,
Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Depag. selain itu ditambah dua unsur baik pihak kejaksaan dan
kepolisian.
28. 28 Oktober 2008 RUU Pornografi disepakati 8 Fraksi dan 2 Fraksi Walk
Out dalam Rapat Paripurna. 29. 30 Oktober 2008
Keputusan rapat Paripurna DPR, RUU Pornografi disahkan.
Sumber : Data Arsip KomisiVIII DPR RI Tahun 2008
Pemerintah dalam hal ini DPR RI Komisi VIII melakukan proses membuat undang-undang berdasarkan ketentuan yang berlaku di dalam kode etik yang telah
diatur. Sebagaimana yang telah dipaparkan Undang-Undang Pornografi ini merupakan undang-undang yang berasal dari Usul Inisiatif DPR dari Komisi VIII
yang disampaikan kepada DPR untuk dibahas dan diundang-undangkan dalam daftar prolegnas DPR.
C. Implementasi Model Rasional Komprehensif