Daftar Istilah TINJAUAN TEORITIS

E. Daftar Istilah

Untuk memudahkan dalam membaca hasil penelitian ini, maka penulis memuat beberapa kata atau istilah yang menjadi rujukan umum dalam membaca penulisan ini, berikut ini diantaranya beberapa kata yang didasarkan pada istilah baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maupun pengertian yang dipahami secara umum dan menyeluruh, yaitu: 1. Pornografi Pornografi merupakan istilah dari bahasa Yunani pornographia, dari kata porne yang berarti gambar tentang pelacur atau wanita jalang biasa disingkat porn. Dan secara istilah pornografi diartikan sebagai pernyataan atau saran mengenai hal-hal yang mesum atau kurang sopan di dalam sastra atau seni. 24 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pornografi adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi; bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks. Sinonim porno adalah , asusila, cemar, dan cabul. 2. Pornoaksi Istilah pornoaksi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak bisa ditemukan, alasan tersebut memungkin mengapa istilah pornoaksi dihapuskan dalam draf RUU APP. Karena pornoaksi sendiri merupakan kata baru dan belum mendapatkan konsensus umum, 24 Williams Hopkins, Oxford English Dictionary, artikel diakses pada tanggal 15 Juni 2011, pukul 11.40 WIB dari http:pd_oxford-dictionary.com sedangkan dalam draf RUU APP, pornoaksi diartikan sebagai perbuatan mengeksploitasi seksual, kecabulan, danatau erotika di muka umum. 3. Arti kata cabul adalah keji dan kotor; tidak senonoh melanggar kesopanan, kesusilaan: ia suka sekali berkata berbuat. 4. Arti kata asusila adalah tidak susila; tidak baik tingkah lakunya. 5. Arti kata erotis adalah berkenaan dng sensasi seks yg menimbulkan rangsangan; bersifat merangsang nafsu berahi. 6. Arti kata vulgar adalah kasar perilaku, perbuatan, dsb; tidak sopan. 7. Arti kata seks adalah jenis kelamin. 8. Arti kata erotika adalah karya sastra yg tema atau sifatnya berkenaan dng nafsu kelamin atau keberahian: karya, tidak sama dng pornografi. 9. Opini Publik Opini publik adalah pendapat sebagian besar rakyat dalam mengkritisi masalah publik. 10. Kebijakan Publik Kebijakan publik adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu. Kata-kata seperti cabul, vulgar, erotis, erotika, asusila dan seks adalah kata- kata yang disebutkan dalam pengertian pornografi pada draf awal RUU APP sebelum berubah menjadi RUU Pornografi, yakni Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan- gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, danatau erotika. 25 25 Pengertian ini merupakan pengertian pornografi yang terdapat pada RUU APP Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi draft awal Pasal 1 ayat 1 RUU APP. 41

BAB III GAMBARAN UMUM DPR RI