g. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama.
h. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
i. Membahas dan
menindaklanjuti hasil
pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
j. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangankonsultasi, dan pendapat.
k. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
l. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
undang-undang.
8
E. Hak dan Kewajiban DPR RI
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR mempunyai hak sebagai berikut:
8
Sekretariat Jenderal DPR RI, Kode Etik DPR RI, artikel diakses pada tanggal 15 Maret 2011, pukul 19.00 WIB dari
http:dprri.go.id .
1. Interpelasi, yaitu hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta
berdampak luas pada kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Angket, yaitu hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap
pelaksanaan suatu undang-undang dan atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis dan berdampak luas pada
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Menyatakan Pendapat, yaitu hak DPR untuk menyatakan pendapat atas kebijakan pemerintahmengenai kejadian luar biasa di tanah air atau di
dunia, tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket, serta dugaan bahwa Presiden atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran
hukum. Hak-hak anggota DPR RI adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan rancangan undang-undang 2. Mengajukan pertanyaan
3. Menyampaikan usul dan pendapat 4. Memilih dan dipilih
5. Membela diri 6. Imunitas
7. Protokoler 8. Keuangan dan administratif
Kewajiban-kewajiban anggota DPR RI adalah sebagai berikut: 1. Mengamalkan Pancasila.
2. Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan.
3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah. 4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia. 5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
9
F. Masa Sidang dan Masa Reses DPR RI
Tahun Sidang dibagi dalam 4 empat Masa Persidangan meliputi Masa Sidang dan Masa Reses, kecuali pada persidangan terakhir dari satu periode
keanggotaan DPR, Masa Reses ditiadakan. Masa Sidang adalah masa dimana DPR melakukan kegiatan terutama didalam gedung DPR. Masa Reses adalah
masa dimana DPR melakukan kegiatan diluar Masa Sidang, terutama diluar gedung DPR untuk melaksanakan kunjungan kerja, baik yang dilakukan oleh
Anggota secara perseorangan maupun secara berkelompok. Pimpinan DPR menyampaikan pidato pembukaan yang terutama
menguraikan rencana kegiatan DPR dalam Masa Sidang yang bersangkutan dan masalah yang dipandang perlu, yang disampaikan dalam Rapat Paripurna pertama
dari suatu Masa Sidang. Pimpinan DPR menyampaikan pidato penutupan yang terutama
menguraikan hasil kegiatan dalam Masa Reses sebelumnya, hasil kegiatan selama Masa Sidang yang bersangkutan, rencana kegiatan dalam Masa Reses berikutnya,
9
Sekretariat Jenderal DPR RI, Kode Etik DPR RI, artikel diakses pada tanggal 15 Maret 2011, pukul 19.00 WIB dari
http:dprri.go.id .
dan masalah yang dipandang perlu, yang disampaikan dalam Rapat Paripurna terakhir dari suatu Masa Sidang.
Pimpinan DPR menutup Masa Sidang dan Tahun Sidang dengan pidato penutupan yang terutama menguraikan hasil kegiatan DPR selama Tahun Sidang
yang bersangkutan dalam Rapat Paripurna penutupan Masa Sidang terakhir dari suatu Tahun Sidang.
Pimpinan DPR menutup Masa Sidang dengan pidato penutupan yang terutama menguraikan hasil kegiatan DPR selama masa keanggotaan DPR yang
bersangkutan dalam Rapat Paripurna penutupan Masa Sidang terakhir dari masa keanggotaan DPR. Pidato Pimpinan DPR disusun oleh Pimpinan DPR dengan
memperhatikan saran dan pendapat Pimpinan Fraksi.
10
Berikut ini adalah Skema Persidangan DPR, baik yang terkait dengan Masa Sidang maupun Masa Reses:
Gambar 3.1 Skema Persidangan DPR
Sumber: Yayasan API Almanak Parlemen Indonesia
Di DPR terdapat berbagai jenis rapat yang dilakukan, diantaranya: 1. Rapat Paripurna
10
Yayasan API Almanak Parlemen Indonesia, Panduan Parlemen Indonesia, h. 410.
TAHUN SIDANG
MASA PERSIDANGAN
I MASA
PERSIDANGAN II
MASA PERSIDANGAN
III MASA
PERSIDANGAN IV
Masa Sidang
Masa Reses
Masa Reses
Masa Sidang
Masa Reses
Masa Reses
Masa Sidang
Masa Sidang
Rapat Paripurna adalah rapat anggota DPR yang dipimpin oleh Pimpinan DPR dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan tugas
dan wewenang DPR. 2. Rapat Paripurna Luar Biasa
Rapat Paripurna Luar Biasa adalah rapat paripurna yang diadakan dalam Masa Reses, apabila:
a. diminta oleh Presiden, b. dikehendaki oleh Pimpinan DPR dengan persetujuan Badan
Musyawarah, c. diusulkan oleh sekurang-kurangnya 10 anggota DPR dengan
persetujuan Bamus. 3. Rapat Fraksi
Rapat Fraksi adalah rapat anggota fraksi yang dipimpin oleh pimpinan fraksi.
