Keanggotaan DPR RI Periode 2009-2014

Visi dan Misi DPR RI pada hakekatnya memberikan arah dalam perwujudan DPR RI yang kredibel menuju masyarakat yang adil dan makmur dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

C. Keanggotaan DPR RI Periode 2009-2014

Pada periode 2009-2014 jumlah yang ditentukan untuk mengisi kursi di DPR adalah sebanyak 560 orang yang terdiri dari 9 besar partai politik pemenang pemilu 2009. Hal ini telah diatur dalam tata tertib DPR yang terdapat pada Pasal 7 mengenai keanggotaan, berikut ini kutipannya: Pasal 7 1 Anggota berjumlah 560 lima ratus enam puluh orang. 2 Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpahjanji secara bersama-sama yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam rapat paripurna DPR. 3 Anggota yang berhalangan mengucapkan sumpahjanji bersama-sama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengucapkan sumpahjanji yang dipandu oleh pimpinan DPR. 4 Masa jabatan anggota adalah 5 lima tahun dan berakhir pada saat anggot yang baru mengucapkan sumpahjanji. 5 Secara umum kepemimpinan DPR dipimpin oleh seorang ketua dan wakil ketua yang dipilih berdasarkan jumlah suara terbesar pada urutan lima besar partai politik pada pemilu, berikut ini struktur kepemimpinan yang ada di DPR: Tabel 3. 1 Struktur Kepemimpinan Nama Partai Jabatan Struktur Marzuki Alie Demokrat Ketua Priyo Budi Santoso Golkar Wakil Ketua Pramono Anung PDI-P Wakil Ketua Anis Matta PKS Wakil Ketua 5 Sekretariat Jenderal DPR RI, Rencana Strategis DPR RI, artikel diakses pada tanggal 15 Maret 2011, pukul 19.00 WIB dari http:dprri.go.id . Taufik Kurniawan PAN Wakil Ketua Komposisi kursi yang terdapat di DPR pun telah diatur sebagaimana mestinya, yakni berdasarkan jumlah perolehan hasil pemilu yang dilakukan sebelumnya. Tabel dibawah ini menjelaskan jumlah kursi yang diperoleh tiap partai politik pemenang pemilu tahun 2009, Tabel 3.2 Jumlah Kursi DPR Berdasarkan Fraksi No. Fraksi Jumlah 1 Partai Demokrat FPD 148 26,40 2 Partai Golkar FPG 106 18,92 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan FPDI Perjuangan 94 16,78 4 Partai Keadilan Sejahtera FPKS 57 10,17 5 Partai Amanat Nasional FPAN 46 8,21 6 Partai Persatuan Pembangunan FPPP 38 6,78 7 Partai Kebangkitan Bangsa FPKB 28 5,00 8 Partai Gerakan Indonesia Raya F-GERINDRA 26 4,64 9 Partai Hati Nurani Rakyat F-HANURA 17 3,04 Total 560 100 Sumber: http:dprri.go.id Fraksi merupakan pengelompokkan anggota DPR RI berdasarkan konfigurasi Partai Politik dari hasil pemilu. Di gedung DPR RI setiap fraksi menempati ruang sesuai dengan fraksinya, diantaranya adalah: a. Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Lantai Dasar b. Gedung Nusantara I, Lantai Dasar c. Gedung Nusantara II Lama, Lantai Dasar d. Gedung Nusantara II Baru, Lantai Dasar e. Gedung Nusantara II Baru, Lantai 3 f. Gedung Nusantara III, Lantai Dasar g. Gedung Nusantara III, Lantai 3. 6 6 Yayasan API Almanak Parlemen Indonesia, Panduan Parlemen Indonesia, h. 379. Selain sarana berupa gedung dan peralatan lainnya, dalam melaksanakan tugasnya DPR RI juga dibantu melalui oleh beberapa lembaga yang termasuk dalam kategori alat kelengkapan DPR. Berikut ini tabel yang menjelaskan alat kelengkapan DPR tesebut, yaitu: Tabel 3.3 Alat Kelengkapan DPR No Alat Kelengkapan Keanggotaan Sifat Tugas Utama 1. Pimpinan Diangkat berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPR Tetap Memimpin sidang, menyusun rencana kerja pimpinan, melaksanakan keputusan dan memasyarakatkan keputusan DPR. 2. Badan Musyawarah 110 dari jumlah anggota DPR berdasarkan pertimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi Tetap Menetapkan agenda DPR untuk 1 tahun sidang, 1 masa persidangan,atau sebagian dari suatu masa sidang, dan jangka waktu penyelesaian rancangan undang-undang. 3. Komisi Berdasarkan perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiapfraksi pada permulaan sidang. Tetap Tugas dalam pembentukan undang-undang dengan mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan penyempurnaan rancangan undang-undang. 4. Badan Legislasi Jumlah anggota ditentukan dalam rapat paripurna DPR Tetap Menyusun rancangan program legislasi nasional yang memuat daftar urutan dan prioritas rancangan undang-undang beserta alasannya untuk satu masa keanggotaan dan untuk setiap tahun anggaran di lingkungan DPR dengan mempertimbangkan masukan dari DPD 5. Badan Anggaran Keanggotaan Badan Anggaran menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiapfraksi pada permulaan sidang. Tetap Membahas bersama Pemerintah yang diwakili oleh menteri untuk menentukan kebijakan fiskalsecara umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiapkementrianlembaga dalam menyusun usulan anggran 6. Badan Akuntabilitas Keuangan Anggota BAKN berjumlah paling sedikit 7 orang dan paling banyak 9 orang atas usul fraksi DPR dalam rapat paripurna. Tetap Melakukan penelaahan terhadap hasil temuan pemeriksaan BPK yang disampaikan kepada DPR. 7. Badan Kehormatan Anggota Badan Kehormatan berjumlah 11 orang Tetap Badan Kehormatan bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan pelanggaran kode etik anggota DPR RI 8. Badan Kerjasama Antar Parlemen Jumlah anggota BKAP ditetapkan pada rapat paripurna Tetap Membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral. 9. Badan Urusan Rumah Tangga Jumlah anggota BURT ditetapkan pada rapat paripurna Tetap Menetapkan kebijakan kerumahtanggaan DPR 10. Panitia Khusus Jumlah anggota ditetapkan pada rapat paripurna paling banyak 30 orang Sementa ra Melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh rapat paripurna Sumber: Yayasan API Almanak Parlemen Indonesia Setiap fraksi yang merupakan konfigurasi dari partai politik akan dibagi lagi menjadi komisi-komisi yang menangani bidang-bidang tertentu. Komisi merupakan unit kerja DPR dan keanggotaan berdasarkan latar belakang keilmuan atau penguasaan bidang tertentu. Saat ini komisi di DPR terbagi menjadi 11 Komisiyang terdiri dari, 1. Komisi I menangani masalah bidang Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi. 2. Komisi II menangani masalah bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Agraria. 3. Komisi III menangani masalah bidang Hukum dan Perundang-Undangan, Hak Asasi Manusia dan Keamanan. 4. Komisi IV menangani masalah bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan. 5. Komisi V menangani masalah bidang Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal. 6. Komisi VI menangani masalah bidang Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Badan Usaha Milik Negara. 7. Komisi VII menangani masalah bidang Energi, Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan. 8. Komisi VIII menangani masalah bidang Agama, Sosial dan Pemberdayaan Sosial. 9. Komisi IX menangani masalah bidang Kependudukan, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 10. Komisi X menangani masalah bidang Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan. 11. Komisi XI menangani masalah bidang Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. 7

D. Tugas dan Wewenang DPR RI