Dasar Komunikasi Terapeutik Komunikasi Terapeutik

c. Agama. Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. d. Sosial Ekonomi. Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial. e. Kebudayaan. Kebudayaan merupakan ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidupdan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.

3. Komunikasi Terapeutik

3.1 Dasar Komunikasi Terapeutik

Komunikasi dalam bidang keperawatan merupakan proses untuk menciptakan hubungan antara tenaga kesehatan dan pasien untuk mengenal kebutuhan pasien dan menentukan rencana tindakan serta kerjasama dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu komunikasi terapeutik memegang peranan penting memecahkan masalah yang dihadapi. Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi proposional yang mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien. Pada komunikasi terapeutik terdapat dua komonen penting yaitu proses komunikasinya dan efek komunikasinya. Nurhasanah, 2010 Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi untuk personal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar petugas kesehatan dengan pasien. Menurut Purwanto, 1999 komunikasi terapeutik merupakan bentuk keterampilan dasar untuk melakukan wawancara dan penyuluhan dalam artian wawancara digunakan pada saat petugas kesehatan melakukan pengkajian memberi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penyuluhan kesehatan dan perencaan perawatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk terapi. Seorang perawat dapat membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi Nurhasanah, 2010. Komunikasi adalah berhubungan. Hubungan perawat-klien yang terapeutik tidak mungkin dicapai tanpa komunikasi. Hubungan terapeutik sebagai pengalaman belajar baik bagi klien maupun bagi perawat yang diidentifikasi dalam empat tindakan yang harus diambil antara perawat-klien, yaitu : tindakan diawali perawat, respon reaksi dari klien, interaksi dimana perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan, transaksi dimana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk mencapai tujuan hubungan Mundakir, 2006. Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan tersebut bersifat terapeutik atau tidak, maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip berikut ini: 1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut. 2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling menghargai. 3. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien. 4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental. 5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 6. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi. 7. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya. 8. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati bukan tindakan yang terapeutik. 9. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik. 10. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat fisik, mental, sosial, spiritual, dan gaya hidup. 11. Disarankan mengekspresikan perasaan dianggap mengganggu. 12. Perawt harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa rasa takut. 13. Altruisme mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi. 14. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 15. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain tentang apa yang dikomunikasikan Mundakir, 2006. Menurut Nasir, dkk 2009, prinsip dasar komunikasi terapeutik antara lain: a. Komunikasi berorientasi pada proses percepatan kesembuhan. Setiap pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu atau makna tertentu dimana perawat harus dapat memprediksikan bagaimana cara berkomunikasi. Saat perawat berkomunikasi dengan pasien, maka semua percakapan berorientasi bagaimana percakapan ini bisa mendukung perawat mendapatkan masukan yang berharga dalam menentukan sikap dan tindakan. Komunikasi yang terjadi antara perawat dan pasien merupakan komunikasi yang mengarah pada penemuan masalah keperawatan melalui pengkajian sampai evaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan oleh perawat. b. Komunikasi terstruktur dan direncanakan. Perawat yang akan melakukan komunikasi dengan pasien sudah merencanakan cara-cara yang akan dilakukan atau hal-hal yang akan dikomunikasikan kepada pasien. Perawat harus mempersiapkan materi yang akan disampaikan dengan matang. Untuk itu dibutuhkan strategi pelaksanaan komunikasi yang baik. Strategi ini menuntun dan memberi petunjuk, serta mengarahkan perkataanapa saja yang akan disampaikan kepada pasien. c. Komunikasi terjadi dalam konteks topik, ruang dan waktu. Saat berkomunikasi dengan pasien perawat harus memiliki topik yang dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan keluhan yang dirasakan atau masalah pasien. Oleh karena UNIVERSITAS SUMATERA UTARA itu, perawat harus mampu beradaptasi dengan keunikan pasien, karena pasien yang satu dengan pasien yang lain tidak sama, baik topik maupun cara berhubungan atau berkomunikasi sehingga perawat harus memperhatikan dari sisi dimensi isi dan hubungan. Perawat harus memprediksi dan menentukan isi pesan apa yang akan disampaikan. Isi pesan yang disampaikan harus dapat memberikan efek terapeutik bagi pasien. Perawat harus membuat kontrak pertemuan dengan pasien terutama kapan dan dimana pertemuan tersebut dilaksanakan sehingga diharapkan komunikasi yang berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan dan materitopik yang akan dibicarakan atau disampaikan sesuai dengan tempat yang telah disepakati. d. Komunikasi memperhatikan kerangka pengalaman pasien. Dalam proses komunikasi perawat harus memperhatikan kondisi emosional dari pasien sehingga dalam berkomunikasi perawat mampu menempatkan diri dalam berinteraksi. e. Komunikasi memerlukan keterlibatan maksimal dari pasien dan keluarga. Untuk mempercepat proses penyembuhan pasien dan keluarga harus mengikuti pesan yang disampaikan perawat. Untuk itu perawat harus menampilkan kesungguhan dari perawat dimana pesan verbal sesuai dengan pesan nonverbal atau pesan yang disampaikan sesuai kebutuhan pasien Nasir, dkk 2009.

3.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pada Pasien Stroke Di RSUD DR. Pirngadi Kota medan

25 463 89

Hubungan Faktor-Faktor Kecerdasan Emosi dengan Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

3 66 139

Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat dan Pasien (Studi Korelasional Peranan Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat Terhadap Penyembuhan Pasien Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan)

2 66 161

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 20

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 4

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 9

B. PENGETAHUAN a. Dasar Komunikasi Terapeutik - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 31

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Pengetahuan 1.1 Pengertian Pengetahuan - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 11