4. Rapat Pimpinan Rapim DPR RI Rapim DPR adalah rapat anggota Pimpinan DPR yang dipimpin
oleh Ketua DPR. 5. Rapat Badan Musyawarah Bamus
Rapat Badan Musyawarah Bamus adalah rapat anggota Bamus beserta anggota penggantinya, yang dipimpin oleh pimpinan Bamus.
6. Rapat Komisi Rapat Komisi adalah rapat anggota komisi yang dipimpin oleh
pimpinan komisi. Sedangkan Rapat Pimpinan Komisi adalah rapat anggota
pimpinan komisi yang dipimpin oleh ketua komisi atau salah seorang wakil ketua komisi yang ditunjuk oleh ketua komisi.
7. Rapat Gabungan Komisi Rapat Gabungan Komisi adalah rapat bersama yang diadakan oleh
lebih dari satu komisi, dan dihadiri oleh anggota komisi-komisi yang bersangkutan, dengan dipimpin oleh Pimpinan Rapat Gabungan Komisi.
Pimpinan rapat dalam hal ini merupakan satu kesatuan kolektif yang mencerminkan unsur pimpinan komisi yang bersangkutan.
8. Rapat Badan Urusan Rumah Tangga BURT Rapat Badan Urusan Rumah Tangga BURT adalah rapat anggota
BURT yang dipimpin oleh Pimpinan BURT. 9. Rapat Badan Legislatif Baleg
Rapat Badan Legislatif Baleg adalah rapat anggota Badan Legislatif yang dipimpin oleh Pimpinan Badan Legislatif.
10. Rapat Badan Kerja Sama Antar Parlemen BKSAP Rapat Badan Kerja Sama Antar Parlemen BKSAP adalah rapat
anggota BKSAP yang dipimpin oleh Pimpinan BKSAP. 11. Rapat Panitia Khusus Pansus
Rapat Panitia Khusus Pansus adalah rapat anggota Pansus yang dipimpin oleh Pimpinan Panitia Khusus.
12. Rapat Panitia Kerja Rapat Panitia Kerja adalah rapat anggota Panitia Kerja yang
dipimpin oleh Pimpinan Panitia Kerja. 13. Rapat Panitia Anggaran
Rapat Panitia Anggaran adalah rapat anggota Panitia Anggaran yang dipimpin oleh Pimpinan Panitia Anggaran.
14. Rapat Kerja Rapat Kerja adalah rapat antar komisi, beberapa komisi Rapat
Gabungan Komisi, atau Panitia Khusus dengan pemerintah, dalam hal ini Presiden danatau Menteri yang ditunjuk datang, atas undangan Pimpinan
DPR, yang dipimpin oleh Pimpinan Komisi, Pimpinan Rapat Gabungan Komisi atau Pimpinan Panitia Khusus.
15. Rapat Dengar Pendapat Rapat Dengar Pendapat adalah rapat antar komisi, beberapa komisi
Rapat Gabungan Komisi, atau Panitia Khusus dengan pejabat pemerintah yang mewakili instansinya, atas undangan Pimpinan DPR, maupun atas
permintaan pejabat pemerintah yang bersangkutan yang oleh Pimpinan Komisi, Pimpinan Rapat Gabungan Komisi atau Pimpinan Panitia Khusus.
16. Rapat Dengar Pendapat Umum Rapat Dengar Pendapat Umum adalah rapat antar komisi, beberapa
komisi Rapat Gabungan Komisi, atau Panitia Khusus dengan perseorangan, kelompok, organisasi atau badan swasta, baik atas undangan Pimpinan
DPR, maupun atas permintaan yang bersangkutan, yang dipimpin oleh Pimpinan Komisi, Pimpinan Rapat Gabungan Komisi atau Pimpinan
Panitia Khusus. Pendelegasian masyarakat dari Rapat Dengar Pendapat Umum atas undangan pun tidak bisa sembarangan dalam menghadiri rapat,
terdapat prosedur pula dalam pendelegasiannya,
11
seperti yang digambarkan oleh skema berikut ini:
Gambar 3.2 Prosedur Pendelegasian Aspirasi Masyarkat
Petugas pintu gerbang
11
Yayasan API Almanak Parlemen Indonesia, Panduan Parlemen Indonesia, h. 420. Mengantar
ke Menyalurkan
delegasi
ke
Biro Umum Bagian Pamdal
Pos Kopan
Bagian Humas
Memberitahukan Mengantarkan ke
Menghubungi ke
KomisiFraksi Anggota DPR
Unit-Unit Terkait
Menghubungi Ke
Tempat Pertemuan
Melapor
Ruang Tunggi
Mengantar ke
Sumber: Humas DPR RI
G. Mekanisme Kerja DPR RI